EARTH HOUR adalah salah satu kampanye global WWF sebagai organisasi konservasi terbesar di dunia yang mengajak individu, komunitas, praktisi bisnis, dan pemerintahan di seluruh dunia untuk menyatakan kepeduliannya terhadap perubahan iklim dan masa depan alam dengan cara mematikan lampu dan peralatan elektronik yang sedang tidak dipakai selama 1 jam (20.30 - 21.30 waktu setempat), pada setiap hari Sabtu di minggu terakhir di bulan Maret setiap tahunnya.Â
Tujuan utama EARTH HOUR adalah mengajak masyarakat seluas-luasnya sebagai individu, bisnis dan korporasi maupun pemerintah untuk berpartisipasi melakukan aksi kecil yang dapat membawa perubahan besar bagi kebaikan planet bumi.
Sejak 2007, Earth Hour telah menyoroti isu-isu perubahan iklim dan hilangnya keakekaragaman hayati dan telah menjangkau lebih dari 190 negara dan wilayah serta jutaan orang di seluruh dunia.
Earth Hour Jogja pertama kali aktif berkegiatan pada tahun 2010, setelah satu tahun sebelumnya Earth Hour secara perdana diadakan di Indonesia pada tahun 2009, tepatnya di Jakarta.
Selain secara rutin mengadakan Switch Off Ceremony setiap tahunnya, Earth Hour Jogja juga secara aktif menyebarluaskan gaya hidup ramah lingkungan dan hemat energi kepada seluruh lapisan masyarakat, terutama anak muda berusia 18-35 tahun.
Tahun ini yang terdekat adalah tanggal 25 Maret 2023, mulai pukul 20:30-21:30 waktu setempat, yuk kita dukung Earth Hour 60+ secara serentak!
Beberapa aksi yang sudah dilakukan oleh Komunitas Earth Hour Jogja antara lain, KonservAksi (aksi di sekitar kawasan konservasi alam atau satwa), Sesami atau Sekolahku Sayang Bumi (edukasi gaya hidup ramah lingkungan dan hemat energi di tingkat Sekolah Dasar), penanaman pohon, workshop upcycle, dan KolaborAksi lintas komunitas.
Instagram: earthhourjogja
Satu agenda penting untuk keberlangsungan hidup, telah sukses dihelat di Pantai Samas pada tanggal 12 Februari 2023. Sebanyak 80 lebih partisipan dari berbagai komunitas turut meramaikan agenda Tanam Bibit Mangrove yang diinisiasi oleh Earth Hour berkolaborasi bersama ReIspirasi (IG: @reispirasi).Â
Berbagai komunitas seperti Trash Hero Yogyakarta (@trashheroyogyakarta) yang secara rutin mengadakan clean-up di berbagai titik wisata seperti Alun-Alun Kidul setiap minggu pagi, Kelompok Mahasiswa Studi Lingkungan Mangrove Instiper Club Yogyakarta (@kmsl_mic), perwakilan dari Dimas-Diajeng juga Koko-Cici Jogja turut berpartisipasi menanam Mangrove di kawasan laguna yang tak jauh dari Konservasi Penyu di kawasan Pantai Samas, Bantul, Yogyakarta.
Peserta mulai berkumpul jam 9 pagi WIB di lokasi dan selesai di sekitar pukul 12:30 WIB. Acara pun dilanjutkan dengan sesi diskusi santai bersama perwakilan dari Konservasi Penyu (@reispirasi), Deny Widyanto dan juga dari Koordinator Earth Hour Jogja, Felix Krisnugraha.
Kenapa Mangrove begitu penting? Secara ilmu pengetahuan alam, ada lebih dari 10 jenis Mangrove yang bermanfaat bagi kehidupan manusia karena menghasilkan Oksigen lebih banyak 100x daripada pepohonan di darat. Mangrove secara alami juga bermanfaat untuk menyaring air yang kotor. Banyak jenis ikan dan biota laut yang memanfaatkan Mangrove sebagai tempat bertelur, salah satunya adalah jenis hiu lemon. Selain itu Mangrove dapat mencegah kemungkinan terjadinya Abrasi hingga ancaman Tsunami.
Mari lindungi dan dukung terus gerakan penghijauan, mulai dari diri sendiri, keluarga dan komunitas hingga masyarakat yang lebih luas. Beri edukasi yang benar kepada generasi penerus sehingga Bumi Lestari selamanya!
