Mohon tunggu...
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️
⭐️⭐️⭐️⭐️⭐️ Mohon Tunggu... Freelancer - Tulisan adalah salah satu cara mengekspresikan diri

Hallo semuanya ^_^ Saya tertarik untuk kembali menulis dan menjadi bagian dari keluarga besar kompasiana. Sebelumnya saya mohon maaf jika gaya penulisan saya gamblang dan to the point. Salam hormat

Selanjutnya

Tutup

Home

Yakin Rumah Anda Sudah Aman Gempa?

15 September 2022   07:07 Diperbarui: 15 September 2022   07:20 998
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelatihan Pemasangan Tali Jaring PPBM (Sumber: Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI)


Jepang yang telah memiliki segudang pengalaman dalam penanganan gempa, melalui Japan International Cooperation Agency (JICA) bekerjasama dengan Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI, memberikan bantuan berupa teknologi untuk rumah tahan gempa.

Salah satu yang dikembangkan adalah teknologi Poly Propylene Band Mesh (PPBM). PP Band Mesh ini adalah teknologi untuk memberi penguat pada dinding bangunan tembok gedung dengan menggunakan tali Poly Propylene sebagai pengikat dinding bangunan agar tidak runtuh pada saat terjadi gempa. Teknologi menggunakan PP Band Mesh ini dipelopori oleh Profesor Dr. Kimiro Meguro dari Universitas Tokyo.

Tali Jaring PP Band Mesh (Sumber: Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI)
Tali Jaring PP Band Mesh (Sumber: Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI)

"Gempa bumi itu adalah bencana alam yang tidak bisa kita hindari. Karena kita tinggal di daerah rawan gempa, maka rumah dengan tali jaring PPBM bersertifikat Meguro Lab diharapkan dapat mulai disosialisasikan dengan cepat agar ada implementasi dan terealisasi melalui proyek percontohan rumah tahan gempa dengan Teknologi Tepat Guna, dan yang terpenting tidak memakan banyak biaya karena pada prinsipnya bukan memperkuat struktur bangunan dan fondasi, namun memperkuat dan menahan dinding agar tidak runtuh menimpa penghuni rumah." ungkap Ketua Yayasan Rumah Aman Gempa (YARAGI), Fitriani Kuroda.

Bp. Masato Kuroda dan Ibu Fitriani Kuroda (Sumber: Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI
Bp. Masato Kuroda dan Ibu Fitriani Kuroda (Sumber: Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI


Dengan kata lain, teknologi ini memberi waktu bagi penghuni rumah untuk menyelamatkan diri dari runtuhan dinding karena dinding rumah tersebut sudah ditahan atau disangga oleh seluruh tali jaring PPBM yang ditanam dengan kuat dan sesuai standar sertifikasi dari Meguro Lab di permukaan dinding luar dan dalam (dua sisi), sehingga pada saat terjadi goncangan gempa cenderung lebih lentur, tidak langsung runtuh menimpa penghuni. 

Dengan demikian teknologi ini menyelamatkan penghuni rumah dari Bahaya Sufokasi (tidak dapat bernafas karena terhalang debu bangunan dan dinding).

Fitriani sangat berharap semoga kedepannya ada perhatian dari Pemerintah pusat dan Pemda setempat juga BPBD setempat bahwa sudah seharusnya kita lebih meningkatkan kewaspadaan karena sewaktu-waktu bisa terjadi gempa bumi. Penggunaan tali jaring PP Band Mesh ini oleh JICA bersama Kementerian Pekerjaan Umum (PU), Universitas Tokyo dan Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI sudah diterapkan di Padang Sumatera Barat dan Bantul, DIY. 

Bangunan percontohan retrofitting dengan tali jaring PPBM (Sumber: Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI)
Bangunan percontohan retrofitting dengan tali jaring PPBM (Sumber: Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI)

Melalui Yayasan Rumah Aman Gempa - YARAGI, dia mengajak siswa-siswa SMK di DIY dan mahasiswa teknik sipil untuk mengajarkan pembuatan tali jaring PPBM. Sebanyak 10 bangunan yang diprioritaskan dalam kurun waktu 2015-2018 di Yogyakarta dan Padang merupakan bangunan fasilitas umum seperti Puskesmas dan kantor kelurahan. 

Kedepannya, sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta juga diharapkan menggunakan teknologi tepat guna dan tepat sasaran dengan menggunakan konsep bangun rumah yang Aman Gempa bersertifikat PPBM.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Home Selengkapnya
Lihat Home Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun