Mohon tunggu...
Endang saefulloh
Endang saefulloh Mohon Tunggu... Guru - Bahagia dan sehat selalu

Belajar mensyukuri yang ada

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bersyukur Setiap Waktu

29 September 2021   16:46 Diperbarui: 29 September 2021   17:11 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Manusia terkadang tak pernah  puas dengan apa yang ada, terlalu banyak menuntut dan banyak keinginan atas nikmat tidak ada, hingga lupa barsyukur atas  nikmat yang ada dan dimiliki. Padahal  banyaknya keinginan yang tidak diimbangi dengan syukur, maka makin jauh dari kebahagiaan hidup.

 Mulai hari ini,  mari  kita  banyak merenungkan, mengingat-ingat aneka nikmat yang senantiasa tercurah  kepada kita,  dari ujung rambut hingga telapak kaki. Diantaranya, mata untuk melihat, telinga untuk mendengar, hidung untuk bernafas, lidah untuk merasakan makanan, mulut untuk bicara, gigi untuk mengunyah makanan, tangan untuk melakukan pekerjaan, kaki untuk berjalan.

Kesehatan  adalah nikmat yang sangat mahal dalam hidup ini, peredaran darah yang lancar, jantung yang sehat, paru-paru, ginjal, usus, otak, syaraf, nadi yang masih berfungsi dengan normal. Semua itu merupakan nikmat besar yang tiada  nilainya. Sayangnya sering kita lupakan  semua itu.  Nikmat itu baru terasa disaat  sudah hilang. Kita baru bisa merasakan nikmatnya punya gigi disaat kita sakit gigi, kita akan merasakan nikmat sehat ketika kita sudah terbaring  sakit. Maka pantas sebuah lagu, "kalau sudah tiada baru terasa...".

Mari  kita lihat lingkungan disekitar, udara yang bersih, air yang mengalir, sinar matahari, ketenangan, keamanan lingkungan, sehingga kita bisa tidur pulas dikala orang lain tidak bisa tidur, kita bisa mencicipi aneka makanan yang enak, minuman yang hangat dikala orang lain tidak bisa merasakan.

Keluarga yang harmonis, rukun dan damai, anak-anak yang lucu, sehat-sehat. Rumah yang nyaman  tempat tinggal yang kita tempati, pekerjaan yang kita miliki dikala orang lain banyak yang tidak punya pekerjaan. Semua itu adalah nikmat yang ada di sekitar kita namun sering kita lupakan. Maka Alloh Swt berfirman : "Dan sekiranya kita menghitung nikmat Alloh, niscaya tidak akan terhitung" Berikut  beberapa hal agar kita  selalu bersyukur, seperti yang dikutip Magforwomen :

Pertama, lihat sisi positif dari setiap situasi. Apa yang biasanya Anda lakukan ketika Anda menghadapi situasi yang sulit? Apakah Anda marah atau gelisah? Daripada bingung, cobalah melihat dari sisi positifnya.

Kedua,  lihat urusan dunia ke bawah. Banyak orang yang selalu kecewa, tidak puas, menyepelekan yang ada, ketika membandingkan yang kita miliki, dengan orang lain. Misalnya karena suka melihat hidung artis luar yang mancung, saat berdiri di depan  cermin kita melihat hidung sendiri,  kita merasa hidung sendiri seperti melihat kutil. Ketika punya handphone  jadul  kita jadi kecewa, karena membandingkan dengan handphone milik orang keluaran terbaru. 

Oleh sebab itu maka sejak saat ini  lihat  urusan dunia ke bawah. Hal ini dimaksudkan agar kita senantiasa bersyukur, tidak menyepelekan, meremehkan dan menganggap kecil nikmat yang ada  sekecil apa pun. 

Lihat keadaan orang di bawah kita. Kalau  kita melihat dan merasakan penderitaan orang lain, ada yang terkena musibah, ada yang terbaring di rumah sakit,   maka kita akan bersyukur karena kita masih sehat. Ketika  banyak beban pekerjaan di tempat kerja, lihat  orang-orang yang saat ini belum punya  pekerjaan.  

Ketika punya motor keluaran lama, yang kurang bergengsi, lihat berapa banyak orang yang saat ini  tidak punya motor. Membandingkan dengan keadaan orang dibawah kita, membuat kita bersyukur dengan situasi yang kita  miliki saat ini.

Ketiga,  pikirkan bagaimana bisa bertahan di masa sulit. Saat sedih, akan langsung bersyukur jika kita mengingat  situasi paling sulit yang pernah anda alami, dimana saat itu kita berhasil dan selamat. Misalnya pernah putus hubungan, atau kehilangan orang yang kita cintai. Namun kita bisa mengatasi dan tetap tegar saat ini.  Berpikir tentang masa sulit bisa membuat kita  merasa lebih kuat dan membantu bisa  bersyukur saat ini.

Keempat,  banyak melihat kebaikan atau kemurahan hati orang lain. Setiap saat dalam hidup ini  kita akan selalu berinteraksi dengan orang lain. Dengan teman-teman, keluarga, guru dan rekan kerja. Cobalah lihat dan ingatlah kemurahan hati mereka. Lupakan  orang-orang  yang tidak baik kepada  Anda, ingat-ingat kebaikan mereka kepada Anda. Banyak mengingat dan memikirkan kebaikan orang lain, akan  membuat kita lebih banyak bersyukur bisa  diberi kesempatan untuk bertemu dengan mereka dalam hidup ini. Salam, sehat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun