Tiba-tiba, Bu Enik, temanku yang tengah mengawasi AKMI kelas 8 menelefon memintaku datang sambil  membawa obat dan minyak tawon. Ternyata, Jauhar, anakku,,kakinya bengkak, mungkin disengat tawon.
Aku meninggalkan kelas  9 E dan meminta anak anak untuk mengerjakan tugas yang sudah kutulis di papan. Bergegas ke  UKS, meminta obat penghilang nyeri dan minyak tawon untuk membalur kaki Jauhar, kakinya bengkak, merah kebiruan.  Dia meringis kesakitan. Ketika melihatku, air matanya mengalir,  Aku memintanya minum obat, dan menanyakan apakah dia masih kuat untuk mengerjakan. Dia mengangguk, dan kubalur lukanya dengan minyak tawon.
Seusai ujian, aku membawanya langsung ke Rumah Sakit. Seusai rontgen, tenyata jempol kakinya patah karena tertimpa bangku,saat mengambil buku AKMI. Â Karena terburu-buru, dia mengambil buku di laci meja dari arah yang berlawanan, maksud hati ingin cepat, maka bangku diangkat, namun bangku malahan jatuh berdebam menimpa jempol kaki.
Terjawab sudah keresahan hatiku pagi itu, rupanya Allah mengingatkanku untuk lebih sabar dalam mengajar dan menghadapi  masalah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H