Kau adalah kata yang belum sempat ku sampaikan
Mengalun dalam pikiran, membentuk suatu hari cerah dimana aku biasa bermain di sana
Bunga mekar bersamaan dengan semerbak wanginya
tapi untuk ku pandang dari kejauhan sahaja
Kau adalah puisi yang terbata
seperti kata orang yang memuja senja
seperti hati yang tenang selepas aroma kopi
lalu mata yang menangis seusai hujan gerimis
bahkan pelangi yang melekat dan tak kunjung pergi
Kau adalah taman bermain yang sering ku kunjungi
bianglala, tong setan, abang tukang pancing, ataupun bom bom car
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!