Keempat, Ada keputusan bersama antara Kementerian Kesehatan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi untuk memasukkan materi tentang pesan gizi seimbang, isi piringku, pilar utama prinsip gizi seimbang, aktivitas fisik yang benar, masalah anemia (pengertian, penyebab, faktor risiko, pencegahan dan penanggulangan anemia) dan kurang energi kronis (KEK) pada remaja dalam mata pelajaran Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan (PJOK). Pada kurikulum merdeka sesuai Keputusan Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nomor 008/h/kr/2022 tentang tujuan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini, jenjang pendidikan dasar, dan jenjang pendidikan menengah disebutkan bahwa tujuan kedua mata pelajaran PJOK adalah mengembangkan keterampilan pengelolaan diri dalam upaya pengembangan dan pemeliharaan kebugaran jasmani, mengelola kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kemampuan, serta mengembangkan pola hidup sehat. Materi tersebut bisa diberikan mulai dari jenjang pendidikan dasar sehingga peserta didik akan mengetahui dan memahami cara pencegahan dan penanggulangan anemia sejak awal.
Penulis optimis bahwa upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah pusat maupun daerah yang didukung oleh peran serta masyarakat baik pihak swasta, institusi pendidikan kesehatan, orang tua, dan tokoh masyarakat akan dapat mengentaskan masalah anemia rematri. Semoga Pemerintah Indonesia segera bisa mewujudkan "Remaja Indonesia Bebas Anemia". Remaja sehat bebas anemia akan sangat mendukung terwujudnya ibu hamil yang sehat dan bebas dari anemia sehingga akan melahirkan generasi yang sehat dan unggul.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI