Mohon tunggu...
Endang Firdaus
Endang Firdaus Mohon Tunggu... -

penulis, penerjemah, dan guru

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Mengenal Penyakit

4 November 2013   13:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:36 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

DEMAM BERDARAH... AWAS!

Oleh Endang Firdaus

Demam berdarah. Wah, kamu pasti sudah tahu sekali penyakit ini. Bila musim hujan tiba, penyakit ini pasti ramai dibicarakan orang. Yuk, kita mengenal lebih banyak penyakit ini.

Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan melalui gigitan nyamuk Demam Berdarah, yaitu nyamuk Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus. Kedua jenis nyamuk ini dapat ditemukan hampir di seluruh pelosok Indonesia, kecuali di tempat-tempat dengan ketinggian lebih dari 1000 meter di atas permukaan laut.

Penyakit ini dapat menyerang anak-anak maupun orang dewasa. Dan hiii…, penyakit ini dapat menyebabkan KEMATIAN!

Ciri-ciri Pengidap Demam Berdarah

Bila kamu atau teman kamu terkena penyakit Demam Berdarah maka kamu akan mengalami:

1. demam tinggi mendadak, selama 2 – 7 hari, disertai sakit kepala berat

2. nyeri pada otot dan sendi

3. ruam, dengan ciri-ciri merah terang, petekial dan biasanya muncul dulu pada bagian

bawah badan (ada juga yang menyebar hingga menyelimuti hampir seluruh tubuh)

4. pendarahan pada hidung dan gusi

5. radang perut, dengan kombinasi sakit di perut, mual, muntah-muntah atau diare

Karena sering terjadi pendarahan dan syok, angka kematian penyakit ini cukup tinggi. Karena itu orang yang diduga terkena penyakit ini harus secepatnya dibawa ke dokter atau rumah sakit.

Pencegahan Demam Berdarah

Kamu pasti tak ingin terkena penyakit Demam Berdarah. Untuk itu kamu harus melakukan 3M PLUS.

1. menguras tempat penampungan air

2. menutup rapat tempat penampungan air

3. mengubur barang-barang bekas yang ada di sekitar atau di luar rumah yang dapat

menampung air hujan seperti kaleng bekas, botol, plastik dan tempurung kelapa

4. menaburkan bubuk abate atau altosid 2 – 3 bulan sekali di tempat air yang sulit dikuras

5. memelihara ikan pemakan jentik nyamuk

6. cegah gigitan nyamuk dengan menggunakan obat nyamuk, memakai obat repelant,

memasang kawat kasa pada jendela dan ventilasi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun