Mohon tunggu...
Endro S Efendi
Endro S Efendi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis, Trainer Teknologi Pikiran

Praktisi hipnoterapis klinis berbasis teknologi pikiran. Membantu klien pada aspek mental, emosi, dan pikiran. Aktif sebagai penulis, konten kreator, juga pembicara publik hingga tour leader Umroh Bareng Yuk. Blog pribadi www.endrosefendi.com. Youtube: @endrosefendi Instagram: @endrosefendi

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inilah 4 Alasan yang Membuat Anak Berperilaku Menyimpang

25 Januari 2016   06:49 Diperbarui: 25 Januari 2016   07:26 754
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat anak sakit, orang tua umumnya ‘terpaksa’ izin tidak bekerja, tidak masuk kantor. Otomatis, sehari penuh anak mendapat perhatian dari kedua orang tuanya. Dari mulai disuapi makanan, hingga apa pun permintaan akan dipenuhi saat sakit. Karena itu, anak-anak yang selama ini kurang mendapat kasih sayang, lebih senang ketika dia dalam kondisi sakit. Itulah saat-saat dia merasakan limpahan kasih sayang, tidak hanya dari kedua orang tuanya, tapi juga dari semua kerabatnya.

Jangan heran jika ada anak yang memiliki jadwal sakit. Sebulan sekali, atau dua bulan sekali, pasti sakit. Itu sudah tertanam di pikiran bawah sadarnya, bahwa sakit itu sengaja muncul agar kembali mendapatkan kasih sayang dari kedua orang tuanya.

Karena itu, mendidik anak memerlukan keseriusan. Tidak hanya sekadar memenuhi kebutuhannya secara materi. Lebih dari itu, berikan kasih sayang melalui lima bahasa cinta dengan tatapan mata yang tulus dan penuh empati. Bagaimana menurut Anda? (*)

#HipnoterapiKlinis #Hipnoterapis #Hipnoterapi #Transformasi #LetsLearn #AWGI #AHKI #SeriSuksesTerapi #SayaAWGI #MindTechnology #TeknologiPikiran #HidupYangLebihBaik #Sehat #Bahagia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun