Mohon tunggu...
endar sudarjat
endar sudarjat Mohon Tunggu... -

Praktisi Pendidikan di pedesaan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Jakarta oh Jakarta

26 Maret 2015   10:21 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:59 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam kacamata Demokrasi ada 3 komponen utama dalam hal penataan sistem di pemerintahan yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif. Ketiganya jangan sampai terjadi kontradiktif terjebak dalam konflik yang dimainkan oleh pihak luar (baca:media, pewarta) sehingga hasilnya kontraproduktif.

Terkait masalah di Jakarta sepertinya media masa lebih dominan berkuasa dalam membangun imej demokrasi padahal seharusnya banyak hal yang bisa diminimalisir sehingga masalah kordinasi dalam pemerintahannya tidak dikesankan tidak tertata alias akurawut.

1. Pimpinan Daerah Gubernur itu pemegang kewenangan eksekutif tugasnya sebagai eksekutor dan dalam menjalankan amanatnya tentu harus berorientasikan pada rakyat karena hasil dipilih oleh rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Wakil rakyat yang disebut lembaga DPR, DPRD dan atau DPD itu juga sama pemegang amanat rakyat dipilih oleh rakyat, untuk rakyat dan oleh rakyat. Keduanya disandingkan agar terkadinya check and balance guna bersinergi menseriusi urusan masalah rakyat.

2. Khusus pemimpin daerah memang sudah semestinya mampu menyelami pikiran dan hati masyarakat Jakarta dan etika dalam berpolitik serta kesantunan dalam menjalankan roda pemerintahan inhern harus ada dalam jiwa seorang pemimpin. Bila tidak lewat wakil rakyat pemimpin yang arogan atau tidak beretika bisa dimakzulkan. (ingat:kasus Aceng Fikri mantan bupati Garut).

3. Ahok ditenggarai kurang memaknai alur demokrasi dan cenderung memiliki sikap mental kepemimpinan absolut, hal itu sangat berbahaya karena bisa ada kepentingan lain yang diperjuangkan bila tidak bisa dikontrol oleh wakil rakyat DKI yang disebut DPRD Provinsi DKI.

4. Cara Ahok bersikap dalam kepemimpinannya pun tidak menunjukkan sikap sebagai pribadi orang timur terkesan kasar dan jumawa. Maka pantas konflik akan terus terjadi sehingga pemerintahannya tidak efektif. Dengan demikian jalan dimakzulkan sebenarnya tengah dibangun oleh Ahok sendiri.

Saran, sadarlah Ahok. Anda ada di Indonesia negeri yang merdeka diatas landasan perjuangan rakyat yang diberkahi Alloh Yang Maha Kuasa. Jangan jumawa dan sok berkuasa..!

Anggota DPRD Tepuk Tangan Saat Dengar Ahok Bisa Diberhentikan Para anggota DPRD DKI Jakarta yang berada di ruang rapat serbaguna langsung bertepuk tangan dengan riuh saat mendengar pakar hukum tata negara Irman... megapolitan.kompas.com|Oleh Kompas Cyber Media

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun