Mohon tunggu...
Endeen
Endeen Mohon Tunggu... Freelancer - Hanya manusia

Kita hanya batasan kata, selebihnya luka

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Hidangan

4 Januari 2021   22:29 Diperbarui: 4 Januari 2021   22:58 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketika aksara yang terbentuk layaknya kata yang menuai cinta, bukan sekedar luka dan air mata yang mekar karena ada dia. Berbagi kasih yang pernah punah karena kecewa, lantas mengapa kau masih ingin bangun pagi kalau dunia tak lagi secerah embun putih.

Ingin pulih tapi berharap dengan dia yang pernah menancapkan duri, membuat mu patah hingga putus asa sampai merasa kalau hidup tak lagi bermakna.

Jika dunia yang kau suka hanya soal dia yakinlah kau tak akan pernah bahagia karena pada dasarnya manusia adalah cinta tanpa batasan kata yang hanya akan pupus bila dimakan luka dan akan kembali tumbuh dengan tawa.

Untuk semua air mata dan berbagai macam menu luka yang tak kau pesan namun masih disajikan semoga kita bisa bertemu untuk menghabiskan hidangan yang disediakan, sambil bercengkrama untuk hari esok yang sama-sama kita suka.

Tapi jika kau masih berharap akan dia maka biarlah aku yang menghabiskan hidangan biar tak dimakan semut hitam, sebab bahagia tak bisa dipaksa akan dimana dan dengan siapa.

Dan semoga kau akan tetap bahagia dengan hari-hari yang lebih indah, dengan semua rasa mewakili kata dan puisi, kamu satu dari kaum hawa yang ingin aku cintai.

Endeen,

4 Januari 2021

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun