Saya bahkan mengikuti anak di mana mereka ingin belajar. Karena belajar tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas. Saya memberikan "Big Book" untuk sumber belajar lainnya. Saya memberikan kartu kata dan kartu gambar menarik untuk mereka belajar.
Sering sekali saya ajak mereka untuk ice breaking dan melakukan metode permainan saat belajar karena sebagian gaya belajar mereka adalah kinestetik dan visual, cenderung suka bergerak dan melakukan banyak aktivitas, berlari di kelas dan bercanda saat diajar dengan temannya.Â
Selama 16 tahun mengajar di SD pada tahun ini saya begitu tertantang dalam menghadapi mereka. Saat saya melakukan pembelajaran secara klasikal menerangkan pembelajaran dengan metode ceramah, hanya dua anak yang fokus mendengarkan. Saat saya melanjutkan pembelajaran dengan media pembelajaran yang menarik, mengajak mereka belajar di pojok baca dan menggunakan pembelajaran yang berdiferensiasi, barulah mereka bisa menangkap materi pelajaran yang saya berikan.Â
Selain itu, saya juga memberikan buku penunjang lancar membaca dan menulis. Setelah pulang sekolah, saya memberikan les tambahan atau bimbingan belajar kepada anak (jumlahnya tiga anak) yang kemampuan membaca dan menulisnya kurang.Â
Setelah tiga anak ini lancar membaca dan menulis, saya memberikan les tambahan untuk anak yang kemampuannya sedang dan seterusnya sesuai tingkatannya. Les tambahan ini gratis, tanpa menarik biaya kepada orang tua siswa.Â
Saya bersyukur mereka mau mengikuti dan terlihat fokus karena suasana yang tenang. Orang tua siswa pun sangat senang dan mendukung. Saya juga menekankan kepada orang tua untuk lebih perhatian dan mau mendampingi anak belajar saat di rumah. Â Saya berharap satu semester ini anak-anak sudah tuntas bisa lancar menulis dan membaca dan anak-anak bisa lebih fokus untuk belajar.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H