Mohon tunggu...
Endang Sismayawati
Endang Sismayawati Mohon Tunggu... Guru - TK

Guru PAUD Mojokerto, Hoby saya adalah olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Meningkatkan Kemampuan Keaksaraan Melalui Pemanfaatan Media Loose Part pada Anak TK

18 Januari 2023   13:00 Diperbarui: 18 Januari 2023   13:09 1664
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Taman Kanak-kanak  merupakan salah satu bentuk pendidikan formal untuk Anak Usia Dini. Salah satu kompetensi yang perlu dikembangkan pada anak supaya memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya adalah mengenalkan keaksaraan awal. 

Keaksaraan awal penting untuk dapat menumbuhkan kecintaan membaca sejak dini, dengan cara memberikan mereka bekal keterampilan mengenal huruf, anak usia 5-6 tahun diharapkan sudah mampu menyebutkan simbol huruf, mengenal suara huruf awal dari nama benda yang ada di sekitarnya, menyebutkan kelompok gambar yang mempunyai bunyi/huruf awalan yang sama, memahami hubungan antara bunyi dan bentuk huruf, membaca nama sendiri, menuliskan nama sendiri, dan memahami arti kata dalam cerita. 

Oleh karena itu, mengenalkan keaksaraan awal pada anak usia 5-6 tahun merupakan hal yang penting untuk dapat mendorong perkembangan anak sehingga mempunyai kesiapan untuk menempuh jenjang pendidikan selanjutnya.

Dari pemaparan di atas untuk meningkatkan kemampuan keaksaraan awal anak usia 5-6 tahun, guru menggunakan media loose part.
Kata loose   part diartikan   benda-benda   terlepas   yang   dapat   dipindahkan, dimanipulasi,  dan  cara  menggunakannnya ditentukan  oleh  anak. Loose part merupakan teori yang dikembangkan oleh Simon Nicholson pada tahun 1971. 

Prakteknya teori ini menggunakan bahan untuk memberdayakan imajinasi kreatif. Untuk melaksanaan teori ini ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh semua penggunanya. Pertama, Teori ini mengedepankan perkembangan kreativitas anak. Sebagai akibatnya sebisa mungkin anak-anak tidak dibatasi aturan yang dapat menghambat kreativitas anak.

Penggunaan media loose part dalam pembelajaran  kemampuan keaksaraan anak efektif dilakukan, karena media yang menarik sehingga menumbuhkan minat anak dalam belajar keaksaraan.

Jenis loose parts dapat dikelompokan 7 jenis yaitu: 

a. Bahan alam (batu, tanah, pasir, air, ranting, daun, buah, biji, bunga, kerang, bulu, potongan kayu. 

b. Plastik (sedotan, botol plastic, tutup botol, pipa pralon, selang, ember, corong). 

c. Logam (kaleng, uang koin, mur, baut, perkakas dapur, sendok, garpu alumunium, plat mobil, kunci). 

d. Kayu dan Bambu (seruling, tongkat, balok, kepingan pazel)

e. Benang dan kain (kapas, kain perca, tali, pita, karet).

f. Kaca dan keramik (botol kaca, gelas kaca, cermin, manikmanik, kelereng). 

g. Bekas kemasan (Kardus, gulungan tissue, gulungan benang, bungkus makanan, karton, wadah telor dan lain-lain.

Dokpri
Dokpri

Tujuan menggunakan loose parts sebagai media belajar yaitu :

- Anak memanfaatkan benda-benda di sekeliling mereka 

- Anak dapat memanfaatkan barang-barang bekas yang dapat didaur ulang dan dijadikan bahan untuk bermain menjadi barang yang berguna

- Anak dapat menghargai bahan-bahan atau benda-benda di sekeliling mereka

- Anak dapat mengembangkan sikap ekonomis anak

- Anak lebih kreatif

Terima kasih semoga bermanfaat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun