Mohon tunggu...
Firmansah
Firmansah Mohon Tunggu... Guru - Pelayan yang Melayani

Menjadi guru di perbatasan adalah pelayanan yang membanggakan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengasuh Anak Menurut Efesus 6:4

8 Agustus 2024   09:47 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:58 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Parenting Menurut Efesus 6:4: Mengasuh Anak dalam Ajaran dan Nasihat Tuhan

(Endik Firmansah)

       Parenting, atau pengasuhan anak, merupakan salah satu tanggung jawab terbesar yang diemban oleh orang tua. Namun, dalam menjalankan tugas ini, banyak orang tua yang menghadapi berbagai tantangan, baik dari segi waktu, tekanan ekonomi, maupun kurangnya pengetahuan tentang prinsip-prinsip pengasuhan yang benar. 

Dalam konteks Kristen, Efesus 6:4 memberikan panduan yang jelas mengenai bagaimana seharusnya orang tua, khususnya para ayah, menjalankan peran mereka dalam mendidik anak-anak. Ayat ini berbunyi: "Dan kamu, bapa-bapa, janganlah bangkitkan amarah di dalam hati anak-anakmu, tetapi didiklah mereka di dalam ajaran dan nasihat Tuhan." Artikel ini akan membahas lebih dalam mengenai konsep parenting menurut Efesus 6:4 dan bagaimana penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

Makna Efesus 6:4 dalam Konteks Parenting

Efesus 6:4 memberikan dua instruksi utama kepada orang tua, terutama ayah:

1. Menghindari Provokasi: Orang tua diingatkan untuk tidak membangkitkan amarah di dalam hati anak-anak mereka. Ini berarti bahwa pendekatan pengasuhan tidak boleh bersifat otoriter atau penuh tekanan, yang dapat menyebabkan perasaan frustrasi, marah, atau memberontak pada anak. Sebaliknya, orang tua harus memperlakukan anak-anak mereka dengan penuh pengertian, kasih, dan empati.

2. Mendidik dalam Ajaran dan Nasihat Tuhan: Orang tua memiliki tanggung jawab untuk membimbing anak-anak mereka dalam ajaran dan nasihat Tuhan. Ini mencakup pengajaran tentang nilai-nilai moral, etika, dan spiritual yang didasarkan pada ajaran Alkitab. Pendidikan ini bukan hanya mengenai pengetahuan agama, tetapi juga tentang bagaimana menjalani hidup yang berkenan di hadapan Tuhan.

Penerapan Efesus 6:4 dalam Parenting

1. Menghindari Disiplin yang Menghancurkan

   Dalam banyak kasus, orang tua mungkin merasa perlu untuk mendisiplinkan anak-anak mereka dengan tegas. Namun, Efesus 6:4 mengingatkan bahwa disiplin yang diterapkan harus dilakukan dengan cara yang membangun, bukan menghancurkan. Orang tua perlu menghindari sikap kasar, menghina, atau menghukum berlebihan yang dapat merusak hubungan dan menimbulkan luka emosional pada anak.

   - *Disiplin Positif*: Alih-alih menggunakan hukuman fisik atau verbal yang keras, orang tua dapat menerapkan disiplin positif yang berfokus pada penghargaan atas perilaku baik dan pemberian konsekuensi logis untuk perilaku buruk. Ini membantu anak memahami dampak dari tindakan mereka tanpa merasa diintimidasi atau tidak dicintai.

2. Memberikan Teladan Hidup yang Kristiani

   Anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat daripada apa yang mereka dengar. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk memberikan teladan hidup yang sesuai dengan ajaran Kristus. Orang tua harus berusaha menjalani hidup yang penuh integritas, kasih, dan iman, sehingga anak-anak dapat melihat dan belajar dari contoh nyata bagaimana menerapkan ajaran Tuhan dalam kehidupan sehari-hari.

   Membiasakan Doa dan Ibadah Bersama: Menyisihkan waktu untuk berdoa dan membaca Alkitab bersama sebagai keluarga dapat menjadi cara yang efektif untuk menanamkan nilai-nilai Kristen pada anak sejak dini. Melalui kebiasaan ini, anak-anak belajar pentingnya mencari bimbingan Tuhan dalam segala aspek kehidupan.

3. Mendidik Anak dalam Ajaran dan Nasihat Tuhan

   Pendidikan spiritual harus menjadi prioritas dalam pengasuhan anak. Efesus 6:4 menggarisbawahi pentingnya mengajar anak tentang Tuhan dan nilai-nilai spiritual yang akan membentuk karakter mereka.

   - Membaca Alkitab Bersama: Melibatkan anak dalam membaca dan mendiskusikan kisah-kisah Alkitab dapat membantu mereka memahami prinsip-prinsip moral dan etika yang penting dalam kehidupan mereka. Orang tua juga dapat menggunakan kisah-kisah ini untuk mengajarkan pelajaran tentang kasih, pengampunan, dan kebenaran.

   - Keterlibatan dalam Komunitas Gereja: Mengajak anak untuk terlibat aktif dalam kegiatan gereja, seperti sekolah Minggu atau kelompok pemuda, memberikan mereka kesempatan untuk belajar tentang iman mereka dalam konteks yang lebih luas dan bersama teman-teman sebaya.

4. Membangun Komunikasi yang Terbuka dan Penuh Kasih

   Efesus 6:4 mendorong orang tua untuk mendidik anak-anak mereka dengan kasih dan pengertian. Ini berarti bahwa orang tua harus berusaha membangun komunikasi yang terbuka dan jujur dengan anak-anak mereka. Anak-anak perlu merasa bahwa mereka didengar dan dihargai, bukan hanya diperintah atau dikendalikan.

   - Mendengarkan dengan Empati: Orang tua perlu meluangkan waktu untuk benar-benar mendengarkan apa yang anak-anak mereka katakan. Ini tidak hanya mencakup kata-kata mereka, tetapi juga perasaan dan kekhawatiran yang mungkin mereka sembunyikan. Dengan mendengarkan dengan empati, orang tua dapat lebih memahami kebutuhan dan keinginan anak, serta memberikan bimbingan yang lebih efektif.

   - Menghindari Kritik Berlebihan: Kritikan yang konstruktif adalah bagian penting dari pengasuhan, namun kritikan yang terlalu sering atau terlalu keras dapat merusak rasa percaya diri anak. Orang tua harus berusaha untuk memberikan umpan balik yang membangun, fokus pada peningkatan, dan didasarkan pada kasih.

Tantangan dan Solusi dalam Penerapan Efesus 6:4

Di era modern ini, orang tua sering kali menghadapi berbagai tantangan dalam menerapkan prinsip Efesus 6:4, seperti tekanan pekerjaan, media sosial, dan budaya yang semakin materialistis. Namun, dengan komitmen yang kuat dan bimbingan rohani yang konsisten, tantangan ini dapat diatasi.

- Mengatasi Keterbatasan Waktu: Banyak orang tua merasa bahwa mereka tidak memiliki cukup waktu untuk terlibat aktif dalam kehidupan anak-anak mereka karena tuntutan pekerjaan. Solusinya adalah dengan menyisihkan waktu yang berkualitas, meskipun singkat, untuk berinteraksi dan berbicara dengan anak-anak setiap hari. Ini bisa dilakukan melalui makan malam bersama, doa malam, atau kegiatan keluarga lainnya yang sederhana namun bermakna.

- Mengendalikan Pengaruh Media Sosial: Media sosial dan internet dapat menjadi sumber informasi yang baik, tetapi juga bisa membawa pengaruh negatif. Orang tua harus proaktif dalam memantau dan mengendalikan konten yang diakses oleh anak-anak, serta memberikan bimbingan tentang penggunaan teknologi yang bijaksana.

Kesimpulan

Parenting menurut Efesus 6:4 menggarisbawahi pentingnya mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan, sambil menghindari tindakan yang dapat membangkitkan amarah di dalam hati mereka. Orang tua diingatkan untuk menerapkan disiplin dengan kasih, memberikan teladan hidup yang sesuai dengan ajaran Kristen, dan membangun komunikasi yang terbuka dan penuh pengertian dengan anak-anak mereka. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, orang tua dapat menjalankan peran mereka dengan baik melalui komitmen yang kuat, doa, dan bimbingan Roh Kudus. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya akan tumbuh menjadi individu yang berprestasi secara akademis, tetapi juga menjadi pribadi yang berakar kuat dalam iman dan nilai-nilai Kristen.

Referensi

- Benson, Peter L., & Roehlkepartain, Eugene C. (2008). Spiritual Development: A Missing Priority in Youth Development. New Directions for Youth Development, 118, 13-28.
- Pazmino, Robert W. (2008). Foundational Issues in Christian Education: An Introduction in Evangelical Perspective. Grand Rapids, MI: Baker Academic.
- Post, Brian C., & Wade, Nathaniel G. (2009). Religion and Spirituality in Psychotherapy: An Individual Psychology Perspective. Journal of Individual Psychology, 65(1), 98-113.
- Seaman, Barrett. (2012). Binge: Campus Life in an Age of Disconnection and Excess. Hoboken, NJ: Wiley.
- Tucker, Ruth A. (2004). Guardians of the Great Commission: The Story of Women in Modern Missions. Grand Rapids, MI: Zondervan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun