Mohon tunggu...
Endang Handayani
Endang Handayani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi membaca

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Moderasi Beragama di Indonesia: Menggali Arti dan Praktiknya

12 Oktober 2024   18:10 Diperbarui: 12 Oktober 2024   18:13 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia  dan masyarakat yang multikultural menjadi sorotan dalam hal moderasi Islam. Moderasi beragama menjadi konsep penting yang diusung untuk menciptakan toleransi dalam keberagaman masyarakat yang ada di Indonesia. Artikel ini akan membahas pengertian moderasi beragama, pentingnya moderasi beragama dan prakatiknya di Indonesia.

Pengertian Moderasi Beragama

Moderasi Islam atau juga disebut dengan Islam moderat merupakan terjemahan dari kata washriyyah al  - Islamiyah. Kata wasata pada mulanya bermakna tawazzun, I’tidal, ta’adul atau al – istiqamah yang memiliki arti seimbang, moderat, mengambil posisi tengah , tidak ekstrim baik kanan ataupun kiri.

Moderasi beragama dapat didefinisikan sebagai suatu pendekatan dalam beragama dengan menekankan  tawazun(berkeseimbangan), i’tidal(lurus  dan  tegas), tasamuh(toleransi), musawah(egaliter), syura(musyawarah), ishlah(reformasi), aulawaiyah(mendahulukan yang prioritas), tathawwur wa ibtikar(dinamis dan inovatif).  Dalam konteks Indonesia, moderasi beragama berupaya menciptakan keseimbangan dalam menjalankan nilai – nilai agama tanpa merugikan hak dan keberadaan orang lain.

Pentingnya Moderasi Beragama

  • Menjaga Kerukunan Antarumat Beragama.

Dengan moderasi beragama membantu menjembatani antara perbedaan, mengurangi konflik dan menciptakan kerukunan dalam masyarakat karena Indonesia adalah rumah dari berbagai agama, etnis dan budaya.

  • Menghindari Ekstremisme.

Dalam beberapa tahun terakhir, meningkatnya Tindakan radikal dan intoleransi menjadi tantangan di berbagai belahan dunia termasuk Indonesia. Moderasi beragama berfungsi sebagai benteng untuk menannggulangi ekstremsime dengan menanamkan nilai – nilai kedamaian.

  • Meningkatkan Kualitas Kehidupan Bersama.

Dengan menerapkan prinsip moderasi, Masyarakat dapat hidup berdampingan secara harmonis dan menghormati perbedaan yang akan bedampak positif.

Praktik Moderasi Beragama di Indonesia

  • Dialog Antaragama. 

Banyak organisasi dan tokoh Masyarakat di Indonesia yang secara aktif mengadakan dialog antarumat beragama. Forum – forum ini menjadi tempat untuk saling berbagi pemahaman  dan pengalaman serta mengurangi prasangka yang sering ditemui di Masyarakat.

  • Pendidikan.

 Pendidikan yang mengedapankan nilai – nilai toleransi dan menghargai eberagaman sangat penting. Di beberapa sekolah, kurikulum telah mengabungkan Pendidikan karakter yang menekankan sikap untuk saling menghargai dan menghormati.

  • Peran Tokoh Agama. 

Tokoh Agama harus menjadi tokoh nyata dalam menerapkan nilai – nilai beragama, memiliki tanggung jawab untuk menyammpaikan pesan moderasi melalui ceramah, khotbah serta media sosial

Kesimpulan

Moderasi beragama dalah kunci untuk memelihara kerukunan di Tengah keberagaman yang ada di Indonesia. Dengan sikap toleransi, saling emnghormati antar sesama, Masyarakat dapat hidup berdampingan dan mengembangkan potensi yang ada. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu, komunitas, dan Lembaga untuk terus memperkuat moderasi beragama. Kemanapun arah perkembangan zaman, semangat modearasi akan selalu menjadi penuntun dalam menjalani kehidupan beragama yang damai dan harmonis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun