Temperatur atau suhu digunakan untuk menyatakan tingkat panas atau dingin suatu benda. Ada empat skala yang bisa digunakan dalam menyatakan temperatur, yaitu Celsius (oC), Kelvin (K), Fahrenheit (oF) dan Rankine (R). Ternyata semua skala temperatur berdasarkan titik beku dan titik didih air. Apa beda dari masing-masing skala tersebut? Berikut penjelasan ringkas mengenai skala temperatur di atas.
- Skala Celsius (oC)
Skala Celsius adalah suatu skala temperatur yang didesain supaya titik beku air berada pada 0 derajat dan titik didih pada 100 derajat pada tekanan atmosfir standar. Skala ini dinamakan derajat Celsius berdasarkan nama seorang ahli astronomi kebangsaan Swedia yaitu Anders Celsius (1702–1744), yang pertama kali mengusulkannya pada tahun 1742.
- Skala Kelvin (K)
Â
Skala Kelvin pertama kali dicetuskan oleh William Thompson, yaitu seorang ilmuwan kebangsaan Inggris yang dikenal sebagai fisikawan, matematikawan dan seorang pendidik. Karena banyaknya karya dan kontribusi William Thompson dalam bidang sains, maka Ratu Inggris menganugrahinya gelar kebangsawanan yaitu Lord Kelvin.
Skala Kelvin itu berdasarkan gerak partikel atau energi kinetik dari molekul sebuah zat. Ketika suatu zat mencapai skala temperatur absolut, seluruh partikel penyusun zat tersebut tidak bergerak sama sekali. Kalau dilihat dengan pengukuran Celcius, ini terjadi pada suhu -273°C (lebih tepatnya -273,15°C). Berdasarkan fenomena ini, Kelvin mencetuskan skala temperatur absolut yang kemudian disebut skala Kelvin yang dimulai dari 0. Makanya, skala Kelvin memiliki titik beku air pada 273 K dan titik didih air pada 373 K.
Temperatur absolut tadi dianggap sebagai titik awal atau 0 Kelvin. Jadi, pada titik 0 K ini, temperatur benar-benar dingin hingga molekul zat berhenti bergerak. Oleh sebab itu, suhu Kelvin itu mutlak, alias nggak mungkin minus. Penulisan suhu dengan skala Kelvin tidak perlu diikuti simbol derajat (°) karena Kelvin merupakan unit ukuran absolut, bukan skala ukuran.
Skala Fahrenheit (°F)
- Skala Fahrenheit adalah salah satu skala temperatur pada satuan Inggris (English Unit). Nama Fahrenheit diambil dari nama seorang ilmuwan Jerman yang bernama Gabriel Fahrenheit (1686-1736). Skala ini dikemukakan pada tahun 1724.
- Dalam skala ini, titik beku air adalah 32 derajat Fahrenheit (ditulis 32 °F) dan titik didih air adalah 212 derajat Fahrenheit. Fahrenheit menandai titik beku air, temperatur normal tubuh manusia dan titik didih air. Ia kemudian membagi rentang antara titik beku air dan titik didih air menjadi 180 derajat. Mengatur temperatur normal tubuh manusia sebagai 100 derajat membuat FP dan BP menjadi 32 dan 212 berturut-turut. Karena pembagian skalanya sama dengan Celsius, yaitu dibagi 100, maka negatif 40 derajat Fahreheit sama dengan negatif 40 derajat Celsius. Skala Fahrenheit ini banyak digunakan di Amerika Serikat.
Skala Rankine (R)
- Skala suhu Rankine, pertama dicetuskan pada tahun 1859 oleh seorang insinyur dan fisikawan berkebangsaan Skotlandia yang bernama William John Macquorn Rankine (1820–72). Sama seperti skala Fahrenheit, skala Rankine juga merupakan skala untuk satuan Inggris. Pada skala Rankine ini, titik nolnya ditetapkan ke temperatur teoritis dimana molekul suatu zat memiliki  energi terendah ( nol absolut ). Skala Rankine (R) adalah skala temperatur absolut yang terkait dengan skala Fahrenheit (°F), dan kedua skala tersebut memiliki ukuran satuan temperatur yang sama.
- Berikut hubungan antara skala Celsius, Kelvin, Fahrenheit, dan skala Rankine:
T (ËšF) = T (R) - 459.67
T (ËšC) = T (K) - 273.15
1 K = 1.8 R
T (˚C) = [T (˚F) – 32]/1.8,
T (ËšF) = 1.8[T (ËšC)] + 32
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H