Calon guru penggerak adalah agen perubahan, dia bukan kepala sekolah, tapi mempunyai visi kedepan untuk melakukan perubahan perubaan nyata konkrit apresiatif bersama kepala sekolah dan teman sejawat  yang berdampak pada murid disebuah lembaga,
Akronim BAGJA yang menurut pengertian bahasa sunda adalah Bahagia. Salah satu model manajmen perubahan yang menggunakan paradigma inkuiri apresiatif, dilakukan dengan kolaboratif berbasis kekuatan,Kekuatan yang sudah ada dalam diri, sekolah atau diperoleh dari teman sejawat, Akronim tahapan BAGJA yang sudah disinggung diatas adalah buat pertanyaan umum,Ambil pelajaran, Gali mimpi, Jabarkan rencana, dan Atur eksekusi.
Saat ini kita hidup dijaman yang serba virtual, instan dan keadaan yang memaksa harus melangkah, dihadapkan dengan sebuah situasi yang sangat sulit, satu kaki sudah melangkah dimasa yang  baru, sementara kaki yang satu kita masih terbiasa dimasa lalu,dimana pandemik covid 19 ini, berpengaruh besar bagi pertumbuhan dan perkembangan peserta didik dalam upaya  memperoleh pendidikan seperti biasanya. Tentunya seorang pendidik harus mampu menerapkan pembelajaran berbasis murid.
Langkah langka kongkrit yanga bisa kita lakukan dalam menerapkan Bagja yang menggunakan paradigma inkuiri apresiatif adalah :
- Memahami kekuatan yang ada di sekolah, kekuatan dimaksud yaitu hal hal positif, budaya positif yang sudah ada.
- Mengadakan evaluasi bedah masalah hal hal positif
- Membuat visi kedepan dengan melakukan pendekatan IA
- Dukungan penuh dari pimpinan lembaga beserta teman sejawat.
- Pendekatan psikologi positif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H