Mohon tunggu...
Endang Ayu Puji A
Endang Ayu Puji A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswi Program Studi Komunikasi Digital dan Media SV IPB

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pandemi Covid-19 Tak Kunjung Usai, Beginilah Strategi Bertahan Driver Online Demi Ekonomi yang Stabil

8 Maret 2022   08:24 Diperbarui: 8 Maret 2022   08:33 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Dokumentasi dari Kumparan)


BOGOR -- Pandemi Covid-19 membuat pendapatan para pengemudi online mengalami dampak yang cukup terlihat. Bahkan, pada masa transisi pandemi Covid-19 ini membuat 50-70 persen pendapatan pengemudi online mengalami penurunan. Hal tersebut dicatat dari keterangan salah satu driver online saat diwawancarai pada hari Minggu, (28/02/2022).

Kondisi Covid-19, membuat interaksi antara satu orang dengan lainnya menjadi terbatas. Hal tersebut berdampak kepada kondisi ekonomi driver online untuk mendapatkan orderan. Meskipun pendapatan yang diperoleh menjadi turun, para driver tetap bekerja untuk memenuhi kebutuhan mereka sehari-hari dengan tetap mematuhi protokol kesehatan.

Selama masa pandemi Covid-19, setiap driver juga mendapatkan fasilitas dari perusahaan. Salah satunya dengan diberikannya vaksinasi gratis kepada setiap driver, adanya difuser, sekat antara penumpang dan driver dalam mobil, serta diberi disinfektan. Hal tersebut dilakukan agar para driver online melakukan kerja dengan protokol kesehatan yang baik dan memberikan pelayanan prima pada penumpang.

Sebelum adanya pandemi Covid-19, pekerjaan sebagai driver online menjadi salah satu yang paling diincar karena tidak ada batasan usia, seperti halnya bekerja dalam sebuah perusahaan. Profesi menjadi driver online makin bertambah hingga dua juta mitra driver online, dilansir dari infokomputer.grid.id pernyataan Co-CEO Agus Soelistyo perusahaan Gojek. Semakin banyak profesi menjadi seorang driver, maka semakin besar pula persaingan yang dihadapi driver untuk mendapatkan orderan dari para penumpang.


(Dokumentasi dari Kumparan)
(Dokumentasi dari Kumparan)

Sarjoko (28 tahun), seorang driver online Gojek yang bekerja di wilayah Jabodetabek merasakan dampak dari awal kemunculan pandemi Covid-19 hingga masa transisi sekarang. Menurutnya, tingkat orderan dari pengguna jasa driver online mengalami penurunan yang sangat signifikan. "Adanya Covid-19 berpengaruh banget ke penumpang, karena yang biasanya ramai jadi sepi. Orang-orang pada takut untuk keluar rumah dan banyak yang WFH, jadinya orderan sepi." Terang Sarjoko pada Minggu, (28/02/22).

Sarjoko juga mengatakan tantangan yang dilewati selama menjadi driver pada masa pandemi Covid-19 adalah sedikitnya orderan yang masuk. Hal tersebut diungkapkan olehnya mengenai terkait hal tersebut pada saat wawancara. "Pendapatan setiap harinya kadang tidak bisa mencapai target, karena Covid-19 ini", terang driver Sarjoko tentang keluh kesahnya pada masa pandemi Covid-19.

Meskipun di tengah pandemi Covid-19, dari kemunculannya di tahun 2020 hingga menuju masa adaptasi kebiasaan baru di tahun 2022. Hal tersebut memengaruhi pada pendapatan yang diperoleh driver online untuk kebutuhan harian. Adanya Masa adaptasi kebiasaan baru pandemi Covid-19 menjadi tonggak pemulihan ekonomi driver online. Hal ini dirasakan oleh Sarjoko, ketika para pekerja sudah mulai melakukan Work From Office (WFO), siswa-siswi dan para mahasiswa sudah mulai melakukan pertemuan secara tatap muka. Dengan begitu, pendapatan yang dahulunya mengalami penurunan berangsur-angsur mulai pulih kembali secara perlahan.

Strategi yang dilakukan untuk mempertahankan pekerjaan mereka menjadi driver adalah dengan tetap mematuhi peraturan perusahaan, bekerja dengan rajin dan sesuai target, karena akan ada bonus yang diberikan kepada driver. Waktu kerja yang fleksibel juga menjadi alasan para driver tetap bertahan. Masa transisi Covid-19 juga menjadi salah satu cara para driver tetap bertahan pada pekerjaan mereka. "Pekerjaan utama saya menjadi driver online ya mau gimana lagi, karena mencari pekerjaan lain sekarang juga susah. Jadinya tetap bertahan saja jadi driver online". Terang Sarjoko.

Masa adaptasi kebiasaan baru atau umumnya dikenal dengan masa transisi pandemi Covid-19. Setiap driver online memiliki harapan agar keadaan ekonomi mereka membaik dengan mendapatkan orderan yang dapat memenuhi target, mendapatkan insentif dari perusahaan tempat bekerja dan harapan terbesarnya adalah pandemi Covid-19 cepat berlalu. Supaya para driver online dapat melakukan pekerjaan mereka dengan aman dan nyaman. Serta memberikan layanan terbaik sebagai driver online kepada para pengguna jasanya.


Sumber dokumentasi : driver ojol

Penulis : Endang Ayu Puji Astutik -- Mahasiswa Program Studi Komunikasi Sekolah Vokasi IPB University


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun