DEMAM BERDARAH... AWAS!
Oleh Endang Firdaus
Demam berdarah. Wah, kamu pasti sudah tahu sekali penyakit ini. Bila musim hujan tiba, penyakit ini pasti ramai dibicarakan orang. Yuk, kita mengenal lebih banyak penyakit ini.
Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah, yaitu nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini dapat ditemukan hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.
Penyakit ini dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Dan hiii…, penyakit ini dapat menyebabkan KEMATIAN!
Ciri-ciri Pengidap Demam Berdarah
Bila kamu atau teman kamu terkena penyakit Demam Berdarah maka kamu akan mengalami:
1. demam tinggi mendadak, selama 2 – 7 hari, disertai sakit kepala berat
2. nyeri pada otot dan sendi
3. ruam, dengan ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya muncul dulu pada bagian
bawah badan (ada juga yang menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh)
4. pendarahan pada hidung dan gusi
5. radang perut, dengan kombinasi sakit di perut, mual, muntah-muntah atau diare
Karena sering terjadi pendarahan dan syok, angka kematian penyakit ini cukup tinggi. Karena itu orang yang diduga terkena penyakit ini harus secepatnya dibawa ke dokter atau rumah sakit.
Pencegahan Demam Berdarah
Kamu pasti tak ingin terkena penyakit Demam Berdarah. Untuk itu kamu harus melakukan 3M PLUS.
1. menguras tempat penampungan air
2. menutup rapat tempat penampungan air
3. mengubur barang-barang bekas yang ada di sekitar atau di luar rumah yang dapat
menampung air hujan seperti kaleng bekas, botol, plastik dan tempurung kelapa
4. menaburkan bubuk abate atau altosid 2 – 3 bulan sekali di tempat air yang sulit dikuras
5. memelihara ikan pemakan jentik nyamuk
6. cegah gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, memakai obat repelant,
memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H