Mohon tunggu...
Hanz Endi Pramana
Hanz Endi Pramana Mohon Tunggu... Freelancer - menulis seakan bagian dari masa lalu. akankan punah?

Lulusan Prodi Ilmu Komunikasi, Fisip, Atma Jaya Yogyakarta, mantan wartawan Tribun Pontianak (Kompas Gramedia), Kalimantan Barat. Mantan wartawan yang ingin tetap menulis. Email: endi.djenggoet@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Gadis Kanada Itu Tampak Seperti Putri Dayak

16 April 2011   05:07 Diperbarui: 26 Juni 2015   06:45 1012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Savhanna terkesan dengan pengalaman pertama melihat ritual persembahan seekor babi dan dua ekor ayam untuk prosesi magic itu. Dia melihat sang dukun menari sesuai irama gendang, mengelilingi "taman" yang didirikan di tengah rumah. Taman yang dimaksud merupakan perlengkapan ritual yang berupa batang yang ditegakkan dengan hias-hiasan dedaunan dan sesajian.

"I did, however, enjoy my very first ritual animal sacrifice, 2 chickens and a pig, so that was exciting! No need to worry!" komentarnya tentang ritual itu. (*)

SEVERIANUS ENDI * Versi yang sudah diedit dimuat sebagai citizen reporter di Harian Tribun Pontianak (Kompas-Gramedia) edisi Sabtu (16/4/11) * Versi yang sama ditayangkan di portal berita tribunnews dot com (Kompas-Gramedia) di link ini.

English version

Description of photo: Savhanna posed wearing Dayak traditional clothes in Bengaras Village, Sungai Laur District, Katapang, West Kalimantan, Indonesia.

Canadian Girl That Looks Like a Dayakness Princes

IT has been several days a student from Canada, Savhanna Wilson (24) enjoy a traditional Dayak life in our village, Balai Berkuak, District of Simpang Hulu, Ketapang Regency, West Kalimantan, Indonesia. She admitted that she finds many things more than she ever imagined before.

"More beautiful here than I could have imagined," said Savhanna.

She said on Friday (15/4/11) morning was bathing in the river where the water is clear. She was accompanied by my younger sister, collecting some bamboo sprout (we say rebong in our local language) that they meet along the footpath.

Savhanna very interested in seeing the way that people are able to use the land around them for their daily lives. He called it a "sustainable lifestyle" and nature-based.

"As a Canadian, I am not able to experience regularly because of the climate of my home country. I look forward to enjoying the prepared bamboo shoots for dinner," said Savhanna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun