Orang yang tidak pernah gagal atau orang yang tidak pernah berbuat kesalahan adalah orang yang tidak pernah berbuat apa pun.Â
Kesuksesan merupakan  sebuah paket, dan bagian dari paket itu adalah kegagalan. Barang siapa yang tidak pernah merasakan pahitnya kegagalan, maka ia tidak akan pernah merasakan manisnya kesuksesan.Â
Pandangan yang mengatakan bahwa orang sukses adalah orang yang tidak pernah gagal adalah pandangan keliru. Orang sukses adalah mereka yang tidak pernah  berfikir dirinya kalah, ketika ia terpukul jatuh ia bangkit kembali, ia belajar dari kegagalannya lalu  bergerak maju.Â
Jika kita membaca kisah di balik nama-nama besar,  mereka yang berhasil meraih sukses, tidak ditemukan bahwa  kesuksesan mereka itu  pemberian atau hadiah yang  jatuh dari langit. Namun kita akan menemukan kisah di balik perjalanan  hidup mereka ternyata  antara  hidup dan mati.Â
Mereka mengalami kegagalan demi kegagalan dan sandungan hingga akhirnya mereka bisa  meraih kesuksesan besar. Tidak ada kesuksesan yang gratis dan cuma-cuma semua harus dibayar  dengan perjuangan dan kerja keras.Â
Anehnya manusia, ketika mendapat kemenangan dan kejayaan, ingin rasanya seisi dunia mengetahuinya. Namun ketika kegagalan menghampirinya, mereka mencari kambing hitam, menyalahkan karyawan atau staf atau keadaan.Â
Tidak sedikit orang yang membawa masalah ke rumah, akhirnya  keluarga pun menjadi ajang pelampiasan dan istri pun ikut disalahkan.Â
Hidup adalah  arena belajar terus menerus. Saat belajar sepeda misalnya,  tentu  tidak ujug-ujug langsung bisa, semua diawali dengan kegagalan bertubi-tubi. Â
Namun dari semua  kegagalan tersebut, disitulah  kita banyak belajar, akhirnya  kita makin terampil.  Tomas Alfa Edison, penemu bola lampu sebelum ia menemukan lampu, ia mengalami ribuan kali  kegagalan kurang lebih 9.999 kali gagal. Â
Namun ia tak kenal menyerah dan  akhirnya ia menemukan lampu dan menjadi perusahaan raksasa di dunia.Â
Ada seorang penulis yang mengirim naskah selalu ditolak penerbit, hingga ke 999 (sembilan ratus sembilan puluh sembilan) kalinya. Satu  hari hamper  putus asa dan barniat untuk menghentikan kegemarannya.Â