Mohon tunggu...
Firmansah
Firmansah Mohon Tunggu... Guru - Pelayan yang Melayani

Menjadi guru di perbatasan adalah pelayanan yang membanggakan.

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Mengasuh Anak Menurut Efesus 6:4

8 Agustus 2024   09:47 Diperbarui: 8 Agustus 2024   09:58 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

   - Menghindari Kritik Berlebihan: Kritikan yang konstruktif adalah bagian penting dari pengasuhan, namun kritikan yang terlalu sering atau terlalu keras dapat merusak rasa percaya diri anak. Orang tua harus berusaha untuk memberikan umpan balik yang membangun, fokus pada peningkatan, dan didasarkan pada kasih.

Tantangan dan Solusi dalam Penerapan Efesus 6:4

Di era modern ini, orang tua sering kali menghadapi berbagai tantangan dalam menerapkan prinsip Efesus 6:4, seperti tekanan pekerjaan, media sosial, dan budaya yang semakin materialistis. Namun, dengan komitmen yang kuat dan bimbingan rohani yang konsisten, tantangan ini dapat diatasi.

- Mengatasi Keterbatasan Waktu: Banyak orang tua merasa bahwa mereka tidak memiliki cukup waktu untuk terlibat aktif dalam kehidupan anak-anak mereka karena tuntutan pekerjaan. Solusinya adalah dengan menyisihkan waktu yang berkualitas, meskipun singkat, untuk berinteraksi dan berbicara dengan anak-anak setiap hari. Ini bisa dilakukan melalui makan malam bersama, doa malam, atau kegiatan keluarga lainnya yang sederhana namun bermakna.

- Mengendalikan Pengaruh Media Sosial: Media sosial dan internet dapat menjadi sumber informasi yang baik, tetapi juga bisa membawa pengaruh negatif. Orang tua harus proaktif dalam memantau dan mengendalikan konten yang diakses oleh anak-anak, serta memberikan bimbingan tentang penggunaan teknologi yang bijaksana.

Kesimpulan

Parenting menurut Efesus 6:4 menggarisbawahi pentingnya mendidik anak-anak dalam ajaran dan nasihat Tuhan, sambil menghindari tindakan yang dapat membangkitkan amarah di dalam hati mereka. Orang tua diingatkan untuk menerapkan disiplin dengan kasih, memberikan teladan hidup yang sesuai dengan ajaran Kristen, dan membangun komunikasi yang terbuka dan penuh pengertian dengan anak-anak mereka. Meskipun menghadapi berbagai tantangan, orang tua dapat menjalankan peran mereka dengan baik melalui komitmen yang kuat, doa, dan bimbingan Roh Kudus. Dengan demikian, anak-anak tidak hanya akan tumbuh menjadi individu yang berprestasi secara akademis, tetapi juga menjadi pribadi yang berakar kuat dalam iman dan nilai-nilai Kristen.

Referensi

- Benson, Peter L., & Roehlkepartain, Eugene C. (2008). Spiritual Development: A Missing Priority in Youth Development. New Directions for Youth Development, 118, 13-28.
- Pazmino, Robert W. (2008). Foundational Issues in Christian Education: An Introduction in Evangelical Perspective. Grand Rapids, MI: Baker Academic.
- Post, Brian C., & Wade, Nathaniel G. (2009). Religion and Spirituality in Psychotherapy: An Individual Psychology Perspective. Journal of Individual Psychology, 65(1), 98-113.
- Seaman, Barrett. (2012). Binge: Campus Life in an Age of Disconnection and Excess. Hoboken, NJ: Wiley.
- Tucker, Ruth A. (2004). Guardians of the Great Commission: The Story of Women in Modern Missions. Grand Rapids, MI: Zondervan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun