Mohon tunggu...
ENDAH YUNIARTI
ENDAH YUNIARTI Mohon Tunggu... Dosen - Dosen

Program Studi Peternakan PSDKU UNPAD Pangandaran

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Susu Kambing dan Imunitas Tubuh

6 Agustus 2021   04:33 Diperbarui: 6 Agustus 2021   04:51 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Susu kambing merupakan produk hasil peternakan yang termasuk ke dalam kategori pangan fungsional. 

Sebuah bahan pangan dikategorikan sebagai pangan fungsional, apabila bahan pangan tersebut dapat memberikan manfaat lain terhadap tubuh disamping manfaat utamanya sebagai makanan. Susu kambing di Indonesia berasal dari beberapa jenis kambing perah, seperti peranakan ettawa (PE), senduro, saanen, dan sapera. 

Saat ini, populasi kambing perah terus meningkat karena animo masyarakat terhadap produk peternakan yang satu ini semakin meluas. Susu kambing diyakini masyarakat dapat memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan tubuh.

Salah satu manfaat yang diyakini dari susu kambing adalah kemampuannya untuk meningkatkan imunitas tubuh. Imunitas tubuh merupakan sistem kekebalan yang melindungi tubuh dari serangan pathogen seperti bakteri, virus, fungi, protozoa dan cacing. 

Imunitas tubuh ada yang bekerja secara non-spesifik dan spesifik. 

Imunitas tubuh yang bekerja secara non-spesifik diantaranya adalah kulit, membran mukosa, sel-sel fagosit, protein antimikroba, dan inflamasi. Imunitas tubuh non-spesifik ini menerjemahkan seluruh benda asing yang masuk ke tubuh sebagai sesuatu yang berpotensi membahayakan tubuh. 

Adanya ruam, bentol, ataupun inflamasi merupakan tanda bahwa imunitas tubuh non-spesifik ini sedang bekerja.

Imunitas tubuh yang lainnya adalah yang bekerja secara spesifik yang merupakan pertahanan tubuh yang terakhir terhadap pathogen. Sistem imunitas ini terdiri dari sel limfosit B, limfosit T, makrofag, dan antibogi. 

Sistem imunitas spesifik bekerja secara spesifik terhadap pathogen dan antigen yang pernah masuk ke dalam tubuh. Selain itu, mereka juga memiliki memori kuat bagaimana cara menghancurkan pathogen dan antigen tersebut sampai habis.

Sistem imun tubuh melibatkan berbagai jenis sel yang berbeda yang terdistribusi ke seluruh tubuh dan perantara senyawa kimia yang berbeda. 

Beberapa perantara senyawa kimia ini ada yang langsung terlibat dalam proses pertahanan tubuh, sedangkan yang lainnya hanya memiliki peran sebagai pengatur. 

Sistem imun tubuh belum terbentuk dengan baik pada bayi baru lahir, akan tetapi imunitas tubuh akan meningkat di tahun-tahun pertama kehidupannya. Kemampuan bertahan sistem imun tubuh akan menurun seiring dengan pertambahan usia. 

Imun tubuh yang terbentuk kurang optimal di awal dan akhir kehidupan dapat meningkatkan kerentanan tubuh terhadap infeksi. 

Selain itu, kekurangan asupan zat gizi juga dapat menurunkan kemampuan imun tubuh, sehingga dapat membuat seseorang lebih rentan terhadap serangan pathogen.

Susu kambing mengandung sejumlah zat nutrisi yang memiliki peran dan fungsi yang berbeda. Kandungan zat nutrisi dalam susu kambing yang memiliki manfaat bagi tubuh diantaranya adalah protein, lemak, vitamin, dan mineral. Susu kambing mengandung protein (3.6%) lebih tinggi dibandingkan dengan susu sapi (3.2%) dan ASI (1.2%). 

Protein di dalam susu kambing terdiri dari beberapa macam asam amino essensial. Protein tersebut terbagi menjadi dua fraksi, yaitu kasein dan whey.

Susu kambing mengandung s1-kasein yang kecil (0.39%) dibandingkan dengan susu sapi. Kandungan s1-kasein ini dapat menyebabkan alergi susu. Rendahnya kandungan s1-kasein di dalam susu kambing menjadikan susu ini dapat menggantikan susu sapi bagi penderita alergi susu.

Fraksi whey dalam susu kambing mengandung 75% almbumin (-albumin & --laktoglobulin). Fungsi -albumin di dalam tubuh adalah sebagai karier kalsium dan pengikat mineral (Mg, Co, dan Zn), imun faktor, dan memiliki efek anti-kanker. 

Sedangkan, --laktoglobulin berfungsi sebagai pengikat retinol dan asam lemak, serta sebagai pencegah kanker karena mengandung methionine yang tinggi. Selain itu, whey dalam susu kambing banyak mengandung lysine, threonine, isoleucine, valine, dan -laktoalbumin (cysteine dan tryptophan).

Susu kambing memiliki ciri khas berupa globula lemak berukuran lebih kecil dibandingkan lemak susu sapi. Ukuran lemak yang lebih kecil ini membuat susu kambing lebih mudah dicerna. 

Selain itu, susu kambing juga mengandung asam lemak tak jenuh ganda (PUFA). PUFA (Polyunsaturated Fatty Acids) memiliki beberapa peran penting di dalam tubuh, seperti anti-kanker, anti-hipotensi, anti-bakteri, dan imun-booster. 

Asam linolenat (omega 3) dan asam linoleat (omega 6) merupakan jenis PUFA yang paling banyak terkandung dalam susu.

Asam linoleat terkonjugasi (CLA) merupakan zat yang banyak diteliti saat ini. CLA juga merupakan komponen fungsional pada susu kambing. 

CLA berperan dalam mencegah infeksi dan tumbuhnya sel kanker, mencegah poliferasi kanker kulit ganas, kanker usus besar, kanker paru-paru, dan kanker payudara, mencegah osteoporosis dan atherosclerosis, meningkatkan imunitas tubuh, serta mengurangi jaringan lemak.

Menjaga imunitas tubuh merupakan hal penting yang harus diperhatikan agar tubuh tidak mudah terserang oleh pathogen, sehingga menimbulkan berbagai penyakit dan gangguan pada tubuh. 

Kesehatan yang didapatkan karena sistem imun yang kuat ini dapat dibantu dengan mengonsumsi beragam makanan bergizi termasuk susu kambing. Susu kambing dapat menjadi alternatif sumber protein untuk membantu meningkatkan sistem imun tubuh.

Sumber:

Anaeto, M., Adeyeye, J., Chioma, G., Olarinmoye, A., & Tayo, G. (2010). Goat products: Meeting the challenges of human health and nutrition. Agriculture and Biology Journal of North America, 1(6), 1231--1236. https://doi.org/10.5251/abjna.2010.1.6.1231.1236

Bernacka, H. (2011). Health-promoting properties of goat milk. Medycyna Weterynaryjna, 67(8), 507--511.

Calder, P. C. (2013). Feeding the immune system. Proceedings of the Nutrition Society, 72(3), 299--309. https://doi.org/10.1017/S0029665113001286

G, G., A, M., A, W., & H, K. (2016). Review on Goat Milk Composition and its Nutritive Value. Journal of Nutrition and Health Sciences, 3(4). https://doi.org/10.15744/2393-9060.3.401

Lad, S. S., Aparnathi, K. D., Mehta, B., & Velpula, S. (2017). Goat Milk in Human Nutrition and Health -- A Review. International Journal of Current Microbiology and Applied Sciences, 6(5), 1781--1792. https://doi.org/10.20546/ijcmas.2017.605.194

Singh, S., Kaur, G., Partap, R., & Brar, S. (2021). Goat milk composition and nutritional value: A review. 10(6), 536--540.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun