Bagaimana manusia purba dapat bertahan hidup, dengan apa mereka bertahan hidup, semua dijelaskan di ruangan terakhir dari Museum Geologi ini.
Kami keluar museum kira kira pukul sepuluh kurang, sebelum akhirnya kami menuju tujuan selanjutnya, Museum Diknas UPI.
MUSEUM DIKNAS UPI
Sesuai namanya, museum ini tentu berlokasi di UPI.
Sebelum memulai menjelajah museum, kami diajak untuk mengenal Museum Diknas melalui rangkaian video yang ditayangkan sesaat setelah kami memasuki museum. Mereka juga sudah menyiapkan pembimbing yang akan mengarahkan dan menjelaskan segala sesuatunya di museum ini.
Museum Diknas ini memiliki 4 lantai. Pada lantai pertama, terdapat sejarah dunia pada masa praaksara, masa dimana manusia belum mengenal tulisan, pakaian, bahkan perasaan. Mereka hanya berusaha tidak dimangsa hewan buas agar dapat bertahan hidup. Sejarah keagamaan—mencakup enam agama—juga dijelaskan disini.
Lantai kedua, memasuki zaman kolonial, dengan kata lain adalah masa penjajahan.
Sejarah mengenai Pendidikan guru dijelaskan di lantai ketiga, disini dijelaskan juga revolusi belajar di sekolah seiring bergantinya zaman.
Terakhir, lantai keempat, menceritakan perjalanan sejarah UPI di tahun 1954.
Tidak hanya menyediakan fasilitas untuk menambah wawasan, mereka juga menyediakan kantin atau food court di rooftop agar pengunjung dapat bersantai menikmati pemandangan di sebelah Utara dan Barat dimana keduanya menghadap pemandangan Gunung Tangkuban Parahu dan Gedung UPI itu sendiri.