Mohon tunggu...
Endi FitriHerlianto
Endi FitriHerlianto Mohon Tunggu... Insinyur - Praktisi Telekomunikasi

Praktisi Telekomunikasi, Dosen

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Internet belum merata menjadi tantangan tercapainya target Indonesia Emas 2045

19 Desember 2024   13:23 Diperbarui: 19 Desember 2024   13:22 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Indonesia Emas 2045 adalah suatu cita-cita dimana pada saat tersebut PDB (Pendapatan Domestik Bruto) penduduk Indonesia mencapai Rp. 300 – Rp. 345 juta per tahun, sehingga menempatkan Indonesia sebagai negara maju nomor 5 - 7 di Dunia. Salah satu syarat mutlak tercapainya target Indonesia Emas 2045 tersebut adalah tersedianya internet yang merata dan berkualitas untuk seluruh rakyat Indonesia.

Namun demikian hasil Survey APJII 2024 menunjukan bahwa masih ada 20% atau sekitar 51 juta penduduk Indonesia yang belum mendapatkan akses Internet, memang masih ada 20 tahun menuju 2045 namun demikian perlu dijabarkan lebih lanjut dan detail rencana pemenuhan Internet untuk seluruh masyarakat Indonesia.

Regulasi
Mayoritas penduduk yang belum mendapat akses internet di daerah 3T (tertinggal, terdepan dan terluar) dan sebagian ada didaerah pinggiran perkotaan yang belum ada infrastruktur kabel optic, daerah tersebut disebut sebagai daerah blank spot. Menurut undang-undang bahwa penyediaan layanan telekomunikasi di daerah 3T adalah tanggung jawab pemerintah dalam hal ini adalah BAKTI Komdigi sebagai kementerian yang bertanggung jawab. BAKTI telah mempunyai program untuk menyediakan layanan internet bagi daerah blank spot melalui program AI (Akses Internet) dan BTS USO namun mengingat besarnya jumlah internet yang harus dibangun serta lambatnya proses eksekusi di BAKTI, pesimis bahwa penyediaan internet bagi masyarakat yang ada didaerah blankspot dapat segera terealisasi.

Teknologi
Secara teknologi, satelit dapat digunakan untuk mempercepat penyediaan internet untuk daerah-daerah blank spot namun demikian kapasitas satelit nasional yang terbatas, karena keterbatasan frekuensi satelit yang dimiliki Indonesia, menjadi kendala sehingga apabila mengunakan teknologi satelit memerlukan tambahan pengunaan satelit asing. Opsi yang memungkinkan adalah penggunaan kombinasi teknologi yang ada yaitu satelit, radio dan fiber optic disesuaikan dengan kondisi disuatu daerah.

Layanan
Internet dapat disediakan melalui akses Wifi ataupun Selular, yang membedakan adalah terkait kecepatan dan kestabilan. Hal-hal yang perlu didefinisikan lebih lanjut adalah:
•Akses lastmile mengunakan wifi atau menggunakan selular?  kedua opsi ini bisa digunakan sesuai kondisi. Apabila cukup banyak populasi pada suatu daerah bisa mengunakan selular namun kebalikannya bisa mengunakan wifi yang dipasang dipusat pemerintahan desa seperti puskesmas atau sekolah.
•Berapa besar bandwidth minimal untuk internet daerah 3T? apakah 5 Mbps sudah cukup sehingga bisa untuk aplikasi seperti Whatsapps? Jika 5 Mbps sudah cukup maka akan lebih mudah dalam memilih opsi teknologi yang akan digunakan.

Implementasi
Usulan strategi implementasi penyediaan internet di daerah blank spot bisa dimulai dari penyediaan internet di semua sekolah, puskesmas, kantor TNI/ Polri dan pusat pemerintahan, dengan mengunakan teknologi wifi. Implementasi model seperti ini lebih mudah karena infrastruktur pendukungnya sudah lengkap seperti listrik dan lahan. Sedangkan untuk daerah dimana cukup banyak populasinya bisa mengunakan teknologi selular yang bisa melayani masyarakat lebih banyak. Metode implementasi seperti ini sebenarnya sudah dijalankan oleh BAKTI sehingga hanya perlu percepatan dalam eksekusi.

Alternatif lain
Penyediaan internet untuk daerah blank spot tidak bisa dilakukan sendiri oleh pemerintah harus melibatkan semua stake holder termasuk masyarakat setempat. Fenomena adanya RT RW Net di masyarakat khususnya masyarakat pinggiran dapat juga dijadikan solusi, RT RW Net menarik karena dapat memberikan layanan internet kepada masyarakat dengan harga terjangkau. Sehingga konsep ini bisa kembangkan dengan visi menguntungkan semua pihak.

Penutup
Tersedianya internet merata dan berkualitas adalah mandatori bagi cita-cita tercapainya Indonesia Emas 2045. Telah banyak konsep dan kajian untuk merealisasikannya. Sekarang saatnya bergerak cepat dengan semua resource yang ada, eksekusi eksekusi eksekusi!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun