Mohon tunggu...
Muhammad Ribhi Haikal
Muhammad Ribhi Haikal Mohon Tunggu... Lainnya - saya mahasiswa banh

saya jarang nulis, lebih sering fotoin orang sama main game sama baca komik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Woke Agenda Sebagai Media Popularisasi Politik dan Keterkaitannya dengan Islam

14 Juni 2024   11:29 Diperbarui: 14 Juni 2024   11:58 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Akhir-akhir ini kita sering menjumpai beberapa media berita yang memberitakan tentang LGBT seperti demo aktivis LGBT, perayaan bulan LGBT atau lebih dikenal sebagai Pride Month dan lain sebagainya, malahan kampanye dari orang-orang ini atau netizen juga sering menyebut dengan istilah Kaum Pelangi atau Kaum Nabi Luth ini sering menuai kontroversi. Yang Dimana banyak terjadinya kerusuhan dalam setiap demo yang dilakukannya. Seperti kejadian Sttonewall pada tahun 1969 lalu yang Dimana kaum Pelangi ini melaksanakan aksi protes yang sampai di hadang oleh polisi. Peristiwa ini dimulai pada tanggal 28 Juni dan berjalan selama 6 hari. Dari aksi inilah yang menjadi titik awal kebangkitan kaum LGBTQ+ ini. Tentunya dengan adanya berita yang membawakan konten seperti itu membuat penasaran dengan apa itu LGBT atau banyak orang-orang menyebutnya sebagai Woke Agenda.

ISTILAH WOKE

Istilah dari Woke Agenda ini pertama kali digunakan pada sekitar tahun 1940an yang dimana kata Woke ini dikaitkan dengan orang yang berkulit hitam Amerika dan mereka memperjuangkan hak mereka karena adanya rasisme pada tahun tersebut. Lalu kata ini diserap dan dijadikan atau diadaptatsikan oleh kelompok-kelompok aktivis disana. Isitlah woke ini muncul lagi ke tahun 2000an dan kata ini menjadi sebuah lambang gerakan kesadaran tentang isu social seperti rasisme dan kata ini juga melambangkan sebagai gerakan yang melawan akan segala keburukan prasangka, tidak setaranya ras dan ketidakadilan.

SEJARAH KATA WOKE DAN MAKNA

Woke berasal dari kata Bahasa Inggris yang berarti bangun atau sadar. Jika kita lihat dari Urban Dictionary, woke memiliki definisi yakni menyhadari kebenaran di balik hal-hal yang orang tidak ingin kamu ketahui. Dari Kamus Oxford pula memperluas makna dari kata ini yakni sebagai Tindakan yang sangat berlebihan dalam hal kepedulian terhadap suatu masalah social seperti ketidakadilan kepada Masyarakat yang berarti rasisme. Hal ini bisa kita temui pula dalam buku Negro Digest yang dibuat oleh J. Saunders Redding. Ia menggunakan istilah ini dalam sebuah artikel di New York Times yang berjudul If You’re Woke You Dig It: No mickey mouse can be expected to follow today’s Negro idiom without a hip assist. Martin Luther King jr juga memberikan sebuah pidato kepada mahasiswa yang sedang wisuda pada 14 Juni 1942 di Oberlin College yang pidatonya ini berjudul Remaining Awake Through a Greatt Revolution.  Martin Luther King berkata “Tidak ada yang lebih tragis daripada tertidur selama revolusi. Angin perubahan sedang bertiup, dan kita melihat perkembangan yang signifikan di zaman kita. Tantangan besar yang dihadapi setiap individu yang diwisuda hari ini adalah tetap terjaga melalui revolusi sosial ini”.

PENGGUNAAN ISTILAH WOKE

Penggunaan kata istilah Woke ini mulai viral dikarenakan perlakuan polisi kepada pria berkulit hitam pada tahun 2013. Pada Musim Panas tahun 2013 ini, George Zimmerman dinyatakan tak bersalah atas kasus pembunuhan seorang pemuda berkulit hitam yakni Trayvon Martin. Kronologi dari kasus ini adalah Trayvon sedang berkunjung ke rumah ayahnya dan Ia dilihat oleh George Zimmerman yang saat itu sebagai Neighbourhood Watch Volunteer atau bisa juga kita sebut petugas keamanan perumahan setempat. George Zimmerman menelpon polisi dan Ia melaporkan bahwa ada terjadinya perampokan. Ia bersaksi bahwa ada orang misterius yang sedang berkeliaran disekitar. Zimmerman mendekati Trayvon dan mulai menembaknya dengan jarak dekat. Saat polisi tiba, Zimmerman mengaku bahwa Ia diserang oleh Trayvon padahal tidak sama sekali dan Zimmerman mengaku bahwa Tindakan tersebut sebagai Tindakan perlindungan diri. Kejadian ini terjadi pada 26 Februari 2012 dan kasus ini selesai pada tahun 2013. Hasil dari pengadilan adalah George Zimmerman dinyatakan tidak bersalah dalam kasus ini. Atas selesainya kasus ini, banyak Masyarakat berspekulasi bahwa pihak setempat berlaku rasis karena dari kronologi tersebut tentunya George Zimmerman ini terbuktti bersalah dalam kasus ini. Ia dengan sengaja menembak Trayvon dan mengira ia sebagai perampok hanya karena Trayvon ini berkulit hitam. Dengan ini, banyak Masyarakat mulai menggunakan istilah Black Lives Matter dan mulai ramai di media social khususnya Twitter (yang kini telah menjadi X). Lalu ada juga kejadian pembunuhan George Floyd oleh polisi dengan cara mencekiknya atau lebih tepatnya menindihnya dengan lututnya sampai George Floyd ini tak bisa bernafas dan meninggal ditempat. Dari kasus meninggalnya George Floyd, istilah kata Black Lives Matter mulai naik lagi ke media social dan menjadi viral. Frasa ini selaras dengan kata Woke karena sebagai bentuk perlawanan dan memperjuangkan hak asasi dan keadilan.

WOKE DALAM MARKETING

Dengan ramainya penggunaan kata istilah Woke dan Black Lives Matter, banyak Perusahaan besar mulai menggunakan kata istilah ini dalam marketingnya agar dapat meraih banyak keuntungan dan meraih banyak pembeli. Dengan memanfaatkan kejadian yang telah disebutkan diatas sebagai kepedulian industry tetrhadap konsumennya, diharapkan bahwa hasil produksi dari industry besar ini dapat meraih keuntungan yang besar tetapi hal ini malah berbanding balik atau menjadi backfire atau kita lebih mengenalnya dengan istilah senjata makan tuan. Industri-industri besar ini malah dipandang menjadi sebuah industry yang memiliki nilai moralitas yang rendah dan hanya mempedulikan keuntungannya mereka saja. Dari sinilah muncul humor-humor baru seperti get woke, go woke. Industri-industri besar yang menginginkan kalau Perusahaan mereka ini selaras dengan apa yang terjadi dengan kehidupan melalui mengaitkan dengan isu-isu permasalahan social secara nyata tetapi malah berbanding balik.

WOKE DALAM POLITIK

Dalam politik, woke agenda lebih ke menuju pada kesadaran social dan akttivisme terhadap isu-isu social yang khususnya berkaitan dengan isu keadilan social dan rasial. Seringkali dikaitkan dengan gerakan melawan keadilan social, seksisme, diskriminasi dan rasial, tetapi lama-kelamaan makna dari kata ini sendiri telah bergeser yang Dimana kata ini digunakan dengan sinis dan peyoratif atau turunnya makna dari sebuah kata karena banyak juga yang menganggap kalau tindakan ini terlalu atau berlebihan dalam menanggapi isu social di kehidupan nyata. Kita bisa ambil negara Amerika Serikat sebagai contoh. Kata Woke ini menjadi sebagai pembahasan bahkan perdebatan dalam politik dengan luas karena banyak juga yang berpandangan kritik bahwa agenda ini telah mengubah pandangan masyarakat yang menjadi negative sehingga ada juga yang sampai menjadi radikal karena agenda ini mendorong  masyarakat untuk memaksa menyesuaikan ideologi mereka. Penggunaan kata Woke ini telah digunakan oleh pihak konservatis dan progresif. Pihak Progresif berpandangan kalau Woke ini sebagai symbol komitmen untuk keadilan social dan hak asasi manusia. Sedangkan pihak konservatif berpandangan bahwa woke agenda ini dianggap terlalu berlebihan bahkan beberapa pihak konservatif ini menandai woke agenda sebagai perusak nilai-nilai tradisional. Pihak konservatif ini juga skeptis akan sebuah pandangan yang dapat mengintimidasi atau memaksakan sebuah pandangan tertentu pada masyarakat. Woke agenda ini juga telah beredar di kebijakan dan peraturan. Kita dapat mengambil kebijakan kurikulum sekolah di Amerika Serikat sebagai contoh. Kurikulum di sekolah sana mengajarkan berbagai perspektif ras, gender dan orientasi seksual agar anak-anak yang bersekolah disana menjadi lebih terbuka akan pandangannya. Tetapi hal ini juga berbanding balik karena hal ini dapat membuat anak-anak memiliki tekanan psikologis berdasarkan ras dan jenis kelamin dan parahnya bisa saja anak-anak yang masih berusia muda tersebut memiliki krisis identitas. Oleh karena ini, di beberapa negara bagian Amerika Serikat pula telah menerapkan aturan Stop Woke Act untuk membatasi pengajaran tentang LGBT ini. Bisa kita simpulkan bahwa dalam politik, woke agenda ini digunkan sebagai pembahasan atau perdebatan mereka dan dapat digunakan sebagai marketing untuk menyebar luaskan nama mereka dan menunjukkan rasa empati mereka agar dapat dipilih dan didukung oleh banyak orang baru.

KAITANNYA DENGAN ISLAM

Jika kitta kaitkan agenda Woke ini dalam Islam, tentu hal ini dilarang. Tetapi woke agenda ini memiliki makna tersendiri dan tergantung kepada orangnya. Woke agenda digunakan sebagai symbol perjuangan ras dan warna kulit tetapi di lain sisi, woke agenda juga bisa menjadi symbol untuk memperjuangkan orientasi seksual. Jika woke agenda yang memperjuangkan hak asasi manusia dan keadilan berdasarkan ras dan warna kulit, tentu hal ini sah-sah saja. Jika woke agenda ini dimaksudkan untuk orang-orang yang memiliki orientasi seksual seperti lesbian, gay, bisexsual dan transgender, maka hal ini dilarang karena bertentangan  dengan aturan dalam Islam. Kita dapat merujuk kepada kisah kaum Nabi Luth karena kaum Nabi Luth ini juga memiliki hal yang sama dengan agenda woke yakni penyuka sesama jenis. Kaum Sodom adalah sebutan untuk kaum Nabi Luth AS dan mereka telah melakukan perbuatan menyukai sesame jenis. Perbuatan ini belum pernah dilakukan oleh kaum-kaum lain dan menjadikan kaum Sodom ini sebagai yang pertama untuk melakukan hal yang kotor dan dibenci oleh Allah SWT. Bisa kita lihat juga dalam surat Al-Anbiya ayat 74-75 yang berartikan:

وَلُوْطًا اٰتَيْنٰهُ حُكْمًا وَّعِلْمًا وَّنَجَّيْنٰهُ مِنَ الْقَرْيَةِ الَّتِيْ كَانَتْ تَّعْمَلُ الْخَبٰۤىِٕثَ ۗاِنَّهُمْ كَانُوْا قَوْمَ سَوْءٍ فٰسِقِيْنَۙ وَاَدْخَلْنٰهُ فِيْ رَحْمَتِنَاۗ اِنَّهٗ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ ࣖ

Artinya: "Kepada Luth, Kami telah berikan hikmah dan ilmu, dan telah Kami selamatkan dia dari (azab yang telah menimpa penduduk) kota yang mengerjakan perbuatan keji. Sesungguhnya, mereka adalah kaum yang jahat lagi fasik. Kam memasukkannya (Nabi Luth) ke dalam rahmat Kami. Sesungguhnya dia termasuk golongan orang-orang yang saleh." (QS Al-Anbiya 74-75)

Nabi Luth tentu telah mencoba untuk menyadarkan kaumnya tetapi Nabi Luth malah berniat untuk mengusir dari kota. Hal ini juga ada pada ayat Al-Quran pada surat Asy Syura ayat 160-167 yang berartikan:

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوْطِ ِۨالْمُرْسَلِيْنَ ۖ اِذْ قَالَ لَهُمْ اَخُوْهُمْ لُوْطٌ اَلَا تَتَّقُوْنَ ۚ اِنِّيْ لَكُمْ رَسُوْلٌ اَمِيْنٌ ۙ فَاتَّقُوا اللّٰهَ وَاَطِيْعُوْنِ ۚ وَمَآ اَسْـَٔلُكُمْ عَلَيْهِ مِنْ اَجْرٍ اِنْ اَجْرِيَ اِلَّا عَلٰى رَبِّ الْعٰلَمِيْنَ ۗ اَتَأْتُوْنَ الذُّكْرَانَ مِنَ الْعٰلَمِيْنَ ۙ وَتَذَرُوْنَ مَا خَلَقَ لَكُمْ رَبُّكُمْ مِّنْ اَزْوَاجِكُمْۗ بَلْ اَنْتُمْ قَوْمٌ عَادُوْنَ قَالُوْا لَىِٕنْ لَّمْ تَنْتَهِ يٰلُوْطُ لَتَكُوْنَنَّ مِنَ الْمُخْرَجِيْنَ

Artinya: "Kaum Luth telah mendustakan para rasul. Ketika saudara mereka, Luth, berkata kepada mereka, "Mengapa kamu tidak bertakwa? Sesungguhnya aku adalah seorang rasul terpercaya (yang diutus) kepadamu. Maka, bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku. Aku tidak meminta imbalan kepadamu atas (ajakan) itu. imbalanku tidak lain hanyalah dari tuhan semesta alam. Mengapa kamu mendatangi jenis laki-laki di antara manusia (berbuat homoseks)? Sementara itu, kamu tinggalkan (perempuan) yang diciptakan Tuhan untuk menjadi istri-istrimu? Kamu (memang) kaum yang melampaui batas." Mereka menjawab, "Wahai Luth, jika tidak berhenti (melarang kami), niscaya engkau benar-benar akan termasuk orang-orang yang diusir." (Asy-Syu'ara: 160-167).

Kaum Nabi Luth ini ditimpa azab oleh Allah SWT pada waktu subuh. Azabnya berupa diberikannya tanah longsor dan hujan bebatuan yang besar sehingga menimpa mereka sampai mereka binasa.

كَذَّبَتْ قَوْمُ لُوْطٍ ۢبِالنُّذُرِ اِنَّآ اَرْسَلْنَا عَلَيْهِمْ حَاصِبًا اِلَّآ اٰلَ لُوْطٍ ۗنَجَّيْنٰهُمْ بِسَحَرٍۙ نِّعْمَةً مِّنْ عِنْدِنَاۗ كَذٰلِكَ نَجْزِيْ مَنْ شَكَرَ وَلَقَدْ اَنْذَرَهُمْ بَطْشَتَنَا فَتَمَارَوْا بِالنُّذُرِ وَلَقَدْ رَاوَدُوْهُ عَنْ ضَيْفِهٖ فَطَمَسْنَآ اَعْيُنَهُمْ فَذُوْقُوْا عَذَابِيْ وَنُذُرِ وَلَقَدْ صَبَّحَهُمْ بُكْرَةً عَذَابٌ مُّسْتَقِرٌّۚ فَذُوْقُوْا عَذَابِيْ وَنُذُرِ

Artinya: "Kaum Luth pun telah mendustakan ancaman-ancaman (nabinya). Sesungguhnya, Kami telah menghembuskan kepada mereka angin yang membawa batu-batu (yang menimpa mereka), kecuali keluarga Luth. Kami selamatkan sebelum fajar menyingsing. Sebagai nikmat dari kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur. Dan, sesungguhnya dia (Luth) telah memperingatkan mereka akan azab-azab Kami. Maka, mereka mendustakan ancaman-ancaman itu. Dan, sesungguhnya mereka telah membujuknya (agar menyerahkan) tamunya (kepada mereka), lalu Kami butakan mata mereka. Maka, rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku. Dan, sesungguhnya pada esok harinya, mereka ditimpa azab yang kekal. Maka, rasakanlah azab-Ku dan ancaman-ancaman-Ku." (QS Al-Qamar: 33-39).

KESIMPULAN

Dalam hal Islam, tentunya hal ini yakni woke agenda yang berkaitan dengan orientasi seksual benar-benar dilarang karena berhalangan dengan apa yang telah Allah SWT perintahkan. Allah SWT menciptakan manusia berdasarkan 2 jenis kelamin yakni laki-laki dan Perempuan dan keduanya ditakdirkan untuk Bersama dan berpasang-pasang. Tetapi lama-kelamaan banyak orang juga telah lalai akan perintah ini sehingga mereka menjadikan dirinya sebagai penyuka sesama jenis. Jika woke agenda ini berkaitan dengan keadilan social dan hak asasi manusia berdasarkan ras dan warna kulit tentu hal ini boleh-boleh saja dikarenakan Allah SWT telah menciptakan manusia dari material yang sama dan kedudukannya juga sama. Dalam unsur politik, woke agenda ini dijadikan sebagai pembahasan utama atau topik perdebatan agar mereka dapat meraih banyak pendukung dari kalangan yang merasa ditindas dan mereka menjadikan unsur woke agenda ini agar dapat selaras dengan permasalahan lingkungan social tetapi tetap juga ada beberapa pihak dari kaum LGBT ini yang merasa kalau mereka hanya tambah ditindas lagi walaupun banyak pihak telah mencoba untuk melaraskan pandangan dengan isu social masa sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun