Penulis  : A. Fuadi
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Halaman : 432 halaman
ISBN-9789792248616.
Nama     : Endang Rachmawati
Fakuultas Ilmu Pendidikan
Pendidikan Guru SD
Negeri 5 Menara berkisah tentang seorang anak yang bernama Alif yang tinggal di sebuah desa dekat danau Maninjau, Bukittinggi, Sumatera Barat. Dia baru saja lulus Madarasah Tsanawiyh setingkat SMP. Prestasinya juga cukup membanggakan yaitu masuk 10 besar peraih NEM se-kabupaten Agam. Alif semula memiliki rencana bersama teman dekatnya, Randai, yaitu melanjutkan studi ke jenjang SMA terbaik di Kota. Akan tetapi, rencana gagal, karena, ibu Alif kurang setuju untuk mensekolahkan Alif ke jenjang SMA dengan berbagai alasan, Ibu Alif yang berlatar pendidikan agama yang kuat menginginkan agar Alif melanjutkan studi ke sekolah agama, agar Alif benar benar fokus di dunia agama. Akan tetapi Alif menolak rencana tersebut, Alif pun berkirim surat dengan Pak Etek Gindo, yang sedang belajar di Mesir, beliau menyarankan agar Alif melanjutkan studinya ke Pondok Madani, banyak kenalan beliau yang fasih bahasa Arab dan bahasa Inggris berasal dari sana.
Akhirnya usul tersebut diterima Alif, dan Alif pun mengutarakan niatnya untuk melanjutkan studi di Pondok Madani, Jawa timur . Sesampainya di Pondok Madani, Alif dan ayahnya melakukan mengelilingi pondok. Ternyata untuk diterima menjadi murid Pondok Madani harus menjalani serangkaian tes ujian tertulis dan lisan. Dengan berbekal persiapan dua hari akhirnya Alif berhasil melalui tes dan diterima diantara ribuan pelamar. Acara pembukaan penerimaan siswa baru pun dibuka oleh Kiai Rais, pimpinan Pondok Madani. Alif memiliki teman dekat yaitu, Said, Atang, Baso, Raja , Dulmajid..
Dengan adanya peraturan wajib melakukan percakapan sehari hari menggunakan 2 bahasa, bahasa Inggris dan Bahasa Arab, ditambah setiap tiga kali seminggu wajib pidato bahasa Inggris dan bahasa Arab, maka dalam waktu relatif singkat, keenam anak itu mulai merasakan perkembangan cukup pesat dalam berbahasa, terutama Baso dan Raja, yang selalu mendominasai hampir semua mata pelajaran
Menjelang ujian kelulusan, Baso memutuskan untuk kembali ke kampung, karena neneknya sakit, dia pun mendapat tawaran menjadi guru bahasa Arab dasar di sebuah sekolah yang baru dibangun. Akhirnya, Baso pun meninggalkan PM, sebelum dia sempat mengikuti ujian kelulusan. Dengan kepergian Baso, membuat Alif dan dan teman temannya lebih bersemangat untuk mewujudkan mimpi mereka pergi ke Eropa dan Amerika.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H