Mohon tunggu...
Moch. Ridho Yanuar Endiresta
Moch. Ridho Yanuar Endiresta Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Jember

Travelling

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Presiden Jokowi Gunakan Baju Adat Deli Serdang saat Pimpin Upacara

17 Juni 2023   09:10 Diperbarui: 17 Juni 2023   10:16 421
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi foto Presiden Jokowi menggunakan Baju Adat Deli Serdang (sumber:https://www.youtube.com/live/hiAywDNf95s?feature=shareshare)

Pada tanggal 1 Juni 2023, Indonesia merayakan Hari Lahir Pancasila yang ke-76 dengan semangat yang luar biasa. Peringatan ini merupakan momen penting bagi bangsa Indonesia untuk merenungkan dan memperkuat komitmen terhadap nilai-nilai luhur yang dijunjung tinggi dalam Pancasila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, serta Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Dalam rangka merayakan Hari Lahir Pancasila, Presiden Indonesia, Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi, memimpin upacara peringatan dengan penuh kehormatan dan kebanggaan. Yang membuat momen ini semakin istimewa adalah pilihan busana yang dipakai oleh Presiden Jokowi, yakni Baju Adat Deli Serdang.

Baju adat Deli Serdang adalah salah satu busana adat yang berasal dari Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara. Busana ini memiliki keunikan tersendiri dengan motif dan aksen khas daerah tersebut. Dengan memilih mengenakan baju adat Deli Serdang, Presiden Jokowi memberikan penghormatan kepada budaya Indonesia yang beragam dan memperkuat rasa kebersamaan antarbangsa.

Pilihan busana yang dilakukan oleh seorang pemimpin memiliki makna yang mendalam. Dalam hal ini, Jokowi dengan bijaksana memilih baju adat Deli Serdang sebagai simbol keberagaman dan persatuan Indonesia. Langkah ini menunjukkan kepedulian Presiden terhadap keragaman budaya yang ada di Indonesia dan pentingnya menjaga dan mempromosikan warisan budaya sebagai bagian integral dari identitas bangsa.

Dalam pidato peringatan Hari Lahir Pancasila, Presiden Jokowi menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila dalam membangun bangsa yang kuat dan harmonis. Beliau mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk terus menerus menghormati, menerapkan, dan menjunjung tinggi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Tidak hanya itu, melalui pemilihan baju adat Deli Serdang, Presiden Jokowi juga menggambarkan bahwa sebagai pemimpin, beliau tidak hanya mewakili satu kelompok atau daerah saja, melainkan seluruh rakyat Indonesia. Dengan memakai baju adat Deli Serdang, Jokowi juga mengangkat dan mempromosikan kekayaan budaya Indonesia di mata dunia.

Tindakan Presiden Jokowi ini juga memiliki dampak positif dalam meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya di Indonesia. Penggunaan baju adat dalam acara resmi atau perayaan nasional oleh pemimpin negara dapat memberikan inspirasi bagi masyarakat Indonesia untuk tetap mengenakan dan membanggakan warisan budaya mereka sendiri.

Ilustrasi foto Presiden Jokowi membacakan amanat pidato (sumber:https://www.youtube.com/live/hiAywDNf95s?feature=sharesha
Ilustrasi foto Presiden Jokowi membacakan amanat pidato (sumber:https://www.youtube.com/live/hiAywDNf95s?feature=sharesha

Dalam Pidatonya presiden Jokowi juga membahas tentang pentingnya gotong royong dalam membangun peradaban yang berkelanjutan dan mendorong pertumbuhan global. Gotong royong merupakan sebuah nilai yang melekat dalam budaya Indonesia, mewakili semangat kerja sama, saling tolong-menolong, dan kepedulian terhadap sesama.

Dalam konteks pembangunan peradaban atau istilahnya yaitu perkembangan manusia, gotong royong menjadi landasan kuat bagi kemajuan kita sebagai negara. Ketika kita berkolaborasi dan bekerja sama, kita mampu mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh masyarakat. Gotong royong mengajarkan kita untuk menghargai perbedaan, menghormati pendapat orang lain, dan bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan yang lebih besar.

Dengan mengembangkan semangat gotong royong ini, kita yakin dapat mengatasi tantangan dan mencapai pertumbuhan yang berkelanjutan. Pemerintah akan terus mendukung upaya gotong royong ini melalui kebijakan-kebijakan yang mendukung kesejahteraan masyarakat, memberdayakan SDM dalam masyarakat, dan mempromosikan kerja sama internasional. Penting sekali untuk membangun kemitraan yang berkelanjutan antara negara-negara dalam memperkuat peradaban global. Ini termasuk kerjasama ekonomi, investasi, perdagangan yang adil, dan transfer teknologi. Jokowi berpendapat bahwa dengan memperkuat kemitraan semacam itu, negara-negara dapat saling melengkapi dalam upaya mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan menyediakan kesempatan yang adil bagi semua orang

Kita sebagai bangsa yang memiliki semangat gotong royong, membangun peradaban yang berkeadilan, harmoni, dan sejahtera. Mari kita saling berbagi pengetahuan dan sumber daya, menjalin kerja sama yang erat, dan bersatu dalam mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong, kita dapat melampaui batasan-batasan dan membangun masa depan yang lebih baik bagi generasi mendatang. Mari kita jadikan gotong royong sebagai fondasi utama dalam membangun pertumbuhan peradaban yang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun