Mohon tunggu...
Endang
Endang Mohon Tunggu... Lainnya - Anak Bangsa, itu aja ko ----

Jangan lupa bersyukur Ig.endangsri.amin

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jangan Menambah Masalahku

3 Desember 2020   08:16 Diperbarui: 3 Desember 2020   08:43 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi anak berkebutuhan khusus adalah suatu yang tidak pernah inginkan oleh siap pun. Tetapi kita sebagai makhluk yang diciptakan oleh tuhan harus menerima dengan ikhas yang terjadi pada diri kita. Setiap anak berkebutuhan khusus memiliki masalah sendiri. Pada saat masih kecil mungkin anak berkebutuhan khusus masih menerima keadaan mereka, karena pada saat itu mereka masih belum bisa berfikir kedepanya nanti seperti apa. yang mereka pikirkan Cuma yang akan dilakukan hari ini. seiring berjalannya waktu, dan anak berkebutuhan khusus dewasa, dari situlah mereka sudah mampu berikir dan sudah punya pandangan bagaimana mereka kedepanya. Mereka sudah memiliki masalah dalam hidupnya. Munculnya masalah yang dihadapi anak berkebutuhan khusus didasarkan ketidak mampuan mereka dalam melakukan suatu hal. Ada pun masalah yang dihadi anak berkebutuhan khusus sebagai berikut ini:

Masalah kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.; masalah ini berkaitan dengan diri mereka sendiri dimana masalah tersebut sering mereka lakukan. Akan tetapi apa bila sudah terbiasa makan akan dijadikan sebuah hal yang mudah bagi mereka. Sementara bagi orang yang pertama kali meliat hal tersebut akan merasa kasian dan ingin sekali membantu mereka. Masalah yang sering dilakukan oleh mereka hampir setiap hari adalah makan, mandi, memakai baju, mengurus kegiatan yang ada dalam rumah yang biasa aja, yang kegiatan yang ringan yang tidak membebankan mereka. Orang yang memiliki  kesulitannya akan jarang sekali bersosialisasi dengan orang lain, karena biasanya mereka selalu ada dalam rumah.

Perasaan tidak terima dengan keadaan pasti perna dirasakan oleh anak berkebutuhan khusus,ketika beranjak dewasa  mereka pasti iri dengan mereka yang normal. Seseorang yang sudah dewasa dan memiliki keterbatasa dalam dirinya pasti akan mengalami depresi dengan keadaanya. Disinilah perang keluarga dan orang tua menjelaskan dan memberikan motivasi kepada anaknya tentang hal yang dia hadapi.

Masalah penyesuaian diri; tidak semua orang dengan mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru ditempati. Akan tetapi ada juga yang dengan muda dan cepat menyesusikan dirinya dengan lingkungan barunya. Apa lagi dengan anak berkebutuhan khusus yang memiliki masalah dalam keadaanya, apa lagi ditambah dengan bermasalahnya anak dengan lingkungan sosial. Masalah penyesuaian diri ini disebabkan kurang cerdanya anak dalam menyikapi kehidupan dimasyarakat.

Masalah penyaluran tempat kerja; anak berkebutuhan khusus akan mengalami kesulitan dalam menentukan tempat kerja, bukan karena mereka tidak memiliki kemampuan akan tetapi kareka keterbatasa mereka. Sudah kita ketahui sekarang perkembangan teknologi semakin pesat dan di perusahan-perusahan membutuhkan karyawan untuk dipekerjakan, akan tetapi mereka tidak menerima seseorang yang memiliki kecacatan. Walaupun secara kognitif/ intelegensi anak berkebutuhan khusus mampu, akan tetapi tidak diterima karena kecacatan atau kelainan. Sehingga, program sekarang yang sangat bagus bagi anak berkebutuhan khusus dengan menyediakan tempat untuk mengembangkan kreativitas mereka, agar mereka tidak dirumah terus dan mereka dapat menghasilkan sesuatu.

Masalah kesulitan belajar; anak berkebutuhan khusus yang orang tuanya memiliki penghasilan yang secukupnya akan kewalahan dalam memfasilitasi anak untuk belajar. Ada orang tua yang mampu menfasilitasi anak dalam belajar. Dalam mengajarkan anak berkebutuhan khusus perlu metode mengajar yang baik dan mampu mengembangkan kemampuan mereka dalam proses pembelajaran. Tidak hanya metode yang disiapkan, akan tetapi mental seorang pendidik dalam mendidik anak berkebutuhan khusus, media yang digunakan dalam proses belajar pada anak yang berkebutuhan khusus.

Masalah gangguan kepribadi dan emosi;  karena keterbatasan yang terjadi pada fisik anak berkebutuhan khusus membuat dirinya dari segi emosi tidak stabil dan kebribadiannya yang kurang baik. hal tersebut bisa diliat ketika anak berkebutuhan khusus, marah-marah tanpa sebab, berdiam diri, menggangu temannya yang sedang asik bermain, merasa dirinya paling benar. Anak berkebutuhan khusus bisa melukai dirinya sendiri dan orang-orang terdekatnya.

Masalah pemanfaatan waktu luang; anak berkebutuhan khusus sering sekali membuat kegaduhan dilingkungan sosialnya. Anak berkebutuhan khusus tidak mampu mengontrol diri mereka sendiri. Jadi, anak berkebutuhan khusus membutuhkan arahan dari oran, agar apa? agar aktivitas mereka terarahkan dan tidak melenceng dilingkungan sosial anak. semua kegiatan atau aktivitas anak berkebutuhan khusus harus diawasi oleh pendidik, orang tua anak dan pengasuh jika memiliki pengasuh. Dengan kegiatan yang teratur maka anak tidak membuat sesuatu hal yang membuat orang lain merasa tidak suka dengan kehadiran anak berkebutuhan khusus.

Anak berkebutuhan khusus akan selalu hidup berdampingan dengan anak-anak yang normal atau hidup dengan lingkungan masyarakat. Dari itu, banyak yang tidak meneriman kehadiran anak berkebutuhan khusus dilingkungan mereka, bahkan mereka sampai menjelek-jelekkan anak berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus merasa terasingkan dilingkugan mereka sendiri. Sebagai masyarakat yang baik dan warga negara yang baik itu, harus saling menghargai sesema apa pun bentuk dan ras mereka. Anak berkebutuhan khusus sudah ada masalah dalam diri mereka, sebaiknya bagi orang lain yang hidup berdampingan dengannya, sebaiknya jangan menambahkan masalah baru bagi mereka, semisal membuli mereka atau bahkan menjauhkan mereka.

Sumber:

Zaitun.2017. Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus. Pekanbaru:Publishing and colsulting Company.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun