Mohon tunggu...
Endri  Prasetyo
Endri Prasetyo Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis (Khazanah Islam, Ekonomi dan Sastra)

Selanjutnya

Tutup

Financial

Cara Berinvestasi Reksa Dana

8 Februari 2022   12:00 Diperbarui: 10 Februari 2022   11:55 203
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beberapa tahun ke belakang, fenomena gerakan "Melek Financial" begitu gencar di kalangan milenial. Mereka seakan sudah tak lagi hanya memikirkan bagaimana cara hidup yang enak, melainkan mereka juga berfikir bagaimana cara mempersiapkan untuk kehidupan yang lebih nyaman di masa mendatang. 

Maka, sudah seharusnya, sebagai anak muda bukan hanya tahu bagaimana cara menghamburkan-hambutkan harta, melainkan juga harus pandai dalam berkarya dan berusaha berinvestasi untuk masa tua. 

Berbicara masalah investasi, tentunya ada beberapa instrumen yang bisa dijadikan wadah yang digunakan untuk kendaraan investasi, seperti logam mulia, saham, obligasi, tanah, crypto, dan juga reksa dana. 

Pada kali, saya akan membahas satu instrumen investasi yang sudah sangat familiar di kalangan anak muda, yaitu reksa dana. Di mana instrumen ini sangat cocok untuk kalangan muda yang ingin memulai bagaimana cara berinvestasi. 

Sebelum kita membahas lebih jauh terkait reksadana, kita perlu tahu juga, apa sih reksa dana itu. Dalam buku "Bank dan Lembaga Keuangan Syariah" dijelaskan bahwa reksa dana adalah wadah yang digunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manajer investasi (MI).  

Dari definisi di atas reksa dana dapat dipahami sebagai suatu wadah di mana masyarakat dapat menginvestasikan dananya dan oleh pengurusnya yaitu manajer investasi (MI), dana tersebut diinvestasikan ke portofolio efek. 

Mungkin, masih ada yang bertanya-tanya, apa maksud dari portofolio efek? 

Portofolio efek adalah kumpulan (kombinasi) sekuritas, surat berharga atau efek, atau instrumen yang dikelola. 

Bagi pemula, instrumen ini sangat cocok untuk belajar bagaimana cara memulai berinvestasi. Karena di instrumen ini, investor tidak harus memantau secara terus menerus. Seseorang hanya perlu meninjaunya secara berkala. Hal ini disebabkan sudah ada pihak pengelola yaitu manajer investasi yang sudah membantu investor dalam mengatur asetnya. Selain itu, manajer investasi juga membantu investor untuk mendisertivikasi segala asetnya yang bertujuan untuk meminimalisir kerugian dari rencana investasinya.

Di era digitaliasi seperti ini, seseorang sudah bisa memulai invetasi reksa dana hanya melalui ponselnya. Ada banyak aplikasi yang bertujuan untuk membantu seseorang untuk memulia bagaimana cara berinventasi di reksana dana. 

Salah satunya adalah Bibit. Platform ini berfungsi untuk membantu seseorang untuk memulai berinvestasi reksadana. Selain itu, fitur-fiturnya sangat mudah dipahami bagi pemula di mana seseorang tidak kesulitan untuk membaca data-data yang ada di dalamnya.

Buat kalian yang ingin memulai berinvestasi di Bibit, kalian bisa donwlound aplikasinya, lalu isi data sesuai dengan pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh Bibit. Saran saya, isi dengan jujur apa adanya, karena pihak Bibit akan mengarahkan tujuan investasi kalian sesuai dengan apa yang kalian isi di aplikasi tersebut. 

Mari kita mulai investasi dari dini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun