Mohon tunggu...
Enda Pratiwi
Enda Pratiwi Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Rasa yang Tertinggal

7 Desember 2017   10:19 Diperbarui: 7 Desember 2017   10:44 647
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Harun adalah sosok teman yang selalu bersikap baik pada  siapa saja. Dia humoris, rajin, penyayang dan penuh perhatian. Hal itu  membuat banyak perempuan dalam kelas kami yang mendekatinya. Ada yang  memang mendekati Harun karena menyukainya dan ada yang hanya ingin  menjadi teman Harun. 

Pemandangan yang sangat tidak menyenangkan selalu  aku saksikan setiap pagi ketika Harun duduk dan bercanda bersama mereka  sementara aku terus menantikan sapaan darinya. Harun tidak bermaksud  membuatku tersudut, dia hanya ingin bersikap ramah pada semua teman  kelas kami, namun tetap saja aku merasa cemburu karena hal itu. 

Cemburu  dan perasaan terlalu bangga memiliki Harun, membuatku melakukan  kesalahan bodoh dengan mengirimkan sebuah pesan singkat padanya. Aku  memutuskannya. Aku berpikir dia akan memepertahankanku, tapi ternyata  dia punya harga diri jauh lebih besar dari yang aku pikirkan

"iya"
Hanya kata itu yang aku terima di kotak masuk WA bertuliskan My Love.  Itu pesan dari Harun menandakan aku dan dia tidak memiliki hubungan  apa-apa lagi. Aku merasa separuh jiwaku pergi saat itu. Tidak pernah  kubayangkan akan semudah itu Harun melepaskanku padahal aku sangat  mencintainya. 

Keegoisan dan harga diri yang seharusnya tidak ada saat  itu menjadi pemisah antara aku dan dia. Aku seharusnya minta maaf  padanya waktu itu. Tapi tidak, aku justru berbalik menjauh darinya. Dan  akhirnya dia benar-benar jauh, hingga aku tak bisa lagi bahkan hanya  menyapanya. 

Kesenjangan itu terjadi hingga saat ini, hatinya telah jauh  terpisah dariku, meski jarak kami sangat dekat. Aku dan Harun bagaikan  langit dan bumi, dia telah terbang jauh dan meninggalkanku dengan rasa  cinta padanya yang tak pernah bisa terhapuskan dan mungkin akan tetap  tinggal memenuhi setiap ruang dalam hatiku.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun