Sabtu pagi, 25 Januari 2025, suasana di halaman SMPK St Yoseph Freinademetz Kapan terasa berbeda. Setelah apel pagi yang rutin dilaksanakan, 114 siswa-siswi terlihat berkumpul dengan penuh semangat untuk mengikuti kegiatan literasi yang dipimpin langsung oleh Kepala Sekolah, Romo Jimmy Kewohon, S.Fil. Selama satu jam ke depan, para siswa akan diajak untuk menggali wawasan melalui aktivitas membaca, menulis, dan berdiskusi.
Kegiatan ini dimulai dengan para siswa memilih bahan bacaan yang telah disediakan oleh pihak sekolah. Beragam koleksi bacaan seperti koran, majalah, buletin, dan buku cerita telah tertata rapi di etalase yang disiapkan khusus untuk kegiatan ini. Beberapa di antaranya adalah Majalah Hidup, Majalah Cahaya Inspirasi Anak, serta buku-buku bertema pendidikan dan sastra. Dengan antusias, siswa-siswi mengambil bahan bacaan yang menarik perhatian mereka.
Membaca, Menulis, dan Memahami Dunia
Setelah memilih bahan bacaan, para siswa diarahkan untuk membaca dengan saksama. Artikel, cerita, puisi, dan berita menjadi pilihan mereka. Berbagai tema menarik menjadi perhatian, mulai dari istilah “rekonsiliasi,” istilah populer “generasi strawberry,” hingga karya sastra melankolis seperti “Panggilan Cinta Ayat-ayat Kehidupan.”
Selain itu, beberapa siswa tertarik pada isu-isu sosial dan lingkungan, seperti kenaikan tarif tol di Jakarta, peringatan Hari Bumi Sedunia, perdagangan satwa liar di Indonesia, serta prinsip ramah lingkungan dari Dinas Lingkungan Hidup. Ada pula yang memilih topik teknologi dan budaya, seperti pengaruh video pendek terhadap syaraf manusia dan peran wayang kulit dalam peradaban modern.
Setelah membaca, siswa-siswi diminta menulis ringkasan atau pandangan mereka terhadap bacaan yang telah mereka pilih. Langkah ini bertujuan melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis. Tidak berhenti di situ, hasil tulisan mereka dipresentasikan di hadapan teman-teman, menciptakan suasana diskusi yang interaktif.
Antusiasme siswa terlihat dari cara mereka mempresentasikan hasil bacaan. Mereka tidak hanya menyampaikan isi bacaan, tetapi juga menyisipkan pendapat dan pertanyaan untuk memancing diskusi.
Romo Jimmy, dalam pengarahannya, menekankan bahwa kegiatan literasi ini bukan sekadar membaca, tetapi juga memahami dan menganalisis informasi.
Manfaat Literasi bagi Generasi Muda
Kegiatan ini menjadi pengingat betapa pentingnya literasi dalam kehidupan siswa. Di era modern yang dipenuhi informasi, kemampuan membaca dengan kritis dan memahami konteks adalah keterampilan yang sangat dibutuhkan. Literasi tidak hanya mencakup kemampuan teknis membaca dan menulis, tetapi juga melibatkan analisis, interpretasi, dan kemampuan berkomunikasi.
Selain menambah wawasan, kegiatan literasi juga melatih keberanian siswa dalam berbicara di depan umum. Presentasi yang mereka lakukan membantu meningkatkan rasa percaya diri dan kemampuan berkomunikasi, yang merupakan bekal penting untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Membangun Budaya Literasi di Sekolah
Kegiatan literasi ini adalah bagian dari program sekolah untuk menanamkan budaya membaca di kalangan siswa. Membangun budaya literasi bukanlah tugas yang instan, melainkan perlu dilakukan secara konsisten. Oleh karena itu, kegiatan seperti ini akan rutin dilaksanakan di SMPK St Yoseph Freinademetz.
Kegiatan literasi di SMPK St Yoseph Freinademetz ini menjadi contoh nyata bagaimana sekolah dapat berperan dalam membentuk generasi yang cerdas dan berintegritas. Melalui kegiatan sederhana seperti membaca dan menulis, siswa diajak untuk memahami isu-isu penting, berpikir kritis, dan berkomunikasi dengan baik.
Dalam jangka panjang, literasi menjadi fondasi bagi siswa untuk menghadapi tantangan global, seperti perubahan teknologi, masalah lingkungan, dan ketimpangan sosial. Dengan keterampilan literasi yang baik, generasi muda akan mampu mengambil keputusan yang bijak dan berkontribusi positif dalam membangun masa depan yang lebih baik.
Kegiatan literasi ini meninggalkan kesan mendalam bagi siswa-siswi SMPK St Yoseph Freinademetz. Mereka tidak hanya belajar membaca dan menulis, tetapi juga menyadari bahwa literasi adalah kunci untuk memahami dunia. Dengan semangat yang terus menyala, mereka siap melangkah lebih jauh, membawa perubahan positif bagi diri mereka sendiri, sekolah, dan masyarakat. (Frendomiserio)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI