Mohon tunggu...
anto fise
anto fise Mohon Tunggu... -

love rainy days and coffee :)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Dialog Imajiner dengan Saksi Pembunuhan Berkedok Diksar Mapala

28 Januari 2017   12:40 Diperbarui: 28 Januari 2017   12:49 637
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
dokumentasi pribadi

Repoter: tapi sikap pemda dan gubernur dari kota yang tempat terjadinya ‘killing field’ itu tampaknya adem ayem saja dan melempem ya..

Saksi: yang melempem dan adem ayem bukan cuma gubernur kota tersebut. Sikap publik dan mahasiswa kita ini juga melempem dengan kasus-kasus urgent macam ini. Mestinya kan barbarisme berkedok diksar seperti ini salah satu yang wajib didemo dengan masif dan intensif. Ini kan erat dengan soal revolusi mental. Tapi mana sikap mereka. Mereka kan egois dengan kepentingan perut masing-masing. Demonya cuma kalau berkait dengan urusan materialistik seperti kenaikan bbm, kenaikan uang kuliah..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun