Dengan mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah CGP, saya sebagai CGP juga diharapkan dapat membagikan pengalaman dan pengetahuan yang didapat selama mempelajari modul ini melalui berbagai media, termasuk situs portofolio digital, agar jiwa dari pengambilan keputusan sebagai pemimpin bisa semakin kuat, dikenal, dipahami, serta dipraktikkan di Indonesia.
Berikut adalah refleksi saya tentang proses pengambilan keputusan yang baru-baru ini saya alami:
Deskripsi Singkat Kasus:
Di Kelas V SD terdapat 25 orang siswa, yang terdiri dari 13 siswa perempuan dan 12 siswa laki-laki. Salah satu siswa perempuan bernama Lili (nama bukan sebenarnya) merupakan siswa yang kurang perhatian dalam belajar di kelas, selain tidak perhatian dalam mengikuti kegiatan belajar, siswa tersebut jarang masuk sekolah. Semua tugas yang diberikan pada siswa tersebut hampir pada semua mata pelajaran tidak dapat diselesaikan siswa tersebut. Siswa tersebut tidak hanya satu atau dua hari saja berperilaku tersebut, tetapi sudah berminggu-minggu.
Saya sebagai wali kelas sudah melakukan berbagai cara seperti memberikan motivasi, memberikan waktu untuk memberikan pelajaran tambahan, mengunjungi siswa tersebut di rumahnya, menghubungi dan berbicara dengan orang tua siswa tersebut, akan tetapi perubahan untuk lebih baik dari perilaku siswa tersebut masih belum berubah.
Saya kemudian berkonsultasi dengan kepala sekolah dan guru BK dengan harapan mendapatkan solusi terbaik yang bisa diberikan oleh kepala sekolah maupun guru BK agar siswa tersebut dapat belajar sesuai kebutuhannya dan dapat belajar secara maksimal.
Berikut merupakan tujuan dan tolak ukur guru dalam untuk mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengujian keputusan di sekolah
Tujuan:
Memfasilitasi proses pengambilan keputusan yang efektif dalam penyelesaian kasus siswa bernama Lili di kelas V SD, dengan memperhatikan kebutuhan belajar dan kesejahteraan siswa.
Tolak Ukur Guru:
- Keterlibatan orang tua: Persentase orang tua yang aktif terlibat dalam mencari solusi untuk permasalahan belajar siswa, diukur melalui jumlah pertemuan atau komunikasi antara guru dan orang tua.
- Partisipasi siswa: Tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan belajar, diukur melalui jumlah partisipasi dalam kelas dan peningkatan keterlibatan dalam mengerjakan tugas.
- Perubahan perilaku: Evaluasi perubahan perilaku siswa, diukur melalui observasi langsung dan laporan dari guru mata pelajaran serta guru BK.
- Peningkatan akademik: Penilaian terhadap kemajuan akademik siswa, diukur melalui peningkatan nilai dan kualitas hasil belajar siswa dalam jangka waktu tertentu.
- Kepuasan siswa dan orang tua: Survei kepuasan yang dilakukan pada siswa dan orang tua untuk mengukur keberhasilan dalam memecahkan masalah dan meningkatkan kesejahteraan siswa.
Paradigma pengambilan keputusan yang diambil adalah : Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term)