Mohon tunggu...
Endri  Prasetyo
Endri Prasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis (Khazanah Islam, Ekonomi dan Sastra)

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "13 Bom di Jakarta"

2 Mei 2024   08:53 Diperbarui: 2 Mei 2024   09:05 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistem uang fiat dengan sentralisasi pada Bank Indoensia telah mengalami krisis kepercayaan. Berbagai terobosan untuk menggantikan sistem ini adalah dengan adanya bitcoin. Sebuah sistem blockhain, di mana tidak ada sentralisasi pada aset, melainkan desentralisasi. Nah, buat kalian yang ingin mengenal akan bitcoin atau kripto, kalian bisa menonton film "13 Bom di Jakarta".

Film ini menceritakan akan sekelompok orang yang pernah mengalami investasi bodong yang merugikan keluarga. Tragisnya, beberapa korban mengalami depresi hingga akhirnya mengakhiri hidupanya. Ini menandakan kurangnya sistem pengawasan pada regulasi investasi di negeri tersebut. 

Di awal kisah, kita disuguhkan dengan perampokan mobil pembawa uang. Mobil ini diledakan hingga terbuka pintu mobil sehingga masyarakat atau warga sipil bisa mengambilnya. Aparat yang melihat kejadian itu merasa heran. sehingga ada dua asumsi yang muncul. Pertama, ini perampokan dengan sekelompok orang bersenjata. Dan kedua, ini aksi terorisme karena uang yang ada tidak diambil, melainkan dibiarkan begitu saja.

Kelompok teror itu diketua oleh Ismail, mantan militer yang istrinya mati karena depresi akibat investasi bodong. Sosok ini muncul di layar informasi aparat kontra teror. Ini meminta tebusan kepada negara untuk menyerahkan 100 bitcoin melalui indodax. Buat kalian yang belum tahu indodax, itu adalah aplikasi atau exchange untuk jual&beli kripto. Platfom ini diinisiasi oleh dua orang yaitu Oscar Darmawan dan Wiliam Susanto. Keduanya merupakan founder dari startup kripto tersebut yang mana merupakan platform pertama di kripto exchange.

Kedua orang itu terseret dalam kasus ini karena indodax menjadi media untuk mentransfer bitcoin. Ismail pun mengancam, bila bitcoin yang diminta tidak dikirim, maka ia akan meledakan 13 bom yang sudah disebar di seluruh Jakarta. Bagaimana aksi akan peledakan 13 bom itu? Silakan kalian tontot yah...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun