[caption id="attachment_95095" align="alignnone" width="300" caption="Restaurant Indonesia - Bengawan Solo"][/caption] Mari lanjut lagi tentang perjalanan lawatan masyrakat Indonesia yg tinggal di vietnam ke Kamboja. oya untuk ke kamboja pasport indonesia masih harus membayar visa sekitar 25 US$. Visa kunjungan bisa di dapat di kantor perwakilan Kamboja di mana saja. Atau bisa juga mengurus saat kedatangan baik lewat darat maupun udara. Karena waktu ke kamboja rombongan maka kami semua mengurus sebelum berangkat visa nya di vietnam (Ho Chi Minh City). Jadi saat melewati imigrasi kamboja kami tinggal lamngsung masuk check point. Perjalanan ke kamboja sebenarnya perjalana kunjungan antar warga Indonsia, jadi ini bukan melulu kunjungan wisata. Makanya penulis letakan di sosbud, tapi sama admin di koreksi jadi wisata. [caption id="attachment_95092" align="alignnone" width="300" caption="Phnom Penh city"][/caption] tapi ngga papalah, yang penting bisa menulis pengalaman walau miskin foto yang eksotis karena ngga bisa buat foto kayak fotography. habis hanya bawa digital camera doank. Sehari sampa di kota PP, kami di sambut oleh masyarakat indonesia di kota PP yang lebih dikenal dengan Permika kamboja. Dan segera saja kami di suguhi makan khas kamboja di campur nasi padang..wahh mantafz kalee. Hari pertama kunjungan kami tanding badminton dan tennis meja. Pertandingan cukup seru. Hari kedua, kami rombongan mengunjungi tempat wisata mulai killing field, sampai museum nasionalnya. dan ngga lupa ke rusian market yang terkenal dengan pakaian dan pernak pernik hiasan. Tuk Tuk Hari ke tiga kami berwisata ke royal palace tempat raja kamboja tingal. dan setengah harian kita mengitari istana. masuk istana sekitar 5 US$ dan semua pengujung di haruskan berpakaian yg sopan jadi di sekitar loket masuk ada penjual kaos untuk pengnjung yang berpakaian tidak layak. Kaos di jual sekitar 3-4 US$. Di kota PP sebenarnya banyak sekali penjual makanan, baik makanan berat dan ringan. terutama saat malam tiba di sekitar pasar Thmey yang lokasinya di pusat kota. bersambung... Tulisan Lainnya: Phnom Penh (IV) Phnom Penh (II) Phnom Penh (I)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H