Mohon tunggu...
Endang Sriwahyuli Simanjuntak
Endang Sriwahyuli Simanjuntak Mohon Tunggu... Guru - @mbokne_segara

Guru di SMPN 6 Yogyakarta dan SMPN 3 Yogyakarta, Penulis Buku Tanah Brahmana. Seorang ibu untuk Ocean dan Sky, pecinta teratai, kamboja dan hujan. Penikmat candi, jalan sunyi dan pedesaan. Sampai bertemu di IG @mbokne_segara

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Candi Lumbung Sengi: Memindahkan Rumah Tuhan

3 Mei 2022   09:44 Diperbarui: 11 Mei 2022   15:29 829
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Candi Lumbung Sengi di Dusun Tlatar (Dokpri)

Candi Lumbung di Sengi mungkin menjadi satu-satunya candi yang pernah dipindahkan. Letaknya dahulu di tepi Sungai Pabelan yang menjadi nadi para petani di sekitarnya, yang berhulu pada tiga anak sungai yaitu Kali Senawa, Kali Tringsing dan Kali Apu. Ketika Kali Apu tergerus oleh banjir lahar dingin pada tahun 2010, beberapa bagian candi runtuh hingga candi ini dipindahkan ke letaknya yang sekarang, yaitu di Dusun Tlatar sekitar 700 meter dari posisinya semula. 

Candi Lumbung Sengi yang sekarang terletak di Dusun Tlatar, Desa Krogowanan, Kecamatan Sawangan, Kabupaten Magelang. Candi ini dahulu berkedudukan di tepi Kali Apu yang mengalir dari lereng Merapi di sisi baratnya. Candi ini berdekatan dengan dua candi lain, yaitu Candi Pendem dan Candi Asu. Ketiga candi ini sering disebut sebagai Candi-candi Sengi.

Sudut Barat Candi Lumbung Sengi
Sudut Barat Candi Lumbung Sengi
Pastinya bukan perkara mudah untuk memindahkan satu bangunan bersejarah terlebih tempat ibadah, manakala mengingat betapa pentingnya aspek keletakan bangunan dan upaya menjaga jiwa bangunan tersebut. Selain itu hal ini sepertinya belum pernah terjadi sebelumnya. Namun tampaknya keputusan kilat sangat penting dalam kasus ini, karena Tim harus bekerja berkejaran dengan waktu untuk dapat segera menyelamatkan bangunan candi dari gempuran lahar di musim selanjutnya. Namun apapun itu, upaya penyelamatan ini adalah jalan baru yang telah diretas dan patut ditempuh manakala berkaitan dengan keselamatan rumah Tuhan. 

Gunung Merbabu dan Merapi menjadi saksi peradaban Hindu yang tumbuh dan mekar di tepian Sungai Pabelan, tanah yang terberkati dengan aliran sungai yang deras, tanah kaya yang subur dan hasil panen yang melimpah. Apakah Candi Lumbung adalah penyimpanan dari hasil tanah yang subur itu? Atau tempat mempersembahkan hasil bumi kepada Sang Pemberi Rahmat? Apapun fungsinya di masa lalu, Candi Lumbung Sengi telah menjadi saksi kehidupan yang terberkati di Tanah Sengi. Selamat berkunjung ke rumah Tuhan. 😊🙏

Candi Lumbung Sengi Tampak dari Sisi Barat
Candi Lumbung Sengi Tampak dari Sisi Barat

Atap Bagian dalam Candi Lumbung Sengi
Atap Bagian dalam Candi Lumbung Sengi

Bilik Candi Lumbung Sengi dan Sumuran di Dalamnya
Bilik Candi Lumbung Sengi dan Sumuran di Dalamnya

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun