3.3.a.6. Demonstrasi Kontekstual - Modul 3.3
Pengelolaan Program yang Berdampak Positif Bagi Murid
Oleh:
Endang Sri Rejeki, S.Pd
SD Taruna Bakti
Calon Guru Penggerak Angkatan 9 Kota Bandung
Tujuan Pembelajaran Khusus:
CGP dapat mengembangkan ide dari ruang kolaborasi menjadi sebuah prakarsa perubahan dalam bentuk rencana program/kegiatan yang memanfaatkan model manajemen perubahan BAGJA.
Pertanyaan Pemantik
- Bagaimana kerangka BAGJA dapat membantu perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler atau ekstrakurikuler?
- Apa saja yang perlu dipertimbangkan dalam menyusun perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler atau ekstrakurikuler?
- Siapa saja yang perlu dilibatkan dalam menyusun perencanaan program/kegiatan intrakurikuler, ko-kurikuler atau ekstrakurikuler?
- Bagaimana kita dapat menggalang dukungan, mengarahkan proses dialog, dan mendorong kolaborasi bersama murid, guru, kepala sekolah, atau anggota lain dalam komunitas sekolah?
Pada tahapan Ruang Kolaborasi CGP baru sebatas mengeksplorasi gagasan dan membuat gambaran umum, maka di tahapan ini CGP akan mencoba membuat rencana perubahan terkait dengan program/kegiatan yang ingin diterapkan. CGP dapat memilih apakah kegiatan atau program yang ingin dirancang adalah kegiatan atau program intrakurikuler, ekstrakurikuler, atau ko-kurikuler. Hal terpenting adalah saat merancang program/kegiatan tersebut, CGP harus menggambarkan bagaimana suara, pilihan, kepemilikan murid akan didorong, serta mengembangkan satu atau lebih karakteristik lingkungan yang akan mendukung tumbuh kembangnya kepemimpinan murid tersebut.
CGP dapat memanfaatkan ide-ide yang telah didiskusikan dalam tahap ruang kolaborasi untuk menyusun rumusan prakarsa perubahan bagi sekolah Ibu/Bapak sendiri. Kemudian, menggunakan kerangka manajemen perubahan BAGJA (yang telah dipelajari di modul-modul sebelumnya) dengan menyusun pertanyaan dan langkah-langkah apa yang harus dilakukan dalam setiap tahapan BAGJA tersebut dengan mempertimbangkan:
- Poin-poin mana dalam komponen Profil Pelajar Pancasila yang dapat dikembangkan melalui program/kegiatan ini,
- Aset dan kekuatan mana yang telah dimiliki sekolah dan dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan program/kegiatan ini,
- Mana saja karakteristik lingkungan yang mendukung tumbuhkembangnya kepemimpinan murid yang dapat dibangun melalui program/kegiatan ini.
- Bagaimana suara, pilihan, dan kepemilikan murid akan diwujudkan melalui program/kegiatan ini.
Rencana Perubahan terkait Program yang ingin diterapkan yaitu:
- Dasar Filosofi KHD:
- Pendidikan menurut KHD adalah tuntunan di dalam hidup tumbuh kembangnya anak-anak yang bertujuan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar mereka sebagai manusia dan anggota masyarakat mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya. Dalam lingkup sekolah, pengajaran dan Pendidikan berguna untuk perikehidupan bersama yaitu memerdekakan manusia sebagai anggota persatuan (masyarakat).
Poin/Komponen Profil Pelajar Pancasila yang dikembangkan:
- Beriman dan Bertaqwa Kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia:
- Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid akan mendorong murid mengembangkan berbagai sikap-sikap positif yang merupakan pengejawantahan dari keimanan, ketaqwaan dan akhlak mulia.
- Menumbuhkembangkan empati dan saling menghargai sesama agar saling menyayangi tidak terjadi perundungan/ bullying di lingkungan sekolah.
- Mandiri:
- Menumbuhkembangkan kepemimpinan murid dan mendorong murid untuk mengambil kontrol dan bertanggungjawab pada proses pembelajarannya sendiri.
- Bergotong Royong:
- Menumbuhkembangkan murid memungkinkan murid untuk terlibat dan berinteraksi dengan orang lain, dan bekerjasama dalam masyarakat yang lebih lua
Aset dan Kekuatan Mana yang telah dimiliki sekolah dan dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan program/kegiatan ini:
- Aset manusia: Kepala Sekolah, Guru, Murid, Wali Murid, Yayasan
- Aset Fisik: Sarana & Prasarana sekolah seperti Perpustakaan sekolah dapat menjadi sumber cerita yang beragam dan mendukung program ini. Guru dapat mengajak murid untuk membaca cerita-cerita yang tersedia dan mengadakan sesi diskusi tentang pesan moral yang terkandung di dalamnya
- Aset Sosial didukung oleh Pihak Yayasan, Wali Murid
- Aset Lingkungan/alam: Lokasi dan tempat yang aman, nyaman, luas, bersih dan asri
- Aset Finansial: Didukung oleh Yayasan, kepala sekolah
- Aset politik: Bekerjasama dengan perpustakaan daerah
- Aset agama/budaya: Lingkungan pembauran, murid dan guru berbeda agama sebagai penguat identitas sekolah serta menjadi role model sekolah yang saling menghargai
Karakteristik Lingkungan Pendukung Tumbuhnya Kepemimpinan Murid yang akan Dikembangkan:
- Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteaksi sosial secara positif, arif, dan bijaksana.
- Lingkungan yang memberi kesempatan kepada murid untuk menggunakan pola pikir positif dan merasakan emosi yang positif sehingga murid mendapatkan pengalaman emosi positif mengembangkan keterampilan inkuiri menunjukkan sikap dan saling apresiasi
- Lingkungan yang mengembangkan keterampilan berinteraksi sosial secara positif, arif dan bijaksana: di mana murid akan menjunjung tinggi nilai-nilai sosial positif, terjadi interaksi sosial yang terjalin di antara para murid, guru, orang tua, maupun seluruh komunitas yang terkait akan terasa sangat positif dan kontributif.
- Lingkungan sekolah yang mendorong inklusi dan kerjasama antar murid akan membantu dalam pembangunan kepemimpinan. Program ini dapat menjadi platform untuk mempromosikan kerjasama dan solidaritas antar murid.
- Lingkungan yang penuh dengan sikap saling menghargai akan menciptakan suasana yang aman dan nyaman bagi murid untuk berpartisipasi aktif dalam program ini. Hal ini akan memungkinkan mereka untuk merasa lebih percaya diri dan berani mengungkapkan ide-ide mereka
- Implementasi Suara, Pilihan, dan Kepemilikan Murid akan diwujudkan melalui program/kegiatan CERIA :
- Suara:
- Forum Diskusi Murid-Staf:
- Murid dapat menyuarakan pendapat, masalah, atau saran kepada staf sekolah.
- Suara murid didengarkan dan dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan.
- Sistem Umpan Balik Berkala:
- Murid diberikan kesempatan untuk memberikan umpan balik tentang lingkungan belajar melalui kotak saran dan survei berkala.
- Suara murid menjadi bagian dari proses evaluasi dan perbaikan.
- Kelas Terbuka dan Diskusi:
- Murid dapat memilih topik pembicaraan dalam kelas terbuka dan diskusi. Mereka dapat menyuarakan minat dan pendapat mereka secara terbuka di hadapan guru dan rekan sekelas. Sesi Diskusi dan Refleksi: Setelah mendengarkan cerita, murid dapat diajak untuk berpartisipasi dalam sesi diskusi untuk berbagi pemikiran, perasaan, dan pengalaman mereka terkait dengan cerita tersebut. Ini memberikan kesempatan bagi mereka untuk mengemukakan suara dan pendapat mereka.
Pilihan: Penetapan Proyek Kolaboratif:
- Murid memiliki pilihan untuk mengusulkan dan memilih proyek kolaboratif yang ingin mereka kerjakan.
- Mereka memiliki kendali atas inisiatif yang ingin mereka ikuti.
Kepemilikan Murid:
- Pengembangan Kepemimpinan Murid:
- Murid diundang untuk mengikuti program pelatihan kepemimpinan.
- Mereka memimpin dalam mengorganisir acara sekolah atau menjadi perwakilan kelas.
- Murid memiliki peran aktif dalam pengambilan keputusan dan pelaksanaan inisiatif sekolah.
- Kegiatan Kreatif: Murid juga dapat diminta untuk menghasilkan karya-karya kreatif seperti lukisan, puisi, atau drama berdasarkan cerita yang mereka dengar. Hal ini akan memberikan mereka rasa kepemilikan terhadap materi pembelajaran dan meningkatkan rasa percaya diri mereka.
PRAKARSA PERUBAHAN
Menguatkan interaksi sosial antara kakak dan adik kelas secara positif, arif, dan bijaksana melalui program "CERIA" (Cerita Edukatif Anak Kelas 5 untuk Adik)
APA itu Program “CERIA” (Cerita Edukatif Anak Kelas 5 untuk Adik)?
Program "CERIA" (Cerita Edukatif Anak Kelas 5 untuk Adik) adalah sebuah inisiatif pendidikan yang dirancang untuk memfasilitasi interaksi dan pertukaran pengetahuan antara murid kelas 5 dengan adik-adik mereka di tingkat yang lebih rendah. Program ini didasarkan pada konsep menggunakan cerita-cerita sebagai alat untuk pembelajaran dan pengembangan karakter.
Dalam program CERIA, murid kelas 5 akan bertindak sebagai pembaca cerita yang menghadirkan cerita-cerita yang inspiratif, mendidik, dan menghibur kepada adik-adik kelas mereka. Cerita-cerita ini dipilih dengan cermat untuk memberikan nilai-nilai positif, pelajaran yang bermakna, serta untuk meningkatkan keterampilan membaca dan pemahaman adik-adik kelas.
Tujuan utama dari program CERIA adalah untuk membangun ikatan yang erat antara murid kelas 5 dan adik-adik mereka, serta memperkaya pengalaman belajar mereka melalui pertukaran pengetahuan dan pengalaman yang positif. Melalui cerita-cerita yang dipilih dengan bijaksana, diharapkan bahwa program ini dapat menginspirasi, memotivasi, dan mendukung pertumbuhan akademis dan emosional adik-adik kelas.
Secara keseluruhan, CERIA bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, inklusif, dan bermakna di sekolah, serta mempromosikan semangat belajar seumur hidup dan hubungan antar-murid yang kuat dan pengelolaan program bercerita untuk adik kelas di SD dapat menjadi pengalaman yang bermakna dan memberikan dampak positif bagi perkembangan murid, baik dari segi pengetahuan, nilai-nilai, maupun keterampilan sosial
Latar Belakang Program "CERIA"
Pendidikan bukan hanya tentang pemberian pengetahuan, tetapi juga tentang membentuk karakter, membuka wawasan, dan menumbuhkan semangat belajar seumur hidup. Di tengah tantangan dan dinamika perkembangan pendidikan saat ini, kami menyadari pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan, inklusif, dan bermakna bagi semua murid.
Melalui evaluasi dan refleksi atas kondisi pembelajaran di sekolah kami, kami menemukan bahwa terdapat kesempatan besar untuk meningkatkan kualitas pengalaman belajar murid, khususnya di antara murid kelas 5 dan adik-adik kelas mereka di tingkat yang lebih rendah. Kami menyadari bahwa interaksi yang lebih aktif antara murid kelas 5 dan adik-adik kelas mereka dapat menjadi sumber inspirasi, motivasi, dan dukungan dalam proses pembelajaran.
Dari pemahaman tersebut, CGP merancang program CERIA - Cerita Edukatif Anak Kelas 5 untuk Adik. Program ini bertujuan untuk menghubungkan murid kelas 5 dengan adik-adik kelas mereka melalui kegiatan yang bermakna dan menyenangkan, yaitu mendengarkan dan bercerita.
Progam CERIA bertujuan untuk menciptakan suasana belajar yang lebih ramah dan inklusif di sekolah kami. Kami percaya bahwa cerita adalah salah satu cara yang paling efektif untuk menyampaikan nilai-nilai, pengetahuan, dan pengalaman. Dengan melibatkan murid kelas 5 sebagai pembaca cerita untuk adik-adik mereka, kami berharap dapat membangun ikatan emosional yang kuat antara murid-murid tersebut, serta mendorong pertukaran pengetahuan dan pengalaman secara positif.
Dengan latar belakang ini, CGP berharap bahwa program CERIA akan menjadi langkah awal yang berharga dalam memperkuat hubungan antar-murid di sekolah kami, serta memperkaya pengalaman belajar mereka dengan cara yang menyenangkan dan inspiratif.
TAHAPAN BAGJA:
BUAT PERTANYAAN UTAMA (DEFINE)
Tahapan
Pertanyaan
Tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban
Rencana untuk melibatkan suara/pilihan kepemilikan murid
Aset/ kekuatan sumberdaya yang dapat diberdayakan pada tahap ini
Waktu yang diperlukan
Penanggung jawab tahap ini
B-uat pertanyaan utama (Define) merupakan tahapan membuat pertanyaan utama yang akan menentukan arah investigasi kekuatan/potensi/peluang; mendefinisikan tujuan; membuat pertanyaan yang memprovokasi/menginisiasi perubahan (prakarsa); menggalang atau membangun koalisi tim perubahan untuk menguatkan dukungan serta mengkonfirmasi urgensitas.
- Bagaimana kita dapat meningkatkan aspek berbicara murid sekaligus menguatkan aspek sosial antara murid kelas V dan adik kelas secara positif, arif, dan bijaksana.
- Cerita yang bagaimana yang dapat disampaikan murid kelas V kepada adik kelasnya?
- Manfaat konkret apa yang diharapkan dari interaksi murid kelas 5 dengan adik-adik kelas pada program CERIA?
- Bagaimana strategi yang akan digunakan untuk memotivasi dan mengajak partisipasi murid kelas 5 dan adik-adik kelas mereka dalam setiap sesi program CERIA?
- Bagaimana program CERIA akan dievaluasi?
Berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan kerja bagaimana program bercerita ini dapat berhasil.
Mencari cerita yang sesuai dengan nilai-nilai pendidikan, pengetahuan, dan keterampilan yang ingin disampaikan dalam program CERIA
Berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan kerja tentang manfaat konkret dari program CERIA
Mengadopsi pendekatan berbasis permainan, hadiah, atau penghargaan untuk mendorong partisipasi aktif dari semua peserta.
Bersama rekan kerja menyusun rencana evaluasi yang mencakup pengumpulan data, analisis hasil, dan tindakan perbaikan berkelanjutan.
Melakukan sesi tanya jawab dengan murid kelas V untuk menguatkan ide pada tahap awal
Melakukan tanys jawab dengan murid kelas V cerita apa yang kira-kira disukai oleh adik kelasnya.
Melakukan sesi tanya jawab dengan murid kelas V untuk mendapatkan manfaat bagi murid kelas V dan adik kelas
Memberikan tanggung jawab pada murid kelas V untuk memberikan ide permainan yang akan disampaikan pada adik kelas
Murid memberikan umpan balik, saran, dan evaluasi terhadap program. Mengadakan sesi diskusi atau wawancara dengan murid untuk mendengarkan pandangan mereka tentang program CERIA.
- Murid
- Guru
- Kepala sekolah
- Petugas perpustakaan
1 hari
CGP sendiri
A-mbil pelajaran (Discover)
Tahapan
Pertanyaan
Tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban
Rencana untuk melibatkan suara/pilihan kepemilikan murid
Aset/ kekuatan sumberdaya yang dapat diberdayakan pada tahap ini
Waktu yang diperlukan
Penanggung jawab tahap ini
A-mbil pelajaran (Discover) merupakan tahapan menyusun pertanyaan lanjutan untuk menemukenali kekuatan/potensi/ peluang lewat investigasi atau penyelidikan; mengidentifikasi/ mengapresiasi yang terbaik dari apa yang telah ada, menemukan "inti positif"; setiap pertanyaan dibuat dengan hati-hati dan sifatnya positif; menentukan bagaimana cara kita mengungkap fakta, memperoleh data, diskusi kelompok kecil/besar, survei individu, multi unsur
Bagaimana program CERIA dapat memberikan dampak positif kepada murid dan adik-adik kelas mereka?
Melakukan wawancara dengan murid kelas 5 dan adik-adik kelas mereka, menyelenggarakan diskusi kelompok kecil untuk mengidentifikasi pengalaman yang bermanfaat, dan menyusun survei individu untuk mengumpulkan pandangan murid secara luas.
Mengadakan pertemuan dengan perwakilan murid dari berbagai tingkatan kelas untuk memahami perspektif mereka tentang dampak program CERIA.
tim pengajar yang berpengalaman untuk memfasilitasi wawancara dan diskusi, serta penggunaan perangkat lunak survei untuk men3gelola data.
Sekitar 1-2 minggu untuk menyelenggarakan FGD dan menyusun serta mendistribusikan survei online.
Calon guru penggerak
Apa pendapat murid dan guru tentang kelebihan dan keberhasilan program CERIA?
Mengadakan focus group discussions (FGD) terpisah untuk murid dan guru untuk mendengarkan pandangan mereka secara terperinci, serta menyusun survei online yang dapat diisi oleh semua peserta program.
Mengadakan sesi brainstorming terbuka untuk murid, serta meminta mereka memberikan umpan balik dan saran tentang bagaimana program CERIA dapat ditingkatkan.
Murid
Guru sebagai fasilitator yang terlatih untuk memoderasi FGD, serta memanfaatkan platform survei online yang mudah digunakan.
CGP sendiri
Kegiatan apa saja yang menarik minat berbicara selama ini?
Apa yang murid sukai ketika kelas V dan adik kelas berinteraksi?
Kegiatan sekolah yang mana saja yang telah menguatkan interaksi antara kelas V dan adik kelas?
Kebijakan sekolah yang mana yang mendukung peningkatan interaksi sosial kelas V dan adik kelas?
Mencari referensi kegitan yang menarik minat berbicara murid melalui media digital
Diskusi dengan rekan kerja dan kepala sekolah untuk mengidentifikasi apa saja yang bisa diambil untuk pelajaran
Mengadakan diskusi dengan wakasek kurikulum untuk mengidentifikasi kegiatan sekolah yang mana saja yang telah menguatkan interaksi antara kelas V dan adik kelas
Mengadakan diskusi dengan wakasek kurikulum untuk mengidentifikasi kebijakan sekolah yang mana yang mendukung peningkatan interaksi sosial kelas V dan adik kelas
Mengadakan sesi brainstorming terbuka untuk murid, serta meminta mereka memberikan umpan balik dan saran tentang bagaimana program CERIA dapat ditingkatkan.
Tim pengajar yang berpengalaman untuk memfasilitasi wawancara dan diskusi, serta penggunaan perangkat lunak survei untuk mengelola data
Wakasek bagian kurikum
Alat pengolah data berupa digital.
G-ali mimpi (Dream)
Tahapan
Pertanyaan
Tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban
Rencana untuk melibatkan suara/pilihan kepemilikan murid
Aset/ kekuatan sumberdaya yang dapat diberdayakan pada tahap ini
Waktu yang diperlukan
Penanggung jawab tahap ini
G-ali mimpi (Dream) merupakan tahapan penyusunan deskripsi kolektif bilamana inisiatif terwujud; membayangkan dan menggambarkan masa depan; gambaran masa depan dimunculkan dari contoh-contoh yang membumi dari masa lalu yang positif; mengalokasikan kesempatan untuk berproses bersama, multi unsur (kapan, di mana, siapa saja).
Apakah dengan program CERIA dapat melatih keterampilan dan mengembangkan pengetahuan murid?
Adakah pengaruh positif pada diri murid dalam meningkatkan keterampilan dan pengetahuna mereka setelah melakukan program CERIA?
Siapa saja yang dapat mengikuti program CERIA?
Bagaimanakah perasaan murid kelas V dan adik Kelas mengikuti program tersebut?
Apa rencana kedepan untuk melatih keterampilan dan pengetahuan murid bercerita agar lebih berkembang?
Bersama wakasek kurikulum menyusun bersama program CERIA
Koordinasi dengan berbagai pihak yang dapat mengembangkan program CERIA
Bersama rekan kerja dan wakasek kurikulum mendiskusikan murid yang dapat mengikuti program CERIA
Bersama tim guru mencapat masukan/ feedback dari murid ataupun furu lain sebagai bahan evaluasi.
Bersama tim guru dan wakasek kemuridan membuat program CERIA dengan konten yang mendukung daan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan murid bercerita
Memberikan tanggung jawab kepada murid untuk dapat menjalankan tugasnya dengan baik
Memberikan pelatihan cara bercerita kepada adik kelas
Murid kelas besar yaitu kelas IV-VI bisa bertanggung jawab mengikuti program ini
Murid memberikan feed back perasaan mereka saat mengikuti program CERIA
Aset manusia: Murid, guru, wakasek kurikulum,
Aset sosial : koordinasi dengan berbagai pihak dari luar sekolah
Aset lingkungan”
Memanfaatkan lingkungan sekitar untuk program CERIA
Aset sarana : Memanfaatkan ruangan kelas/ halaman/ perpustakaan
1 minggu
Calaon guru Penggerak
J-abarkan rencana (Design)
Tahapan
Pertanyaan
Tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban
Rencana untuk melibatkan suara/pilihan kepemilikan murid
Aset/ kekuatan sumberdaya yang dapat diberdayakan pada tahap ini
Waktu yang diperlukan
Penanggung jawab tahap ini
J-abarkan rencana (Design) merupakan tahapan mengidentifikasi tindakan konkret yang diperlukan untuk menjalankan langkah-langkah kecil sederhana yang dapat dilakukan segera dan langkah berani/terobosan yang akan memudahkan keseluruhan pencapaian; menyusun definisi kesuksesan pencapaian (tujuan, capaian, luaran); menciptakan organisasi yang ideal demi mencapai mimpi, mempertahankan perubahan positif, atau menindaklanjuti masa lalu yang positif dan potensial
Apa Langkah pertama yang dapat dilakukan untuk memulai program CERIA?
Berapa lama target untuk melaksanakan program CERIA
Tindakan apa saja yang dapat mendukung program CERIA?
Bagaimana mengukur keterlaksaan program ceria secara berkelanjutan?
Bagaimana cara mempertahankan perubahan positif dari program CERIA?
Berdiskusi dengan kepala sekolah dan rekan kerja
Mendata kebutuhan dalam menjalankan program CERIA
Berkoordinasi dengan wakasekkurikulum dan kepla sekolah tentang jadwal program CERIA
Membuat program kerja
Membuat angket murid tentang program CERIA
Membuat catatan perkembangan program CERIA
Melakukan evaluasi kegiatan program CERIA
Memberikan apresiasi kepada murid dengan perubagan positif.
Memberikan tanggung jawab kepa murid tentang pelaksanaa jadwal program CERIA
Mendiskusikan cerita yang dibutukan murid sebagai bahan bercerita untuk adik kelas
Murid dapat memberikan pendapat tentang kegiatan program CERIA
Modal manusia: guru, murid, kepala sekolah, wakasek kurikulum, petugas perpustakaan
Modal fisik: ruang kelas, perpustakaan, halaman kelas
Modal Finansial : dana dari Yayasan
Modal sosial: koordinasi dengan kepala sekolah dan wakasek kurikulum
1 minggu
Calon guru penggerak
A-tur eksekusi (Deliver)
Tahapan
Pertanyaan
Tindakan yang diperlukan untuk mendapatkan jawaban
Rencana untuk melibatkan suara/pilihan kepemilikan murid
Aset/ kekuatan sumberdaya yang dapat diberdayakan pada tahap ini
Waktu yang diperlukan
Penanggung jawab tahap ini
A-tur eksekusi (Deliver) merupakan tahapan untuk menentukan siapa yang berperan/dilibatkan dalam pengambilan keputusan; menyelaraskan interaksi setiap orang (unsur) terlibat agar dapat bersama-sama menciptakan (ko-kreasi) masa depan; merupakan awal dari penciptaan ‘budaya belajar apresiatif’ yang berkelanjutan; mendesain jalur komunikasi dan pengelolaan rutinitas (misal: protokol/SOP, rutinitas, knowledge management, monitoring/evaluasi/refleksi).
Siapa yang perlu dilibatkan dalam pengambilan keputusan pada tahap ini?
Bagaimana kita bisa menyelaraskan interaksi setiap orang yang terlibat agar dapat menciptakan program CERIA bersama-sama?
Apa yang diperlukan untuk menciptakan 'budaya belajar apresiatif' yang berkelanjutan?
Bagaimana mendesain jalur komunikasi yang efektif dan pengelolaan rutinitas seperti protokol/SOP, rutinitas, knowledge management, dan monitoring/evaluasi/refleksi?
Identifikasi pemangku kepentingan yang relevan.
Lakukan pertemuan atau wawancara dengan pemangku kepentingan untuk mendapatkan masukan mereka.
Buat survei atau kuesioner untuk memperoleh pandangan luas.
Tinjau dokumentasi terkait dan penelitian terkini tentang praktik terbaik dalam menciptakan budaya belajar yang efektif.
Membuat catatan perkembangan dan evaluasi program.
Mengadakan forum atau pertemuan terbuka untuk murid dan staf untuk berbagi pandangan dan ide mereka.
Membuat kelompok fokus dengan perwakilan murid untuk mendapatkan wawasan yang lebih dalam.
Mendorong partisipasi murid dalam survei atau kuesioner untuk mengevaluasi proses dan memberikan umpan balik.
Keterlibatan dan keterampilan dari berbagai pemangku kepentingan.
Dokumentasi dan penelitian tentang praktik terbaik dalam menciptakan budaya belajar yang efektif.
Kreativitas dan inovasi dari murid dan staf.
Waktu yang dibutuhkan untuk tahap ini dapat bervariasi tergantung pada kompleksitas institusi dan prosesnya. Secara umum, ini bisa memakan waktu dari beberapa minggu hingga beberapa bulan, tergantung pada seberapa besar keterlibatan pemangku kepentingan dan tingkat perubahan yang diinginkan.
Calon guru penggerak
Semoga bermanfaat
Salam Guru Penggerak
Tergerak, Bergerak dan menggerakkan
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI