Mohon tunggu...
Endang Moerdopo
Endang Moerdopo Mohon Tunggu... Dosen - Penggiat Literasi

Membaca, layaknya kita membuka jendela dunia, menulis layaknya kita mengungkapkan gelegak jiwa. Keduanya adalah langkah awal menuju kebijaksanaan dengan penuh kesadaran (EM 2024)

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Cerita Sebelum Tidur : Memupuk Imajinasi Anak

25 Desember 2024   01:22 Diperbarui: 25 Desember 2024   01:22 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dongeng sebellum tidur

Mengapa Membacakan Cerita Sebelum Tidur Itu Penting?

Membacakan cerita sebelum tidur adalah salah satu aktivitas yang sederhana namun memberikan dampak besar bagi perkembangan anak. Di usia dini, otak anak berkembang sangat cepat, menjadikan mereka lebih mudah terpengaruh oleh apa yang mereka dengar, lihat, dan rasakan.

Aktivitas ini tidak hanya menjadi rutinitas pengantar tidur, tetapi juga menjadi cara untuk:

  1. Memupuk Imajinasi dan Kreativitas:
    Cerita membawa anak ke dunia fantasi, mendorong mereka untuk membayangkan hal-hal baru dan menciptakan ide-ide unik.
  2. Meningkatkan Kosakata dan Kemampuan Bahasa:
    Melalui cerita, anak-anak mendengar kata-kata baru dalam konteks yang membantu mereka memahami artinya.
  3. Mengajarkan Nilai-Nilai Kehidupan:
    Banyak cerita yang mengandung pesan moral, seperti keberanian, kejujuran, dan kebaikan hati, yang dapat membentuk karakter anak.
  4. Menenangkan Pikiran Sebelum Tidur:
    Cerita yang menenangkan membantu anak merasa rileks dan siap untuk tidur dengan mimpi indah.
  5. Mempererat Hubungan Orang Tua dan Anak:
    Membaca bersama menciptakan momen kebersamaan yang mendalam, memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak.

Langkah-Langkah Membacakan Cerita yang Memikat dan Memicu Imajinasi

Untuk menjadikan waktu membaca lebih bermakna, Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut:

1. Pilih Cerita yang Tepat

Memilih cerita yang sesuai dengan usia dan minat anak sangat penting.

  • Usia 3-5 Tahun: Pilih cerita pendek dengan gambar menarik dan karakter lucu, seperti Kancil dan Buaya atau Timun Mas.
  • Usia 6-8 Tahun: Cerita dengan alur yang sedikit lebih kompleks, seperti Malin Kundang atau dongeng fantasi tentang pahlawan kecil.

Tips:
Gunakan cerita yang memiliki pesan moral atau mengajarkan sesuatu yang positif, seperti keberanian, persahabatan, atau cinta terhadap keluarga.

2. Hidupkan Cerita dengan Ekspresi dan Suara

Anak-anak akan lebih terlibat jika cerita yang dibacakan terasa hidup. Gunakan intonasi suara yang berbeda untuk setiap karakter.

Contoh:

  • Suara lembut untuk peri, seperti, "Halo, aku adalah peri kecil yang tinggal di hutan ajaib."
  • Suara berat dan besar untuk raksasa, "Hei, siapa yang berani masuk ke kastilku?"

Tambahkan efek suara seperti gemuruh hujan atau suara angin untuk memberikan suasana cerita yang lebih hidup.

3. Libatkan Anak dalam Cerita

Ajak anak menjadi bagian dari cerita. Biarkan mereka menjawab pertanyaan atau memberikan ide mereka tentang apa yang akan terjadi selanjutnya.

Contoh Aktivitas:

  • "Kalau kamu jadi Timun Mas, apa yang akan kamu lakukan saat dikejar raksasa?"
  • "Menurut kamu, apa yang akan terjadi jika si Kancil bertemu harimau di hutan?"

Ini membantu anak mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan memperkuat rasa percaya diri mereka dalam menyampaikan pendapat.

Jenis-Jenis Cerita Sebelum Tidur yang Direkomendasikan

1. Dongeng Tradisional

Dongeng tradisional Indonesia seperti Bawang Merah dan Bawang Putih, Kancil Mencuri Timun, atau Lutung Kasarung adalah cerita yang sarat dengan nilai-nilai moral.

Manfaat:

  • Anak-anak belajar tentang budaya lokal dan memahami pentingnya nilai-nilai kehidupan seperti kejujuran, kerja keras, dan keberanian.

2. Cerita Fantasi

Cerita tentang peri, pangeran, atau petualangan di negeri ajaib dapat membawa anak ke dunia penuh keajaiban. Contohnya:

  • Kisah seorang anak yang menemukan pintu rahasia ke negeri es krim.
  • Petualangan bersama naga yang bisa berbicara.

Tips:
Gunakan deskripsi yang kaya untuk membantu anak membayangkan dunia dalam cerita.

3. Cerita Binatang

Cerita dengan tokoh binatang seperti Kancil dan Harimau atau kisah kura-kura yang cerdik sering kali penuh humor dan pelajaran tentang kecerdikan serta keberanian.

Keuntungan:

  • Anak-anak belajar sifat baik seperti keberanian, kecerdikan, dan kebaikan hati melalui cerita yang menghibur.

Menggabungkan Cerita dengan Aktivitas Interaktif

Untuk menjadikan waktu membaca lebih seru, gabungkan cerita dengan aktivitas yang melibatkan anak secara langsung.

1. Ilustrasi Cerita

Setelah membaca cerita, ajak anak menggambar karakter favorit mereka dari cerita tersebut.
Contoh:

  • Gambar peri dari cerita fantasi atau gambar si Kancil yang licik.

Manfaat:

  • Membantu anak mengingat cerita sekaligus mengasah keterampilan seni mereka.

2. Bermain Peran

Hidupkan cerita dengan bermain peran.
Cara Bermain:

  • Anda dan anak memilih menjadi tokoh dari cerita. Gunakan bantal atau kain untuk membuat kostum sederhana.
  • Contohnya, anak menjadi Timun Mas yang berlari menghindari raksasa, sementara Anda menjadi raksasa yang mengejarnya.

Keuntungan:

  • Anak tidak hanya mendengar cerita tetapi juga mengalaminya, yang membantu memperkuat daya ingat dan pemahaman mereka.

3. Membuat Cerita Lanjutan

Setelah selesai membaca, ajak anak membuat versi akhir cerita mereka sendiri.
Pertanyaan:

  • "Setelah Timun Mas pulang ke rumah, apa yang terjadi selanjutnya?"
  • "Bagaimana si Kancil membantu teman-temannya di hutan?"

Manfaat:

  • Mendorong anak berpikir kreatif dan melatih keterampilan menulis serta bercerita.

Tips untuk Membuat Waktu Membaca Lebih Bermakna:

1. Jadikan Membaca Sebagai Rutinitas

Waktu membaca akan lebih efektif jika dilakukan setiap malam secara konsisten. Ini membantu anak merasa nyaman dan menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang menyenangkan.

2. Pilih Lingkungan yang Tenang

Pastikan ruangan tenang, dengan pencahayaan redup yang menciptakan suasana santai.

3. Berikan Kesempatan untuk Bertanya

Setelah selesai membaca, tanyakan apakah anak memiliki pertanyaan tentang cerita. Ini mendorong mereka untuk berpikir kritis dan menunjukkan rasa ingin tahu mereka.

Manfaat Jangka Panjang Membacakan Cerita Sebelum Tidur

Kebiasaan membacakan cerita sebelum tidur memberikan dampak positif yang luar biasa pada perkembangan anak:

  1. Kemampuan Bahasa yang Lebih Baik:
    Anak-anak yang terbiasa mendengar cerita memiliki kosakata yang lebih kaya dan kemampuan berkomunikasi yang lebih baik.
  2. Penguatan Imajinasi dan Kreativitas:
    Cerita membantu anak membayangkan dunia di luar pengalaman sehari-hari mereka, mendorong kreativitas dan inovasi.
  3. Pembentukan Kebiasaan Membaca:
    Anak-anak yang terbiasa mendengarkan cerita biasanya tumbuh menjadi pembaca yang gemar membaca di kemudian hari.
  4. Pengembangan Karakter:
    Melalui pesan moral dalam cerita, anak-anak belajar nilai-nilai positif seperti kejujuran, kerja keras, dan keberanian.
  5. Peningkatan Hubungan Emosional:
    Membaca bersama menciptakan kenangan indah yang mempererat hubungan emosional antara orang tua dan anak.

Cerita yang Membawa Mimpi Indah

Membacakan cerita sebelum tidur adalah lebih dari sekadar ritual pengantar tidur. Ini adalah cara untuk menciptakan dunia penuh fantasi, memperkuat hubungan emosional, dan menanamkan nilai-nilai kehidupan kepada anak.

Dengan memilih cerita yang tepat, melibatkan anak dalam proses membaca, dan menjadikannya kebiasaan, Anda membantu mereka membangun fondasi yang kuat untuk masa depan. Jadikan setiap malam sebagai momen berharga untuk bermimpi bersama, dan biarkan cerita menjadi jembatan menuju dunia yang penuh keajaiban.

Selamat menikmati waktu cerita bersama si kecil!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun