Mohon tunggu...
Endang Mayang
Endang Mayang Mohon Tunggu... Lainnya - mahasiswa

-

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Bela Negara dan Pertahanan Nasional

13 Oktober 2023   01:10 Diperbarui: 13 Oktober 2023   01:13 128
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bela Negara dan Pertahanan Nasional

Pada generasi millenial seiring berjalannya waktu Bela Negara dan Pertahanan Nasional sudah terdengar asing di telinga remaja-remaja saat ini. Apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang menyebabkan media-media sosial penuh dengan berita-berita atau informasi-informasi palsu (hoax), fitnah, sikap yang intoleran dan anti Pancasila. apalagi kalangan generasi muda di era digital menunjukkan kecenderungan menurun atau memudar. remaja-remaja saat ini seperti  remaja yang anti Pancasila padahal Bela Negara dan Pertahanan Nasional memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju juga akan memberikan dampak positif maupun negatif bagi semua generasi millenial ataupun kehidupan manusia.

Beberapa tanda yang dapat dilihat mencakup meningkatnya semangat lokal yang berlebihan, fanatisme yang tumbuh dan intoleransi terhadap agama yang berujung pada konflik antar pemeluk agama, kurangnya perhatian terhadap simbol-simbol nasional seperti bendera dan lagu kebangsaan, serta kurangnya penghargaan terhadap budaya dan seni daerah. Terlebih lagi, konflik antar kelompok etnis yang berujung pada kekerasan juga merupakan indikator yang memerlukan perhatian.

Penurunan semangat nasionalisme, patriotisme, dan semangat Bela Negara ini bisa disebabkan oleh kesadaran yang rendah mengenai pentingnya Bela Negara, kurangnya efektivitas dalam kurikulum pendidikan dan upaya pembinaan Bela Negara, serta kurangnya sinergi antara Kementerian/Lembaga pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam menentukan metode dan materi yang sesuai untuk meningkatkan kesadaran Bela Negara di era digital.

Yang jelas, saat ini disadari bahwa kesadaran warga negara, khususnya generasi muda di era digital, mengenai konsep Bela Negara masih perlu ditingkatkan.

Pemerintah Indonesia secara berkesinambungan mengembangkan strategi dan kebijakan untuk menghadapi perubahan dan tantangan dalam pertahanan nasional. Semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama seluruh warga negara menjadi nilai-nilai kunci yang sangat penting dalam Pertahanan Nasional dan Konsep Bela Negara. Ini menjadi faktor utama dalam memperkuat Indonesia dalam menghadapi berbagai masalah dan ancaman yang mungkin timbul di masa yang akan datang.

Ada beberapa elemen kunci dalam konsep bela negara:

Kedaulatan Negara: Bela negara mencakup upaya untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara dari ancaman, baik itu berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang dapat mengancam stabilitas dan integritas negara.

Keutuhan Wilayah: Selain itu, bela negara juga melibatkan usaha untuk memelihara integritas wilayah negara. Ini mencakup perlindungan perbatasan, sumber daya alam, dan kepentingan nasional lainnya.

Pemeliharaan Nilai-nilai dan Ideologi Negara: Konsep bela negara juga melibatkan pelestarian nilai-nilai dan ideologi negara, yang mencakup promosi dan perlindungan prinsip-prinsip seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM).

Bela negara juga memiliki beberapa aspek yang terkait, termasuk pertahanan militer, keamanan nasional, dan upaya non-militer:

Pertahanan Militer: Pertahanan militer merupakan elemen penting dalam bela negara, melibatkan pembentukan dan pemeliharaan kekuatan militer untuk melindungi negara dari ancaman militer.

Pertahanan Sipil: Pertahanan sipil melibatkan partisipasi warga sipil dalam berbagai bentuk, seperti pelatihan darurat, evakuasi, dan perlindungan sipil.

Pendidikan dan Kesadaran: Peningkatan kesadaran masyarakat tentang pentingnya bela negara menjadi aspek kunci. Pendidikan dan pelatihan bela negara juga menjadi prioritas dalam persiapan generasi muda.

Pengembangan Sumber Daya Manusia: Peningkatan kemampuan sumber daya manusia, termasuk peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan, memiliki peran penting dalam pelaksanaan bela negara.

Diplomasi dan Hubungan Internasional: Diplomasi merupakan alat yang penting untuk menjaga kedaulatan dan integritas wilayah negara. Hubungan internasional yang kuat dan negosiasi efektif dapat mencegah konflik dan ancaman terhadap negara.

Di Indonesia konsep Bela Negara juga mencakup nilai-nilai seperti kerjasama gotong-royong, semangat kebersamaan, dan kasih sayang terhadap tanah air. Ini mencerminkan budaya dan norma-norma Indonesia yang menekankan kesatuan sosial dan tanggung jawab bersama terhadap negara Indonesia. 

Untuk mewujudkan konsep bela negara, kerjasama antara pemerintah, militer, dan masyarakat sipil sangat penting. Masyarakat perlu diberikan pemahaman yang kuat mengenai pentingnya bela negara dan bagaimana mereka dapat berkontribusi dalam usaha ini. Dengan cara ini, Indonesia dapat menjaga kedaulatannya, melindungi wilayahnya, dan mempromosikan nilai-nilai dan ideologinya baik di tingkat nasional maupun internasional.
Prinsip-prinsip pertahanan negara Indonesia merujuk pada nilai-nilai yang tertanam dalam Undang-Undang Dasar 1945, khususnya Pasal 27 ayat (3) yang mewajibkan partisipasi seluruh warga negara dalam upaya pertahanan. Konsep pertahanan negara di Indonesia mencakup aspek militer, sipil, dan kerja sama internasional. Ini mencakup sejumlah komponen, seperti TNI (Tentara Nasional Indonesia), Polri (Kepolisian Republik Indonesia), BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana), Sistem Pertahanan Sipil, diplomasi dan hubungan internasional, serta pertahanan wilayah.

TNI terdiri dari Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara dan memiliki tanggung jawab menjaga keamanan dan kedaulatan negara serta terlibat dalam operasi militer serta penanganan bencana alam. TNI juga memainkan peran penting dalam menjaga perbatasan negara.

Polri merupakan lembaga penegak hukum yang bertugas menjaga keamanan dalam negeri dan menangani isu-isu keamanan sipil.

BNPB memiliki tanggung jawab dalam penanggulangan bencana alam dan koordinasi bantuan kemanusiaan saat terjadi bencana.

Sistem Pertahanan Sipil melibatkan partisipasi warga sipil dalam pemantauan, peringatan dini, dan upaya pemulihan pasca-bencana.

Indonesia menjalankan kebijakan luar negeri yang berfokus pada perdamaian, kerja sama, dan stabilitas regional. Negara ini aktif dalam organisasi internasional seperti PBB, ASEAN, dan terlibut dalam mediasi konflik regional.

Prinsip Bela Negara menekankan kewajiban bersama bagi semua warga negara dalam menjaga pertahanan negara. Pentingnya kerja sama, baik di tingkat regional maupun internasional, juga menjadi komponen strategis dalam usaha Indonesia untuk menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan Asia Tenggara.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun