Mohon tunggu...
Endang Sriwahyuli Simanjuntak
Endang Sriwahyuli Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - @mbokne_segara

Guru di SMPN 6 Yogyakarta dan SMPN 3 Yogyakarta, Penulis Buku Tanah Brahmana. Seorang ibu untuk Ocean dan Sky, pecinta teratai, kamboja dan hujan. Penikmat candi, jalan sunyi dan pedesaan. Sampai bertemu di IG @mbokne_segara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Hari Kenaikan Yesus Kristus: Energi yang Menumbuhkan Harapan

27 Mei 2022   18:25 Diperbarui: 27 Mei 2022   18:31 550
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lukisan naiknya Yesus ke surga dalam citarasa nusantara. Karya I Wayan Turun, seorang seniman hindu, pemahat prasasti dan penyalin lontar dari Bali. Ia memiliki cara yang personal untuk menuturkan kisah-kisah Alkitab dengan gaya tradisional Bali.
..
Karya "Kelahiran Yesus" adalah lukisan yang dipesan oleh Henk Visch dan Cor Tonsbeek di Belanda pada tahun 1957, kemudian karya lain diciptakannya. Seperti, Yesus memberi makan 5000 orang, Derita di Getsemani dan Kenaikan Yesus ke Surga.

zendingserfgoed.nl
zendingserfgoed.nl


Dalam panggung sejarah dunia, kebangkitan Yesus adalah energi yang menggerakkan. KenaikanNya adalah peristiwa yang menumbuhkan harapan. Saat kengerian dan aniaya melanda, para murid tidak memperhatikan makam Yesus. Mereka larut dalam duka "perpisahan" dan ingin segera lari dari keadaan. 

Namun para murid perempuan pergi ke makam, berbekal janji Tuhan. Di makam itu mereka justru menemukan kabar kebangkitan dan kehidupan. Shalom yang pertama di dengar di hari itu, adalah kata yang paling berenergi. Karena kata itu menjadi salam perjumpaan yang paling menggetarkan dan mengubahkan.
..
Shalom. Damai sejahtera bagimu. Shalom juga bermakna: Tidak ada yang hilang, tidak ada perpecahan, semuanya sehat, semuanya lengkap. 🙏

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun