Sesingkat pengetahuan saya, jika pada petirtaan tidak ada jaladwara maka ia adalah petirtaan profan. Artinya, air dari sana tidak dikhususkan untuk kegiatan keagamaan karena digunakan juga untuk keperluan sehari-hari. Namun jika di sana ada jaladwara atau relung dewata maka ia adalah petirtaan untuk keagamaan.
Di Dusun Kunden, Desa Sumberejo, Klaten, Jawa Tengah, terdapat satu petirtaan kuno yang kemungkinan dibangun pada abad ke-9 sampai ke-10. Di bagian tengah petirtaan terdapat relung dewata namun kosong. Pun tidak ada jaladwara atau tanda-tanda bangunan pemujaan di dekatnya. Petirtaan ini berada di bawah sawah dan di bawahnya lagi adalah sungai. Untuk menuju ke sana anda harus melewati pematang sawah lalu menuju kedalaman sekitar 3 meter di bawah sawah.
Blusukan akhir tahun saya ditutup dengan petirtaan. Meskipun petirtaan ini telah kering namun dahulu airnya pernah menjadi harapan dan sumber hidup bagi sekitarnya. Air begitu lembut dan sabar, namun amat perkasa. Ia kuat dan tidak terbendung saat masuk ke setiap celah apapun juga. Ia juga gigih dan pantang menyerah mencapai tujuannya.
Semoga kelembutan, kesabaran, kekuatan dan kegigihan itu menjadi milik saya dan anda juga ya Selamat mengalir ke bawah. Rahayu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H