Mohon tunggu...
Endang Indriani
Endang Indriani Mohon Tunggu... -

Saya suka membaca buku, artikel dan tulisan orang lain... Saya sedang mencoba belajar menulis dan menyukai tulisan saya sendiri ...

Selanjutnya

Tutup

Foodie

Kuliner Indonesia - The Trully Unique Asian Foods

19 Mei 2011   12:30 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:27 612
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

Makanan Indonesia juga banyak menggunakan hasil laut, tidak heran karena ribuan pulau kita dikelilingi oleh berjuta-juta galon air dengan aneka ragam hayati hasil laut yang luar biasa. Jika anda ke Palembang, Sumatera Selatan, dari pagi saat sarapan hingga malam harinya anda akan melihat masyarakat disana menikmati hasil olahan ikan dalam variasi aneka macam sebagai makanan mereka sehari-hari. Empek-empek Palembang yang dicocol kuah cuko yang pedas nan amboi nikmatnyo itu umum dimakan sebagai sarapan disana. Kuliner Palembang juga dikenal banyak mendapatkan pengaruh dari kebudayaan Timur Tengah, India, dan Tionghoa sehingga terciptalah makanan seperti ragit sejenis roti jala yang dicocol kuah kari, mie celor Palembang, laksan, celimpungan, dan tentu saja tekwan. Bergeser sedikit anda akan singgah ke Aceh, provinsi yang pernah disebut dengan Daerah Istimewa Aceh ini memiliki 13 suku asli, kulinernya banyak mendapatkan pengaruh dari Timur Tengah sehingga gulai dan kari mendominasi disana. Pernah makan mie Aceh? Mie kuah sarat bumbu kari yang sedap dan pantas untuk dibanggakan untuk skala internasional.

[caption id="attachment_108847" align="aligncenter" width="300" caption="Tekwan Palembang"][/caption]

Mari kita tengok ke Indonesia Bagian Tengah, Manado salah satunya. Kuliner warga Kawanua dengan suku Minahasa ini juga banyak didominasi dengan masakan ikan, salah duanya adalah ikan asap cakalang fufu dan ikan roa. Kekuatan masakan Manado adalah pada bumbunya yang tidak terlalu berat tetapi mampu menghasilkan rasa unik yang kuat pedasnya dan kuat harum rempahnya. Sup ikan Manado! Anda jajarkan Tom Yam Kung disampingnya dan katakan dengan sejujurnya pendapat anda, bukankah sup ikan Manado kita tidak kalah rasanya?

Saya belum mengulas mengenai aneka kue-kue tradisional asli Indonesia atau yang kita kenal dengan nama jajan pasar. Hampir semua suku di Indonesia memiliki jenis jajan pasar masing-masing dengan keunikan dan kelezatan yang tidak akan anda temukan di tempat lainnya. Sangat menyedihkan betapa jajan pasar ini semakin langka dan semakin sulit kita jumpai di kota-kota besar di republik tercinta ini, seiring dengan makin menjamurnya bakery-bakery yang menjual aneka donat, cake, cookies dan ragam makanan luar lainnya. Betapa ironisnya ketika anak bangsa ini begitu bangganya bisa duduk manis di salah satu cafenya, ber-surfing ria di dunia maya, update status facebook dan twitter, disuguhi segelas cappucino dan sepotong tiramisu. Bukankah akan seru sekali jika di atas meja cafe-cafe yang licin dan anti bakteri ini terhidang kue lapis, klapertart, dodol, ceriping pisang?

[caption id="attachment_108853" align="aligncenter" width="300" caption="Pukis"][/caption]

Seorang supir taksi pernah berintermezo ke saya dalam perjalanan pulang ke rumah merambah kemacetan Jakarta, katanya: ”Banyak sekali gerobak-gerobak franchise di mall-mall yang menjual aneka makanan asing ya Mba. Apa di luar negeri itu juga ada gerobak yang berjualan tahu pong Sumedang atau keripik Ngawi, atau keripik Balado Padang atau combro aneka isi?”. Saya termangu, tersenyum miris sambil dalam hati berkata, ”Yeah, why not?”.

Jika pemerintah mau sedikit saja melirik potensi kuliner kita yang luar biasa dan menjadikannya sebagai salah satu bahan promosi pariwisata ke mancanegara, bukankah dari aneka ragam jenis makanan yang luar biasa ini dan ditopang dengan alam yang ramah beserta aneka hasil alam yang melimpah ruah tak kenal musim, sedikit banyak akan mampu mendongkrak nama kita di dunia? Slogan pariwisata kita yang berganti-ganti menunjukkan betapa gamangnya kita dengan diri dan jati diri sehingga tidak melihat potensi yang bisa dikembangkan di depan mata. Padahal kuliner Indonesia ini menurut saya seperti sebuah melting pot, sebuah wadah tempat meleburnya aneka kuliner yang mendapatkan pengaruh dari berbagai budaya dunia. Lengkap selengkap-lengkapnya, variatif sevariatifnya, dengan ciri khas dan rasa yang hanya bisa ditemukan di Indonesia, membuktikan betapa kretifnya anak bangsa ini.

Kuliner Indonesia, it’s the trully unique Asian food!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun