malam ini aku ingin menceritakan apa yang aku rasakan
ketika berjalan sendirian di trotoar jalan dengan pandangan tak terarag, ibuku penasaran, bertanya
kenapa aku senang sekali memotret rembulan. dia tidak mengerti saat aku mengatakan: aku memperoleh kebahagiaan dari dari foto ini.
seperti jatuh cinta?Â
tidak, ibu. dia diam dan aku juga.
sehabis itu aku kembali ke kamar untuk meneruskan puisi-puisiku yang kesepian
dalam otakku banyak soal-soal rumit yang minta diselesaikan oleh ibuku yang seorang guru. namun
aku lebih senang absen lalu aku menulis puisi lagi.
manusia pandai sekali berandai-andai, mungkin juga aku. dengan memotret rembulan
aku diam-diam membayangkan kau menjelaskan astronomi dengan senyum penuh misteri, tanpa
sepengetahuan ibuku yang tak paham puisi
kau pandangi rembulan itu juga, bukan? walau
kau mungkin masih absen dalam membayangkanku
tapi dalam rahasiaku,
kau adalah kata-kata nyaring yang paling sunyi,Â
tak lupa ibuku selalu dalam kesunyian: aamiin
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H