Mohon tunggu...
Endang Tri Sukeri
Endang Tri Sukeri Mohon Tunggu... -

Perencanaan Wilayah dan Kota

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Mengurangi Angka Migrasi Perkotaan Melalui Perencanaan Pedesaan

19 Desember 2016   09:50 Diperbarui: 19 Desember 2016   10:14 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia merupakan negara dengan jumlah penduduk terbanyak nomor 4 di dunia setelah Cina, India dan Amerika Serikat. Hasil proyeksi menunjukkan bahwa jumlah penduduk Indonesia selama dua puluh lima tahun mendatang terus mengalami peningkatan dari 254,8 juta pada tahun 2015 menjadi 305,6 juta pada tahun 2035. 

Pertumbuhan penduduk di Indonesia tergolong cepat meskipun laju pertumbuhan penduduk tergolong menurun tiap tahunnya. Pertumbuhan yang sangat cepat umumnya terjadi di wilayah perkotaan Indonesia yang mengakibatkan perbedaan jumlah penduduk wilayah pedesaan dengan perkotaan. Komposisi penduduk berdasarkan wilayah kota atau desa menunjukkan pada saat ini jumlah penduduk yang tinggal di perkotaan lebih banyak jika dibandingkan dengan jumlah penduduk yang tinggal di pedesaan. Tumbuh pesatnya penduduk perkotaan dapat disebabkan oleh angka kelahiran yang tinggi dan juga angka migrasi penduduk menuju perkotaan yang tinggi.

Menurut BPS dalam jurnal Proyeksi Penduduk Indonesia Tahun 2010 – 2035, “Komposisi penduduk di perkotaan pada tahun 2025 sebesar 60% dan pada tahun 2035 mencapai 66,6%.” Hal ini yang disebut ledakan penduduk perkotaan. Adanya kesenjangan jumlah penduduk perkotaan dan pedesaan terjadi karena beberapa faktor penarik dan pendorong dari sisi perkotaan maupun pedesaan. Faktor penarik yang meliputi  kehidupan perkotaan yang serba mewah dan modern, dengan adanya sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap jika dibandingkan dengan pedesaan sehingga penduduk dapat dengan mudah mengakses fasilitas yang akan dituju. Fasilitas pendidikan sekolah dan perguruan tinggi yang jauh lebih baik dan berkualitas, hal itu mengakibatkan penduduk usia muda berbondong – bondong memilih sekolah di perkotaan untuk memperoleh pendidikan terbaik.  

Selain itu perkotaan dengan berbagai macam kegiatan menawarkan berbagai lapangan pekerjaan. Sehingga penduduk pedesaan yang memiliki keterbatasan dalam hal lapangan pekerjaan seperti bekerja sebagai petani maupun pengangguran memilih mengadu nasib di perkotaan untuk meningkatkan perekonomian. Tidak hanya terdapat faktor penarik, terdapat juga faktor pendorong yang menyebabkan perpindahan penduduk pedesaan menuju perkotaan yang diakibatkan oleh semakin sempitnya lahan pertanian yang ada di perdesaan sehingga produksi yang dihasilkan juga semakin sedikit ditambah lagi dengan nilai tukar produk pertanian dengan produk perkotaan yang tidak seimbang dan ketidakberpihakan pemerintah terhadap petani di Indonesia. 

Produksi pertanian yang semakin menurun dan hanya dapat dikonsumsi sendiri mengakibatkan industri manufaktur mengandalkan bahan baku impor daripada mengkonsumsi bahan baku di Indonesia.

Permasalahan penduduk di perkotaan seperti melonjaknya jumlah penduduk akibat dari migrasi secara tidak langsung dapat diatasi dengan pendekatan penataan ruang di kawasan pedesaan. Bagaimana hal tersebut terjadi? Pedesaan merupakan sumber produksi bahan pangan, sedangkan perkotaan sebagai pengelola. Beberapa hal yang dapat dilakukan dalam mengatasi lonjakan penduduk perkotaan melalui pendekatan penduduk pedesaan yaitu, pertamapendapatan penduduk pedesaan dengan perkotaan harus stabil dalam artian tidak ada kesenjangan pendapatan diantara keduanya. 

Dalam hal itu diperlukan tambahan ragam kesempatan kerja produktif dengan menggabungkan kegiatan agraris ke dalam kegiatan non – agraris dalam wilayah yang sama di pedesaan. Untuk menghubungkan antar kegiatan tersebut dilakukan dengan membangun dan memperbaiki jaringan transportasi dan komunikasi ke kota besar. Kedua, memanfaatkan tenaga kerja yang ada secara efektif dengan mengarahkan pada pembangunan sumber daya alam seperti perbaikan sistem agribisnis, pelestarian tatanan sosial budaya penduduk setempat dan pengembangan jasa pedesaan.  Ketiga, menyediakan sumber pendanaan bagi penataan ruang dan pembangunan kawasan pedesaan. Dengan begitu maka akan terjadi percepatan pembangunan pada pedesaan sehingga berbagai infrastruktur yang dibutuhkan masyarakat akan tersedia di pedesaan.

Peningkatan jumlah penduduk perkotaan yang sangat cepat dan tidak terkontrol tidak terlepas dari beberapa permasalahan fisik maupun kependudukan di perkotaan. Berbagai permasalahan akan timbul dan menjadi permasalahan perkotaan yang kompleks jika tidak segera ditangani. Permasalahan utama yang terjadi yaitu berkurangnya lahan perkotaan, adanya degradasi lingkungan, kurangnya air bersih, timbul permukiman kumuh, tingginya tingkat kriminalitas dan berbagai permasalahan lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun