Mohon tunggu...
Endang S.Ag
Endang S.Ag Mohon Tunggu... Guru - CGP-SMP Mubtadiat Arjawinangun Cirebon

Menulis adalah kreatifitas berfikir

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Sintesis Materi: Pemikiran Pendidikan Ki Hajar Dewantara

31 Oktober 2020   20:59 Diperbarui: 31 Oktober 2020   21:04 359
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saya akan mencoba memaparkan kondisi dan pembelajaran siswa sebelum saya ikut Pendidkan Calon Guru Penggerak dan memperoleh gambaran tentang pemikiran pemikiran Filosofi Ki Hajar Dewantara.

Sebelumnya saya melihat bahwa Keberhasilan seorang siswa dilihat dari ketercapaian Nilai Kognitif untuk memenuhi Kriteria dalam mencapai KKM disamaratakan, jika nilai bisa melampaui KKM maka seorang siswa dianggap tuntas mengikuti Kegiatan pembelajaran dalam setiap penilaian Akhir, begitu pula sang guru dianggap berhasil melaksanakan KBM jika telah memberikan materi pelajaran sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Pengertian sikap spritual, sikap sosial, pengetahuan dan keterampilan yang diberikan kepada anak didik selama ini diartikan sebagai tujuan Kurikulum Nasional yang menyeragamkan persamaan watak, latar belakang,kultur, tanpa melihat kodrat dan karakter siswa.

Siswa dituntut untuk biasa menyerap semua materi pelajaran yang diberikan, begitu banyak tugas tugas anak yang harus diselesaikan dengan waktu tertentu baik dirumah apalagi disekolah, membuat anak melakukan jalan pintas untuk mengerjakan semua tugasnya budaya nurun atau contek tugas sering mereka lakukan untuk sebuah nilai kognitifnya, keharusan. ketercapaian KKM menjadi momok yang menakutkan siswa belum lagi model pembelajaran pada umumnya diberikan melalui metode ceramah, hasilnya siswa menjadi penghafal materi dan jarang mengasah klincahan Psikomotoriknya.

Maju mundurnya suatu peradaban suatu bangsa terlihat dari terselengaranya sistem pendidikan yang mampu mengarahkan peserta didik untuk berpikir maju, kreatif, inovatif yang dibarengi nilai moral dan etika diharapkan hasil dari pemikiran yang maju, kreatif dan inovatif bisa dibungkus dengan nilai etika dan moralitas, kemudian akan matangnya sumber daya manusia yang gemilang.ini salah satu dari tujuan kurikulum 2913 yang berfokus kepada Pengembangan dan Pembangunan Karakter peserta didik yang diharapkan mampu meniali dirinya untuk berbuat baik dan menguasai pemahaman sebuah materi.

Intinya  hasil yang dcapai dari pembelajaran kurikulum 2013, menurut saya belum bisa menjawab tantangan jaman  masih terdengar beberapa kasus negatf yang terus tersaji disetiap medsos dan berbagai berita lainnya dan belum menunjukan hal yang menggembirakan ssesuai dengan cita cita pemikiran Ki Hajar Dewantara yakni tentang pembelajaran yang melihat kodrat dan bakat anak, padahal pemikirannya harus mampu menjadi bahan renungan untuk mensuksekan setiap perubahan kurikulum.

Dengan mengacu kepada pemikiran Ki Hajar Dewantara, saya sangat mengapresiasi semua filosofi bahwa disini perlu adanya sebuah perubahan yang mendasar tentang Tujuan Pembelajaran sejatinya adalah pelajar indonesia merupakan pelajar sepanjang hayat yang harus memiliki kompetensi global dan berprilaku sesuai dengan nilai nilai Pancasila, memenuhi segala kodrat yang ada pada anak didik agar mereka mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat.

Dengan kata lain pendidikan itu harus memberikan kemerdekaan kepada anak agar anak tumbuh dan berkembang sesuai dengan kodratnya masing masing. Dengan mengetahui segala potensi yang berbeda pada anak maka seorang guru akan lebih mudah memfokuskan pada bidang tertentu yang sesuai dengan potensi dan bakat anak.

Seorang anak harus siap menerima prubahan global dimana dia akan siap menghadapi tantangan global tanpa melupakan budaya lokal daerah,tentunya setiap anak yang mencintai budaya dan kearifan lokal maka akan tumbuh jiwa jiwa panacasil yang mencintai negaranya. kemudian pemikiran KHD yang lebih esensi menurut saya adalah seorang pendidik harus bisa momong/lemong artinya guru harus bisa mengasuh, memberikan ketenangan, kedamain seperti halnya pengasuh. berorientasi penuh terhadap murid seorang guru tidak lagi dominan untuk memberikan hukuman kepada siswa dan ini dilarang dan tidak diperkenankan memberikan hukuman.

Saya yakin sekali seorang pendidik bisa melakukan perubahan, dan setiap perubahan tentunya harus berawal dari kekuatan dalam jiwa bisa merubah paradigma dalam kontek pendidkan Ki Hajar Dewantara. ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madiya Mangun Karso, Tut Wuri Handayani. bisa diterapkan disetiap sekolah khususnya sekolah saya, kolaborasi dan komunikasi kepala sekolah, teman sejawat dan yayasan. maka akan berkembang kearah lebih baik.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun