Bela Negara dan Pertahanan Nasional
Pada generasi millenial seiring berjalannya waktu Bela Negara dan Pertahanan Nasional sudah terdengar asing di telinga remaja-remaja saat ini. Apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi yang menyebabkan media-media sosial penuh dengan berita-berita atau informasi-informasi palsu (hoax), fitnah, sikap yang intoleran dan anti Pancasila. apalagi kalangan generasi muda di era digital menunjukkan kecenderungan menurun atau memudar. remaja-remaja saat ini seperti  remaja yang anti Pancasila padahal Bela Negara dan Pertahanan Nasional memiliki peran yang sangat penting dalam menjaga kedaulatan Indonesia. Karena perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang semakin maju juga akan memberikan dampak positif maupun negatif bagi semua generasi millenial ataupun kehidupan manusia.
Beberapa tanda yang dapat dilihat mencakup meningkatnya semangat lokal yang berlebihan, fanatisme yang tumbuh dan intoleransi terhadap agama yang berujung pada konflik antar pemeluk agama, kurangnya perhatian terhadap simbol-simbol nasional seperti bendera dan lagu kebangsaan, serta kurangnya penghargaan terhadap budaya dan seni daerah. Terlebih lagi, konflik antar kelompok etnis yang berujung pada kekerasan juga merupakan indikator yang memerlukan perhatian.
Penurunan semangat nasionalisme, patriotisme, dan semangat Bela Negara ini bisa disebabkan oleh kesadaran yang rendah mengenai pentingnya Bela Negara, kurangnya efektivitas dalam kurikulum pendidikan dan upaya pembinaan Bela Negara, serta kurangnya sinergi antara Kementerian/Lembaga pemerintah dan Pemerintah Daerah dalam menentukan metode dan materi yang sesuai untuk meningkatkan kesadaran Bela Negara di era digital.
Yang jelas, saat ini disadari bahwa kesadaran warga negara, khususnya generasi muda di era digital, mengenai konsep Bela Negara masih perlu ditingkatkan.
Pemerintah Indonesia secara berkesinambungan mengembangkan strategi dan kebijakan untuk menghadapi perubahan dan tantangan dalam pertahanan nasional. Semangat gotong royong dan tanggung jawab bersama seluruh warga negara menjadi nilai-nilai kunci yang sangat penting dalam Pertahanan Nasional dan Konsep Bela Negara. Ini menjadi faktor utama dalam memperkuat Indonesia dalam menghadapi berbagai masalah dan ancaman yang mungkin timbul di masa yang akan datang.
Ada beberapa elemen kunci dalam konsep bela negara:
Kedaulatan Negara: Bela negara mencakup upaya untuk menjaga dan melindungi kedaulatan negara dari ancaman, baik itu berasal dari dalam negeri maupun luar negeri yang dapat mengancam stabilitas dan integritas negara.
Keutuhan Wilayah: Selain itu, bela negara juga melibatkan usaha untuk memelihara integritas wilayah negara. Ini mencakup perlindungan perbatasan, sumber daya alam, dan kepentingan nasional lainnya.
Pemeliharaan Nilai-nilai dan Ideologi Negara: Konsep bela negara juga melibatkan pelestarian nilai-nilai dan ideologi negara, yang mencakup promosi dan perlindungan prinsip-prinsip seperti Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, demokrasi, dan Hak Asasi Manusia (HAM).
Bela negara juga memiliki beberapa aspek yang terkait, termasuk pertahanan militer, keamanan nasional, dan upaya non-militer: