Mohon tunggu...
Endang Sriwahyuli Simanjuntak
Endang Sriwahyuli Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - @mbokne_segara

Guru di SMPN 6 Yogyakarta dan SMPN 3 Yogyakarta, Penulis Buku Tanah Brahmana. Seorang ibu untuk Ocean dan Sky, pecinta teratai, kamboja dan hujan. Penikmat candi, jalan sunyi dan pedesaan. Sampai bertemu di IG @mbokne_segara

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Yoni Besar di Pemakaman Kempul Klaten

14 Maret 2024   09:07 Diperbarui: 14 Maret 2024   09:09 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Yoni terbesar di Klaten tidak berada dalam bilik candi. Namun berada pada satu pemakaman besar yang berada di tengah pemukiman warga. Mungkin pendapat saya salah. Anda bisa memberitahu saya jika menemukan yang lebih besar lagi

Yoni tersebut berhias Kirtimukha pada bagian cerat. Mirip dengan yoni di Gunung Wukir dan Gunungsari. Yoni tersebut tidak sendiri. Pada petak tersebut terdapat batu besar sebanyak dua belas buah. Enam disusun membujur ke sisi kiri yoni dan enam lagi membujur ke sisi kanan yoni. Satu saja sudah membuat saya terpesona, apa lagi dua belas Tampaknya, yoni itu adalah pusat dari formasi batuan besar itu. Ukurannya sedikit lebih besar dari umpak-umpak batu di Situs Watugudig.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi


Apakah batu ini adalah umpak dari bangunan semi permanen di masa lalu? Entahlah. Namun di sekitar makam dan halaman rumah warga saya masih menemukan potongan-potongan bangunan candi. Makam tersebut bernama Makam Kempul. Dua belas batu tersebut memang mirip kempul, alat musik pada gamelan.

Teknologi yang digunakan oleh leluhur untuk mengangkat dan memahat batu tersebut memang tidak kita ketahui secara pasti. Namun yang pasti ini dikerjakan oleh moyang kita dengan kecerdasan di atas rata-rata. Bukan dikerjakan oleh bangsa jin ya...

Kunjungi, Lindungi dan Lestarikan cagar budaya. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun