Nara sumber memiliki peran dan tanggung jawab yang signifikan dalam berbagai aspek penelitian, terutama dalam konteks pendidikan dan literasi digital. Dalam proyek penelitian yang berfokus pada digitalisasi profesional guru SMA dan SMK, terlibat dalam pengumpulan data melalui Focus Group Discussion (FGD) dan koordinasi dengan tim IT untuk mengembangkan sistem aplikasi seperti BALADEWA.Â
Perannya mencakup memberikan wawasan dan informasi yang relevan, serta memastikan keakuratan dan keandalan data yang dikumpulkan, seperti yang diungkapkan oleh Dr. Elvira, S.H.,M.H., ketika mengisi kegiatan tentang Pengembangan Layanan Pusat Sumber Belajar yang merupakan bagian dari hibah Revitalisasi LPTK Program Studi Pendidikan Profesi Guru FKIP UWKS.Â
Selanjutnya, nara sumber bertanggung jawab dalam analisis data, yang melibatkan penyusunan data secara sistematis dan melakukan sintesis untuk mendapatkan kesimpulan yang bermakna. Dalam konteks penelitian literasi digital guru EFL, membantu menginprestasi data dan penyusunan laporan penelitian yang terstruktur. Koordinasi dan kolaborasi dengan tim peneliti dan pemangku kepentingan lainnya merupakan tanggung jawab penting dari nara sumber, memastikan kelancaran proses penelitian dan keselarasan tujuan, juga menyediakan sumber daya dan dukungan yang diperlukan selama penelitian, baik dalam bentuk dukungan teknis maupun logistik.Â
Sebagai contoh, dalam FGD yang diadakan, nara sumber memberikan masukan berharga untuk menyusun materi buku ajar yang sesuai dengan kebutuhan pendidikan. Dengan demikian, peran nara sumber tidak hanya terbatas pada penyedia informasi, tetapi juga sebagai mitra strategis dalam keseluruhan proses penelitian, memastikan penelitian berjalan sesuai rencana dan menghasilkan output yang berkualitas.(penyunting naskah Dr. Lusy Tunik, M.Pd.)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H