Demonstrasi penutupan Sekolah Kristen Gamaliel di Pare-Pare pada September 2024 menjadi salah satu contoh bagaimana intoleransi beragama masih menjadi tantangan di Indonesia. Namun, di tengah tantangan tersebut, toleransi tetap menjadi jalan terbaik untuk menjaga kerukunan dan kedamaian di masyarakat yang majemuk. Dengan upaya pendidikan, dialog antaragama, dan penegakan hukum yang tegas, Indonesia dapat terus memperkuat nilai-nilai toleransi yang menjadi fondasi negara ini.
Kerukunan antarumat beragama adalah aset berharga yang harus dijaga dengan baik. Masyarakat Indonesia, yang kaya akan keberagaman, memiliki potensi besar untuk menjadi teladan dalam hal toleransi, asalkan semua pihak bersedia bekerja sama demi kebaikan bersama.
Kasus penolakan pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel di Parepare menggambarkan tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menjaga harmoni antarumat beragama. Sementara sebagian pihak berargumen atas nama kepentingan sosial dan budaya, penting untuk memastikan bahwa hak kebebasan beragama dan pendidikan tidak dikorbankan. Dalam konteks ini, toleransi tidak hanya soal menerima perbedaan, tetapi juga menghormati hak-hak fundamental yang dimiliki setiap warga negara, tanpa memandang latar belakang agama.
Referensi:
- Muhclis Abduh, "Warga di Parepare Kembali Demo Tolak Pembangunan Sekolah Kristen Gamaliel," DetikSulsel, 20 September 2024.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H