Mohon tunggu...
Endrita Agung
Endrita Agung Mohon Tunggu... Freelancer - Laki-laki

suami dengan dua orang anak

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

JNE Kopiwriting: Ingin Naik Kelas, UMKM Harus Melek Digital

13 September 2019   17:01 Diperbarui: 14 September 2019   07:41 71
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi menarik tentang UMKM dan peran sertanya dalam perubahan iklim ekonomi digital |Sumber: koleksi foto pribadi

Apa yang harus dilakukan UMKM agar bisa bertahan di era digital? Salah satunya adalah pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan kecanggihan teknologi agar usahanya bisa berkembang. Ya, Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) harus lebih kreatif dan inovatif di era digital ini.  

Apalagi UMKM semakin menjamur sehingga persaingan semakin ketat. Untuk bisa bertahan, pelaku UMKM harus bisa memanfaatkan media digital agar bisa maju sesuai perkembangan zaman. Oleh karenanya UMKM daerah juga butuh dukungan ya  agar pertumbuhannya bisa melesat, bahkan hingga go internasional. Bukankah UMKM memiliki peran yang cukup besar sebagai penggerak roda perekonomian?

Membawa UMKM Lokal Ke Era Ekonomi Digital

JNE menggandeng Kompasiana menggelar JNE Kopiwriting "Membawa UMKM Lokal ke Era Ekonomi Digital" yang digelar di Vargo Kitchen, Kota Malang (11/9). Kegiatan ini telah sukses digelar di Kota Bandung, Padang, dan Banjarmasin sehingga Kota Malang merupakan kegiatan keempat. Rencananya kegiatan serupa juga akan digelar di Yogyakarta dan Cirebon.

Menghadirkan Bloger Kompasiana Malang (Bolang), Komunitas Penulis Malang Raya, dan beberapa rekan media, JNE Kopiwriting juga menghadirkan narasumber yang keren. Diantaranya Ibu Tri Widiyani Pangestuti (Kepala Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang), Dias Satria (Pemilik Kopi Jago), dan Whindiarto Yudistiro (Head of Sales Marketing JNE Malang).

Melalui kegiatan tersebut, Tri Widiyani menyatakan jika di Kota Malang terdapat sekitar 116 ribu UKM di Kota Malang yang didominasi oleh bidang kuliner, fashion, kriya, dan start up digital. Nah, jika keempat bidang ini bisa berkolaborasi bukan tidak mungkin geliat UKM di Kota Malang bisa semakin berkembang.

Tri Widiyani juga menambahkan jika peran nyata UMKM sangatlah nyata yaitu dapat menciptakan dan menyediakan lapangan pekerjaan, mengurangi pengangguran, membangun ekonomi daerah, mencukupi kebutuhan ekonomi keluarga, dan mengurangi angka kemiskinan di masyarakat.

Saat ini masalah yang muncul dari para UMKM adalah kualitas produk, standarisasi, pembiayaan, dan pemasaran. Oleh karenanya perlu pendampingan terus menerus agar mereka siap menjadi bisnis owner dan usahanya bisa go public, terlebih di era digital seperti sekarang ini. Untuk menjembatani UMKM agar bisa tumbuh dan berkembang baik secara bisnis ataupun pemasaran, diperlukan sinergi dan kolaborasi pemerintah daerah, komunitas, media, dan industri.

"Dinas Koperasi dan UMKM Kota Malang memiliki program yang sudah berjalan yaitu Klinik Bisnis. Program yang ditujukan untuk pelaku UMKM agar siap menghadapi era digitalisasi dengan cara memberikan solusi serta pendampingan lanjutan dari pelatihan-pelatihan berbasis digital," ungkap Tri Widiyani.

JNE Rumah UMKM

Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang pengiriman dan logistik, JNE Malang  menghadirkan program Rumah UMKM sebagai dukungan kepada pelaku UMKM Kota Malang. "Program ini bekerja sama dengan beberapa dinas pemerintahan untuk pemberian materi, pelatihan, dan coaching clinic berupa branding, packaging, dan digital marketing. Ini untuk mendukung pelaku UMKM agar semakin berkembang di era ekonomi digital," kata Windhu Abiworo, Kepala Cabang JNE Malang.  JNE Rumah UMKM menyediakan klinik konsultasi UMKM, bilik modal, serta solusi distribusi.

Tidak hanya itu, JNE Malang juga menghadirkan Warehousing Management System yang mampu menangani proses pickup, racking, packing, labeling AWB, ready to shipper, dan juga memudahkan berbagai proses distribusi. Harapannya adalah pelaku UMKM berani go international melalui program "Ekspor Lebih Mudah" ke seluruh dunia. Apalagi ada gateway internasional yang pastinya membuat proses pengiriman barang ke luar negeri semakin mudah dengan adanya layanan International Courier dan International Sea and Air Cargo.

JNE pun menjadi jawaban pelaku UMKM melalui JNE Digitalization, misalnya saja dengan JNE Cashless dan juga ada aplikasi JNE yang mempermudah tracking online dalam pengiriman barang. Bersama JNE UMKM bisa naik kelas melalui pemasaran yang dipacu jasa logistic agar produk dapat go public.

CEO Kompasiana : Nurulloh (Paling kanan) sedang berbagi cindera mata dengan para narasumber (11/9) | Foto Koleksi Pribadi
CEO Kompasiana : Nurulloh (Paling kanan) sedang berbagi cindera mata dengan para narasumber (11/9) | Foto Koleksi Pribadi

Kreatif Sampai Mati

Di kesempatan yang sama, hadir pula pegiat ekonomi digital dan kreatif yaitu Dias Satria yang juga salah satu penggagas Jagoan Indonesia. Dias Satria adalah dosen FEB UB yang berkolaborasi mengembangkan bisnis local Indonesia bersama beberapa pegiat ekonomi digital lainnya.

Pemilik Kopi Jago ini juga membagikan pengalamannya di acara JNE Kopiwriting. Menurut Dias, teknologi digital dapat membantu pengembangan usaha mulai dari point of sales hingga marketing. "Era ini menuntut saya untuk dinamis mengikuti perkembangan zaman. Begitu pula dengan para pelaku usaha lain untuk selalu update pengetahuan mengenai bisnis, karena selera pasar pun akan selalu berubah," kata Dias.

Menurutnya lagi, menjalin kerja sama dengan pihak pendukung usaha perlu diprioritaskan karena dampaknya luar biasa untuk mengembangkan sebuah usaha. Misalnya, bekerja sama dengan JNE dalam pengiriman produk kopi miliknya oleh karena JNE memiliki system yang baik, simple, harga bersaing, dan no drama.

Dias berpesan untuk UMKM untuk selalu meningkatkan kreatifitas dan inovasi, intinya kreatif sampai mati. Menciptakan produk yang lebih berkualitas dan menarik untuk dicoba termasuk berinovasi dengan branding sehingga produk UMKM bisa dikenal masyarakat luas. Terlebih di era digital seperti saat ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun